>
Photobucket - Video and Image Hosting
:::Photobucket - Video and Image Hosting Selamat datang di Blog Salamaa :::
Home
About Us
Ceramah
Arsip



SILATURAHMISALAMA




Email salamaa05@yahoo.com
Gabung di Milist Salamaa

Puasa Sehat untuk Anak

Oleh: dr. Eva J. Soelaeman Sp.A, RSAB Harapan Kita

herry2 "Sejak usia 4 tahun, anak bisa diajarkan berpuasa. Mulailah berpuasa setelah makan pagi sampai tengah hari. Di usia sekolah, barulah waktu berpuasanya diperpanjang secara bertahap hingga magrib. Namun, segera hentikan jika ia tampak sakit atau lemas.



Menjalani puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dari segi kesehatan, ketika orang berpuasa, terjadi proses yang menyehatkan tubuh. Pasalnya, puasa membuang racun-racun (detoksifikasi) yang sudah menumpuk lama dalam tubuh. Pada akhirnya, puasa bersifat total dan holistik (menyeluruh). Artinya, bukan saja terjadi pencerahan jiwa dan pikiran karena patuh menjalankan perintah agama, tapi juga terjadi pembersihan yang menyangkut fisik.

Setelah masa akil balig, setiap umat Islam wajib berpuasa sejak subuh hingga magrib selama sebulan penuh. Namun, tak demikian halnya pada anak balita. Sejak usia 4 tahun anak boleh diajarkan berpuasa, tapi latihan berpuasa ini sebaiknya hanya sebentar saja. Secara medis, yang paling aman untuk anak balita adalah puasa setengah hari. Sebab anak balita tengah berada pada fase pertumbuhan. Banyak organ tubuhnya yang belum berkembang sempurna. Mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih lengkap dan lebih banyak dari orang dewasa.

Selain itu, cara kerja enzim-enzim dalam usus anak pun berbeda dari orang dewasa. Pada orang dewasa, puasa berguna untuk membersihkan perut dan mengistirahatkan usus. Sedangkan pada anak, usus justru harus bekerja terus untuk mengaktifkan enzim-enzim yang membantu pertumbuhan. Itulah sebabnya, pada anak-anak, yang penting adalah makan sedikit-sedikit tapi sering, termasuk juga minumnya harus sering karena kebutuhan cairannya banyak.

Dehidrasi
Tidak semestinya memaksakan anak balita berpuasa sehari penuh karena bisa berbahaya. Apalagi kalau si anak yang sudah lemas lalu muntah-muntah tapi tetap saja memaksakan puasa. Bisa saja itu sudah menandakan si anak mengalami dehidrasi. Bahaya lain, anak bisa kehilangan berat badannya (BB). Padahal di usia ini anak justru tak boleh kehilangan BB. Jika BB-nya turun, puasa jangan diteruskan. Nanti malah bisa menyebabkan kesehatan anak terganggu.

Balita gemuk pun, puasanya tak boleh seperti orang dewasa. Anak gemuk membutuhkan cairan yang sangat banyak, justru ia harus lebih sering minum. Hal ini disebabkan, aktivitas anak masih tinggi. Keringat yang keluar itu bisa memancing dehidrasi. Jadi, bila anak sudah merengek lapar, apalagi sampai berkeringat dingin dan tampak lemas, sebagai Ibu jangan ragu untuk menyetop puasa si kecil. Kalau dibiarkan, anak malah bisa syok dan dehidrasi.

Prinsipnya, mengajari anak berpuasa itu penting. Namun harus pula diperhatikan sehat-tidaknya si kecil dalam menjalankan puasa. Untuk itu, sediakan makanan dan minuman yang tepat untuk bersahur dan berbuka.

Pola Makan Bijak Selama Berpuasa
Agar kondisi tubuh anak tetap prima selama berpuasa, maka makanannya harus mendapatkan perhatian ekstra. Beberapa tips menyangkut makanan untuk si buah hati yang tengah berpuasa:

1. Menu makanan berbuka dan sahur untuk anak sama saja dengan menu orang dewasa.

2. Biasanya rasa lapar saat berpuasa dipicu oleh turunnya kadar gula dalam tubuh. Nah, saat berbuka anak perlu diberi konsumsi makanan yang mengandung gula, semisal teh manis hangat, kue-kue manis, serta beragam makanan manis lainnya. Minuman hangat lebih dianjurkan mengingat kondisi lambung yang sebelumnya kosong. Namun bukan berarti minuman dingin dilarang.

3. Gula mudah diserap dalam tubuh menjadi sumber energi, sehingga anak bisa segera fit kembali setelah mengonsumsinya. Aktivitas bermainnya maupun beribadah bersama orang tua bisa tetap dilakukan.

4. Oleh karena gula bersifat mudah diserap, maka energi yang dihasilkan juga memiliki waktu yang relatif singkat. Pada malam hari, ada baiknya anak makan lagi sebelum tidur atau pada saat-saat senggang di waktu malam.

5. Untuk sahur, perbanyaklah makanan dari jenis protein dan lemak seperti daging, nasi, telur, ikan, dan lainnya. Makin besar lemak dan protein yang dikonsumsi saat sahur, otomatis cadangan energi yang dimiliki si buah hati juga lebih besar. Meski juga harus diingat, si kecil tak boleh makan sampai kekenyangan, karena dampaknya pun kurang baik. Lambungnya penuh dan perutnya terasa tak enak.

6. Sifat lemak dan protein yang proses pembakaran energinya lebih lama ketimbang gula, menjadikan rasa lapar yang muncul juga waktunya lebih lama.

7. Jenis makanan tambahan seperti vitamin atau susu juga tetap perlu diberikan. Apalagi saat berpuasa, anak tentu memerlukan energi yang lebih besar ketimbang saat hari-hari biasa. Hanya saja, hati-hati dalam memilih vitamin. Jangan sampai kita memberikan vitamin penambah nafsu makan, karena malah membuatnya jadi cepat lapar.

8. Jangan memberi makanan dan minuman yang merangsang selama berbuka puasa, karena akan mengganggu kerja lambung misalnya makanan yang asam, bersantan, atau pedas.

9. Perbanyak juga konsumsi serat karena akan membantu melancarkan buang air besar (BAB). Kalau susah BAB, biasanya anak jadi malas ke kamar mandi padahal ini berbahaya karena kotoran di perut semakin menumpuk.

Pola pemberian makanan yang tepat tentu akan membantu si buah hati untuk berpuasa tanpa merasa cepat lapar. Sehingga baginya, berpuasa merupakan ibadah yang menyenangkan.


Puasa Mencerdaskan Emosi
Dengan berpuasa, anak pun belajar berdisiplin. Bukankah kita tak boleh sembarangan makan dan minum hingga tiba saat berbuka puasa?

Lewat penjelasan orang tua, anak juga dapat diajarkan mengendalikan diri. Lewat puasa, anak dilatih untuk mampu menahan emosinya dan tak boleh gampang mengumbar ngambek-nya.

Namun, karena puasa belum merupakan kewajiban bagi anak balita, disarankan agar orang tua tak mengaitkannya dengan pahala dan dosa. Anak-anak belum mengerti hal-hal yang sifatnya abstrak, seperti apa itu dosa, pahala, surga dan lain-lain. Sebaiknya pengenalan puasa jangan dilihat dari sisi itu, tapi lebih untuk mengembangkan moral etika. Orang tua bisa memberi contoh dan menjelaskan realitas lain di luar lingkungan anak, bahwa ada orang yang kekurangan dan enggak bisa makan. Nah, anak diajak untuk berempati pada penderitaan orang. Selain itu, bulan puasa adalah juga bulan untuk banyak berbagi/beramal. Selama bulan puasa, anak dapat diajak untuk berderma kepada kaum fakir miskin.

Referensi: http://www.tabloid-nakita.com/


SalaMAA @ 3:36 PM








LINKS
Daftar Makanan Haram
Radio Minaara
Binaurrijal
KZIS
Eramuslim
Kafemuslimah
Republika
Ummi
Fahima-Jepang
Kharisma-Jerman
Masjid ITS




GALERI WORKSHOP

Ito
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called workshop salamaa | delft 2007. Make your own badge here.


Jesty
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called WS Elly. Make your own badge here.

Ferry
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from workshop_salamaa2007. Make your own badge here.

Cuplikan Video Workshop

BERITA CUACA


PREVIOUS POST


Kepahlawanan Muslimah: Azdah binti Harits

Anak Gadis Sang Imam bag. 8

Dames en Heren

Kalio Kacang Merah

Es Campur Segar

Dorongan Mencari Ilmu yang Bermanfaat

Serba-serbi Asam Urat

Anak Gadis Sang Imam bag. 7

Training ESQ di Amsterdam bag. 2

Tersenyum Yuk...


ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010

Supported by
Blogger
Blogskins

Free JavaScript from

IKLAN ANDA