>
Photobucket - Video and Image Hosting
:::Photobucket - Video and Image Hosting Selamat datang di Blog Salamaa :::
Home
About Us
Ceramah
Arsip



SILATURAHMISALAMA




Email salamaa05@yahoo.com
Gabung di Milist Salamaa

salamaa20

WEBLOG SALAMAA EDISI XX/01/06



Assalamualaikum. wR.wB
Saudari muslimah yang berbahagia,
Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...gema takbir mengalun, perlahan, namun begitu merasuk jiwa. Ya, Hari Raya Idul Adha telah datang diawal tahun 2006 ini. Subhanalloh...tahun pun berganti seolah berlarian mengejar umur. Ya, Allah..sampaikan doa kami agar dapat mengunjungi rumahMu, beri kami kesempatan lagi untuk mengunjungi rumahMu... Saudari Muslimah yang dirahmati Allah, mengawali pergantian tahun ini mari kita rencanakan kembali langkah-langkah hidup, semoga semakin baik dan bermanfaat dari tahun sebelumnya.



Image hosted by Photobucket.com
Berbuatlah Jika Tidak Malu
Oleh: Ustd. Agus Purwanto - Breda
Dari abi Mas'ud Ukbah bin Amr al Anshari al Badri ra telah berkata : Telah bersabda rasulullah SAW : "Sesungguhnya dari apa yang telah di ikuti oleh manusia dari kata-kata kenabian yang pertama ialah: "Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu". HR Bukhari

Selanjutnya
...




Image hosted by Photobucket.com
Wanita Teladan dalam Islam
Oleh: Admin
Khaulah binti Malik bin Tsa'labah . Dia seorang wanita yang fasih dan indah perkataannya. Diaselalu berhubungan dengan Allah SWT. Tidak kehilangan imannya kepadaAllah di saat-saat yang paling sulit. Akan tetapi dia mengadukan ke-pada Allah dan Rasul-Nya. Kami ketengahkan kisah Khaulah bersama suaminya di hadapan para suami dan isteri ketika terjadi perselisihan,perdebatan, perbantahan dan pertengkaran.
Selanjutnya ...




Image hosted by Photobucket.com
Penuntun Diet Praktis
Oleh: dr. Eva Suarthana, MSc - Utrech
Kalau kita mendengar kata 'diet' otomatis yang muncul dalam dalam benak kita adalah program penurunan berat badan atau melangsingkan tubuh. 'Dieting' adalah istilah yang lebih tepat untuk segala upaya kita dalam mengatur pola makan untuk menurunkan berat badan, sedangkan 'diet' adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh makhluk hidup. Jika terdapat ketidakseimbangan antara jumlah energi yang dikonsumsi dengan yang dikeluarkan oleh tubuh untuk beraktivitas bisa berakibat kelaparan (bila kekurangan) atau penimbunan lemak tubuh (bila berlebihan)
Selanjutnya ...




Image hosted by Photobucket.com
Putri Seorang Imam
Oleh: Emine Şenlikoğlu (terjemahan oleh Emaknya Annisa)
Sambil menuruni tangga dia berkata: "Jangan bertanya macam-macam lah. Tiru tuh seperti ibu-ibu yang dilihat di film-film. Jangan ketinggalan zaman. Saya mau melihat TV di tante Betus".
Gul keluar menuju tangga dan berteriak: "Jangan pergi. Bapakmu nanti marah, dengar ndak".
"Bilang kepada bapak sediakanlah televisi, mungkin dirumah kita jadi lebih menyenangkan" sahut Fatma.
Ikuti kelanjutan terjemahan Novel ini
Selanjutnya ...




Image hosted by Photobucket.com
Merindukan Rumah Allah
Oleh: Duo Pujangga Melayu Herry L (Rijswijk) & Khairina (Delft)
Bagaimana jika dua orang pujangga melayu bertemu di dunia maya dan saling berbalas pantun? Kata-kata mutiara sarat maknapun dengan lancar berhamburan terukir dalam bait-bait syair nan memukau. Simak pantun berhikmah tentang kerinduan datang ke Rumah Allah bersama Mbak Herry dan Mbak Nina Selanjutnya ...




Image hosted by Photobucket.com
Idol, Girl!
Oleh: Adzimattinur Siregar - Jakarta
Kali ini cerpen kedua Adzimattinur penulis remaja berbakat. Dengan gaya tulisan khas remaja, kali ini Butet bertutur tentang seorang penulis remaja yang harus menghadapi berbagai macam ulah fans-nya, kocak dan bahasanya segar khas ABG. Masih dengan tujuan yang sama, supaya dibaca - terutama oleh sepupunya di Blaricum Selanjutnya ...




Image hosted by Photobucket.com
Bubur Ayam
Oleh: Risah - Delft
Siapa tak suka bubur Ayam? Orang sakitpun biasanya akan mencari makanan ini. Meski beragam jenisnya, bubur ayam tetap saja bubur ayam dengan asesori yang sama ayam suwir, kacang kedelai, kerupuk, kecap dll Jangan lupa bubuhkan sambal yang pedas...Hmmm, nikmatnya makan bubur ayam di tengah musim dingin begini! Selanjutnya ...




Image hosted by Photobucket.com
Martabak Manis
Oleh: Dessy - Den Haag
Membuatnya tidak sulit, hanya saja memerlukan waktu untuk mengembangkan adonan. Tapi nikmat menggigit martabak manis ini dijamin impas membayar waktu yang dihabiskan. Tentu saja, masih kalah dengan martabak terang bulannya Abang-abang yang biasa nongkrong di pinggir jalan di daerah Salemba, tapi kalau kangen si martabak manis, kenapa tidak mencobanya? Selanjutnya ...




Silakan saudari muslimah mengirim komentar atau pertanyaan untuk tiap artikel salamaa di postcomment (baris paling akhir setiap artikel) Insya Allah pertanyaan akan mendapat respon dari penulis yang bersangkutan di halaman yang sama.

Foto: by fotosearch.com dan koleksi pribadi











Selanjutnya...

SalaMAA @ 7:00 PM





malu

Image hosted by Photobucket.com
Berbuatlah Jika Tidak Malu
Oleh: Ustd. Agus Purwanto - Breda

Dari abi Mas'ud Ukbah bin Amr al Anshari al Badri ra telah berkata : Telah bersabda rasulullah SAW : "Sesungguhnya dari apa yang telah di ikuti oleh manusia dari kata-kta kenabian yang pertama ialah: "Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu". HR Bukhari

Malu adalah hiasan bagi diri setiap muslim, mahkota bagi akhlak dirinya.Adalah bukti yang jelas dan nyata terhadap cermin pribadi yang bersih imannya. Sehingga menjadi sebuah identitas bagi pemilik akhlak yang bersih mengantarkan dirinya ke surga. Sebagaimana sabda nabi "Malu adalah sebagian dari iman, dan yang beriman tempatnya di surga".

Hakikatnya malu adalah sebagian cabang dari ketaqwaan diri. Konsekwensi dari ketaqwaan itu adalah bagaimana menampilkan sebuah prilaku baik dalam setiap sisi kehidupan. Dengan berakhlak baik mampu melindungi dari sifat keburukan dari dirinya. Karena yang terpikir dalam dirinya yaitu bagaiman selalu menampilkan kebaikan pada dirinya.

Kenikmatan seorang ketika berakhlak mulia akan terpancar dari jiwa yanga bertaqwa, semua itu adalah upaya dalam rangka merasakan kedekatan seorang hamba kepada RabNya.Sebagaimana rasulullah telah mengajarkan kepada kita bagaimana mempunyai akhlak mulia.

Sehingga Abu Said al Hudriyi ra mengungkapkan indahnya akhlak rasul menjaga rasa malu dengan "Bahwa Rasulullah orang yang paling malu diantara para gadis"
Sungguh uswah atau teladan yang mestinya diikuti. Begitulah para nabi terbimbing dengan akhlak yang mulia. Maka bukanlah sebuah keasingan jika malu adalah wasiat dari para anbiya. Sebagaimana para nabi menyampaikan kepada umatnya untuk menghiasi rasa malu.


Malu itu bermacam-macam:

A. Malu berbuat jahat artinya malu untuk berbuat dosa walau sekecil apapun. itu akan terbesit dari seseorang hamba yang enggan untuk melanggar perintah Allah.
Imam Ibnu Hambal mengunkapkan :

Apabila aku berkata kepada RabKu Sungguh malu atas maksiat yang ku perbuat
Menyembunyikan dosa dari penciptaku Dengan penuh kelalaian aku datang kepadamu Rabku


B. Malu yang terlahir dari hamba yang mengetahui kebesaran Allah, sempurna sifatnya. Inilah yang mendorongnya kepada rasa atas muroqobatullah (pengawasan Allah) terus menerus. sebagaimana di ungkapkan dalam syair :
"Janganlah melihat kepada sebuah kecilnya dosa, tapi lihatlah kepada besarnya kemaksiatan ygan dilakukan".

c. Malu kewanitaan, yaitu malu yang terhias pada wanita yang telah diciptakan untuknya. Sebagaimana telah di ungkapkan oleh Aisyah "Aku masuk kerumah yang di kuburkan disitu rasulullah dan ayahku. Maka aku meletakkan (menanggalkan) pakaianku. Aisya berkata: sungguh rasul dan umar (suami dan ayahku) ketika Umar di kuburkan bersama rasul, demi Allah tidaklah aku masuk kecuali dengan lengkap. karena malu dengan Umar".

Apabila telah sempurna malu seorang hamba, malu dengan Allah dan manusia. Maka akan di golongkan rasa malunya seperti para malaikat. sebagaimana dalam hadist " barang siapa yang memakan bawang merah, bawang putih dan bawang bakung (bawang perai) janganlah mendekati masjid, sesungguhnya para malaikat merasa tersakiti sebagaimana tersakiti para anak adam" HR Muslim

Telah mengkristal akhlak perbuatan dalam diri nabi, marilah bersama untuk melatih rasa malu dalam jiwa kita sebagaimana dalam hadist di riwayatkan Abdulah ibnu Masud, Rasulullah bersabda "Malulah kepada Allah dengan sebenar-benar malu". Kami berkata: "wahai rasulullah kami malu dan alhamdulillah. Rasul berkata: "bukan itu, tetapi malulah kepada Allah dengan benar-benar malu dengan menjaga kepala serta kesadarannya, menjada perut dan nafsunya, mengingat mati dan kehancuran. Barang siapa yang menginginkan akhirat tinggalkanlah perhiasan dunia, barang siapa yang telah mengerjakannya maka telah malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya". HR Tirmidzi

Adalah kelemahan kita sebagai umat muslim di era globalisasi banyak terimbas dengan gaya westernisasi sehingga rasa malu itu pudar seikit demi sedikit. Tidak tampak dengan jelas identitas seorang muslim dengan non muslim. Baik dalam cara berpakaian, pemikiran, tingkah laku dan kecenderuangan. Semua negara muslim hanyut dengan propaganda western, sehingga hilanglah diri mereka di telan oleh gelombang ghazwul fikri.


"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman". 3:139

Selanjutnya...

SalaMAA @ 6:54 PM





idol

Image hosted by Photobucket.com
Idol Girl!
Oleh: Adzimattinur Siregar - Jakarta


Toko buku Cenatcenit, siang yang terik. Untung full AC, tapi tetep aja rame dan gerah. Ceritanya sih lagi diskon gede-gedean. Cuma buat kantong pelajar, yeah... sami mawon!

"Wah, Del! Gak nyangka loe tau-tau udah nulis empat buku nih, ya?" seru Ima.

"Pssst...Iya! Udah, jangan teriak gitu lagi. Norak tauuuk!" aku terus jalan ngeliat-liat di rak komik.
Pura-pura cuek! Padahal sih... deu, seneng banget dipuji sobat sendiri.

"Eh, loe kan udah road show ke banyak tempat, tuh! Banyak fans loe dong?"

Senyuman bangga yang tadi sempet nempel di bibirku langsung hilang. Begitu denger kata fans, jadi inget seseorang yang nelpon aku beberapa hari lalu.

"Ugh, fans... ya?" keluhku.

"Kenapa? Fans gila yang nelponin HP loe terus-terusan itu gak ada lagi kan? HP loe kan ilang!" Ima cemas.

"Bukan! Bukan yang itu..."

"Yang suka ngirimin surat aneh itu ya?"

"Iiih, bukaaan!"

Mata Ima melebar. "Ya, ampun! Jangan-jangan cowok psikopat yang ngimel loe terus-terusan itu ya?" cerocos cewek bertampang chinese manis ini.

"Kayaknya sih nggak juga. Abis, beda cara ngomongnya! Tapi emang cowok sih, dan... alasannya juga sama kayak yang lain," gumamku bimbang.

Ima tercenung-cenung. Jidatnya yang jenong jadi keliatan lebih jenong tuh. Hehe, kaciiiiaaan deh!

"Del… gw rasa loe butuh seseorang buat tameng!" sarannya tiba-tiba bikin alisku terangkat beberapa senti.

"Kan ada loe, dayang gw yang setia!"

Duuuggg!

"Aduuuh!" Kebiasaan banget nih anak kalau nyikut suka gak kira-kira.
Harus diakui, Ima emang sobat paling cute seantero raya, dech! Mana ada coba orang yang mau segitunya ngurusin masalah ABG raksasa kayak aku selain dia?

"Ini sejuta riuuuus..." cetusnya.

"Oke... so what gitu?"

"Loe butuh cowok! Cowok yang bisa loe akuin pacar biar cowok-cowok itu nggak nekat lagi ngajak loe kenalan terus! Cowok keren yang berjiwa ksatria..."

"Kayak si Sean Penn yang di Mistic River'kali, ya? Itu tuh yang jadi bokapnya si korban..."

"Ya, ampun deh!" Ima menepuk jidat jenongnya belagak sok pusing.

Dia narik napas dan ngomong dengan nada capek. Mirip suster ke pasiennya. Aku sih oke aja. Tapi sikapnya yang sok sabar itu bikin aku ngerasa jadi sakit. Bukan sakit kanker, padahal kanker kan lebih keren. Ini sih sakit... jiwa!

"Del, Sean Penn itu kakek-kakek seksi yang udah ubanan! Loe nggak mungkin bisa bikin cowok psikopat itu menyerah. Kalo cowok loe sendiri ternyata seratus tahun lebih tua dari loe! Bangkotan, yeeh, bisa ngapain coba?"

Kali ini nada sabarnya diganti. Jadi kayak guru yang lagi ngajarin anak kecil. (Lagi-lagi) aku sih oke aja. Ups, sikapnya yang berlebihan bisa bikin aku ngerasa jadi anak kecil cacat mental, dan perlu dikasih tau gimana caranya makan. Inilah resikonya punya sobat juara umum!

"Hei, umurnya baru tiga delapan, kok! Dan dia tuh Mafia. Mafia seksi, kan loe udah ngaku tadi! Mafia kan kejam, bisa aja kan gw dilindungi dari..." Aku protes nggak rela. Enak aja cowok seganteng itu dibilang bangkotan. Huh!

"Oke, di film itu dia emang Mafia... Tapi ini di kehidupan nyata! Ya ampun, umur loe tuh udah empat belas! Masa sih gak bisa bedain, mana yang di film dan mana yang kenyataan? Childish banget deh, ah!"

Aku mendelik bete. Dibilang childish sama cewek yang lagi pake rok berenda pink, plus tas Micky Mouse... Hhhh, bener-bener bikin sebbbeeel! Maling kok teriak maling? Gerutuku kesal. Mending kutinggalkan dia di tengah diskon buku. Oya, sepotong pun gak ada yang kami beli. Es krim dulu, aaah!

"Jadi... gimana kalo loe jadian aja sama seseorang?"

Eeeh, udah mendelik kayak dakocan aja tuh di sebelahku.

"Pacar, ya, maksud loe?"

"Yup!" Ima keliatan yakin plus seneng.

Nggak perlu ditanya, dia udah punya calonnya!

"Ng... Apa ada cowok yang mau jadi pacar cewek kayak gw?"

"Kayak apa?" Ima berkacak pinggang kesal. Dia paling nggak suka nada nggak pede dalam suaraku.

"Kayak raksasa gendut dan berpenampilan berantakan? Oh, berkepribadian yang nggak kalah dari mukanya yang ancur-ancuran?"

Aku merasakan mataku memanas. Sedih rasanya harus mengucapkan seabrek kelemahan itu dari mulutku sendiri.

"Del, loe tuh cantik! Alis loe tebel... meski idung loe agak gak proporsional, tapi udah cukup cantik kok!" Ima kelihatan gemas.

Aku tersenyum masam. Yeah, aku percaya aku cantik. Sama seperti aku percaya Britney Spears itu lulusan AFI. Ha-ha! Boong banget! Yeah, kutahu Ima merasa berkewajiban menghibur sobatnya.

"Jadi, gimana pendapat loe tentang cowok yang ada di depan sana?"
Tuiiiing! Cowok yang dimaksud Ima, anak SMA bertampang culun dengan rambut model spike. Matanya jelalatan sama cewek-cewek yang melintas. Padahal di sebelahnya udah ada seorang cewek berseragam SMP.

***

Untung! Sejuta untung, deh!
Makasih Pak Untung, Bu Untung, dan Tante Untung yang selalu mendampingiku. Akhirnya aku bisa kabur dari cengkeraman Ima.
Kriiing! Kriiing!

"Telepon dari temenmuuu!" Mamaku teriak lantang.
Aneh juga ibu yang satu ini. Papa yang Batak, kok jadi dia yang doyan teriak-teriak! Padahal jarak telepon dengan kamarku cuma selangkah. Suaranya itu lho, bisa nyampe ke dapur Pak RT. Ihiiik!

"Ya, ada apa, Ima?" Dengan nyantey kuterima teleponnya.
Yang kedengeran malah suara serak basah berkesan misterius.

"Assalamualaikum, Ayang!"

Degh! Aduuuh! Tambah lagi satu orang gila!
Nyesel banget deh ngasih nomer telepon rumah ke Mbak Nini, koresponden majalah Gaul itu.

"Siapa, ya?"

"Masa lupa sama Ayang kamu sendiri? Ini Alex, lho!"

Iddiiih! Masa sih namanya keren gitu! Gak pas banget sama noraknya!

"Emangnya Ayang gw siapa?" cetusku usil.

"Oh, nggak mau dipanggil Ayang, ya? Gimana kalo Cinta?"

Hueeekkkk! Mulutku pasti menyon-menyon nahan muak. Kurang asem banget-banget sih! Dari nadanya, aku tahu dia nggak main-main. Dia bener-bener anggap aku ceweknya! Shiiit!

"Nama gw Adelia, tauuuk! " kataku ketus.

"Oh, iya, tauk, tauuuk! Kenapa sih Ayang suka pura-pura? Kita ini kan jodoh. Nggak bisa dipungkiri lagi, Cintaku..."

Uhhek! Aku beneran buka mulut kepingin muntah.

Sumpah! Jijai, jijaaai...! Gak bisa digambarkan dan dikatakan!

"Hari Sabtu aku ke rumah Ayang, ya?"

Ya, Tuhan! Lepaskan aku dari cowok menjijikkan ini, kumohon!

"Nggak bisa!" tolakku mentah-mentah.

"Hei, dengerin ya! Jangan bikin gw marah, brengseeek!" bentaknya tiba-tiba.
Mulutku mangap hebat.

"Aku bakal datang, dan kamu harus ada di sana, ngerti!"

"Yeeeh... gw udah punya cowok kok!"

"Hahaha! Jangan bohong!"

Klik! Oh, my God!
Aku menutup mulutku. Serasa tubuhku gemetar hebat.
Dia gila! Ya, pasti orang itu psikopat! Ya, ampun! Aku terlibat dengan orang gila!
Dan psikopat itu bakal datang ke rumah ini! Eh, tapi mungkin dia cuma ngegertak aja, mana dia tau rumahku? Secercah harapan timbul... dan...
Tiiin! Aku mengintip dari jendela. Pengantar bunga?

"Ya?" aku melongok dari celah pintu.
Aduuuh, Mama ke mana sih kalo lagi diperlukan? Pasti lagi sibuk berkemas. Kan besok mau pergi ke Kairo. Maklum, pebisnis!

"Adelia?" tanya bapak-bapak pengantar bunga, sopan.

"Saya sendiri."

Dia menyerahkan sebuket besar mawar merah, menyuruhku tanda tangan lalu pergi meninggalkanku terbengong-bengong. Aku menatap tulisan di kertas pengantarnya.
Mawar merah untuk gadis yang menyukai warna merah. Gimana bisa dia tau aku suka warna merah?

Mawar merah untuk cinta kita berdua.

Yeah, kita… loe sama tembok 'kali, ya!
Dan aku tertegun melihat bait terakhir.

Mawar merah, semerah darahmu...
Darah yang akan kau keluarkan bila kau khianati aku
Bila aku tak bisa memilikimu,
Maka takkan ada yang bisa...

Aku bersandar pada pintu, menahan diriku yang bakal ambruk lemas. Seluruh tubuhku gemetar. Aku takut. Huhuhu, gubraaak!

***
Hening. Benar-benar hening setelah aku cerita tentang kejadian hari itu di rumah Ima.
"Udah, deh! Nggak usah dipikirin... paling-paling..." Mulutku serasa kering sendiri.

"Paling-paling dia cuma ngegorok leher loe, gitu? Del, dari awal gw udah bilang. Loe harusnya gak usah baik-baikin semua orang yang nelepon loe! Loe harusnya punya cowok, kayak ABG normal lainnya!" seru Ima tiba-tiba.

Woo, wooo... Pipinya merah saking marahnya.
"Tapi gak gampang cari cowok yang mau sama cewek kayak gini, Ima sayang!"
Aku coba-coba ngeles. Sobatku mencibir.

"Alaaah, kalo di SMP kita gak ketemu senior yang namanya Seth itu, paling juga loe udah punya cowok sejak kelas delapan!”

Aku menggigit bibir.

"Apanya mana ada yang mau? Ada! Kalo-kalo aja loe buta, tuh, di loker gw ada setumpuk foto cowok yang udah loe bikin patah hati," dengus Ima lagi. Aku menggerakkan alis.

"Patah hati apaan?" tanyaku bingung.

"Bego, mereka tuh curhatnya ama gw! Liat jari manis loe, cincin emas putih yang sengaja loe pake buat tameng, kan? Sukses banget khasiatnya! Apalagi sinyal-sinyal yang loe kasih, kayak bilang oh, hari Minggu aku mau pergi sama dia... Padahal dia itu siapa, hah? Playboy SMP yang sok keren itu?"

Mulutku mangap, tapi harus diakuin. Omongannya semua bener!

"Del! Sayang banget! Baru kelas sepuluh udah setia sama satu orang! Aduuuh, lagian dia juga udah lupa sama kita semua. Dia tuh pasti udah kegaet cewek Paris!"

Selama lima tahun jadi sobatnya, aku gak pernah liat Ima semarah itu. Jadi aku cuma bisa mingkem dan duduk gelisah. Aku mencoba buka mulut. Ups, seseorang nyelonong gitu aja ke ruang tamu.

"Hai, Ima!" sapa cowok itu sebelum membuka kulkas.

"Yeah..." Ima terus nyerocos, masih soal idenya,

Tapi perhatianku gak ada di sana. Ada di alis cowok itu. Ya, ampun! Manisnyaaa... dan tampangnya itu lho! Meskipun bukan paling cakep, tapi di mataku lebih cute dari si Tom Cruise.
Dan... ya, ampuuun! Liat, cowok itu dengan cueknya minum dari botol besar yang ada di kulkas...
Aku mengerjapkan mata bingung. Ini pertama kalinya aku memperhatikan cowok selain Seth. Ada yang aneh dengan cowok itu, apa karena daya tariknya?

"Hai!" cowok itu mendekat dan duduk di sampingku.
Aku nyaris pingsan. Satu-satunya ada cowok yang mau duduk di sampingku cuma di angkot.

"Temennya Ima? Namanya siapa?"

Gila! Ini pasti gila! Namaku sendiri aku lupa!

"A..."

"Aaaa?" cowok itu ngebeo.

"Adelia."

"Oh!" dia mengangguk sebentar. “Nama yang cantik untuk gadis yang cantik."

Aku mengangkat alis. Apa maksudnya, namaku jelek dan itu cocok untuk si buruk rupa?

"Maksudnya, kamu memang cantik."

Hening lagi lama.

"Hei, ada apa sih? Lagi marahan ya? Kok kayak orang pacaran sih, diem-dieman gini!" suara cowok itu kembali terdengar. Ima yang dari tadi pasang gaya mikir, ngelirik cowok itu tajam.

"Dean? Kapan pulang?"

Oooh, jadi namanya Dean.

"Kira-kira seperempat jam yang lalu, lah! Eh, boleh tau gak, kalian lagi ada masalah apa?"
Aku tersenyum simpul. Nih cowok penuh perhatian, bo!

"Oh, iya Del! Ini sepupu gw, lagi liburan di sini. Dia dari Bandung, kuliah di ITB jurusan... Ilmu Komputer."

Aku hampir mati kaget. Keren bangeeeet...

Dean yang ngeliat kekagumanku, nyengir.

"Ah, baru semester dua! Hmm, cincin itu tandanya kamu udah punya pacar ya?" tanya Dean mengalihkan perhatian.

Aku terdiam sejenak. Lalu untuk pertama kalinya aku gak bohong sama cowok.

"Bukan. Untuk… hiasan aja. Beli sendiri kok!"
Sumpah! Dari sudut mataku, aku lihat mata Ima melebar dan mulutnya membuka.

"Oooh... gitu. Aku kira itu dari pacar."

Karena memang dibeli untuk itu. Tambahku dalam hati.

Ah, HP-ku bunyi. Aku menatap caller ID yang tertera di layar. Lalu dengan tangan gemetar langsung melemparkannya ke Ima.

"Ini..." Ima menatapku.
Aku mengangguk. Benar. Itu Alex!

"Dean, loe jawab telepon ini deh! Kalo ditanya, bilang loe pacarnya Adel, ngerti? Oh iya, sekedar informasi, cowok ini psikopat! Hati-hati!"

Dengan enteng Ima melempar N-Gage-ku ke arah Dean. Cowok itu merenung sebentar terus menatapku lembut.

"Fans kamu?"

Aku mengangguk. Keliatannya dia udah siap ketawa, tapi langsung berhenti begitu liat tanganku yang gemetar hebat. Dia langsung mengaktifkan loudspeakernya.

"Adelia, Sayang!"

Tampang bercanda Dean berubah total jadi serius.

"Halo? Cari Adel ya? Ah, Adelku lagi di luar tuh!"

Aku ternganga. Bukan Ayangku, bukan cintaku... tapi Adelku. Manisnya... kenapa gak ada yang pernah bilang kayak gitu ya?

"Apa? Kamu siapa!" terdengar geraman marah.

Dean ngelirikku sebentar.

"Lho, kamu kan temannya, harusnya tau dong dari cincinnya aja udah keliatan!"

"Kamu pacarnya?"

Deggg!

Kulihat Ima mendadak panik.

"Aku calon suaminya. Setahun lagi, abis dia lulus, kami bakal married, lho!"

Duniaku langsung gempar. Padahal ini cuma bohongan, cuma akting… tapi entah kenapa aku sempet-sempetnya tersipu.

"Bohong... bohong... Bohoong!" teriak Alex, kliik!

"Loe gila! Bohong gak ketulungan!" Ima misuh-misuh, tapi kayaknya Dean gak tertarik.

"Dia mau datang ke rumahku besok."

Dean melongo hebat. Dia langsung bangkit. Dan menarik tasku.

"Eh, mau ke mana?"

"Ke rumah Adelia, ngomong sama Mama-Papanya. Ima, ini udah kelewatan! Seenggaknya, kita minta tolong supaya mereka nggak..."

"Papa lagi di Balikpapan. Mama di Kairo. Gak ada siapa-siapa di rumah!"

"Pembantu?" tanya mereka barengan.

"Masih mudik. Sementara aku kerjain semua sendiri."

"Jadi... kalo malam... gak ada siapa-siapa?" tanya Dean perlahan. Aku mengangguk.

"Gawat!"

"Apanya?"

"Dia bisa aja ke rumah kamu malam-malam. Bahaya, Del."

***

"Emangnya enak ya jadi pengarang?" tanya Dean di perjalanan menuju rumahku.
Dia kayaknya cowok aneh. Maksudku... mana ada sih cowok selain dia yang cemas banget sama cewek yang baru dikenalnya. Sampe-sampe mau nganterin pulang segala.

Aku angkat bahu cuek. "Lumayan."

"Yah, emang sih semua pekerjaan selalu ada resikonya. Programmer juga, lho! Tapi, gini-gini aku gak pernah punya cita-cita jadi programmer," bisik Dean kayak ngasih rahasia terbesarnya.

"Oh, ya?" Singkat gak jelas nih, tumben.

Biasanya, aku yang nyerocos terus kalo ngobrol sama orang. Tapi sekarang, meskipun cuma jadi pendengar, rasanya lebih menyenangkan. Yang nggak enak cuma satu: sepanjang jalan, cewek-cewek ngelirik Dean terus! Iiih! Nggak tau kenapa, tapi bawaannya pengen ngejambak entu cewek deh! Gemeees!

"Cie, cie... pacaran nich ye?" suitan dari preman-preman iseng bikin pipi ini terbakar. Untung gak gosong, Man!

"Wah, Dek! Pacarnya ganteng banget! Serasi, ya! Ganteng sama cantik..." nenek-nenek yang duduk di depanku (di angkot!) nyodorin senyum tau-sama-tau. Sok misterius gitu deh!

"Ng... bukan gi..." omonganku malah dipotong ma Dean.

"Makasih. Doain aja supaya langgeng." Dean sambil nyengir. Cowok ini nggak tau kenapa, terus-menerus nyengir misterius sepanjang jalan. Idih, diih!

"Eh, kok sama nenek-nenek bohong sih! Dosanya dobel loh!" cetusku pas turun dari angkot sumpek itu.

"Yah, mo gimana lagi... aku juga pengennya itu nggak bohong!" Dean angkat bahu, ninggalin aku yang bingung sama struktur katanya yang belibet.

"Apa sih maksudnya?"

"Tebak dooong! Kan jadi gak seru kalo langsung tau jawabannya!" cowok itu terus jalan makin jauh. Padahal gang itu sepi banget, gelap lagi!

Aku bener-bener baru sadar kalo Dean itu 'cowok' banget. Dari belakang, aku bisa ngeliat dengan jelas bahunya yang lebar... tubuhnya yang tegap dan tinggi... semakin menjauh.

"Bang Dean! Tunggu!"

***

"Gimana sih, kalian berdua kok gak ada kemajuan!" omel Ima yang sudah petentengan saja di teras rumahku. "Percuma gw belain naik taksi..."

"Kenapa gak bareng aja tadi sekalian? Bahaya sendirian di depan rumah gini!" balik Dean mengomelinya.

"Tadinya kan biar kalian..."

Duuukkkk!
Ima menjerit kesakitan kena sikutku. Pas di perutnya! Kami memasuki rumahku yang gelap. Ima dan Dean masuk berbarengan lebih dulu.

"Eh, sepanjang gw nungguin loe tadi, teleponnya bunyi terus tuh!" baru aja Ima ngomong gitu, telepon bunyi lagi.

Kriiing!
Aku dan Dean saling berpandangan. Kurasa dia bisa ngerasain rasa takutku. Dean langsung jalan menuju telepon. Cowok itu mengaktifkan handfree-nya.

"Halo?"

"..." aku menggigit bibir takut.

Di seberang sana nggak ada jawaban, tapi yang kayak gini malah bikin aku semakin takut. Mungkinkah orang ini beneran psikopat yang seperti di film-film? Bawa pisau daging ke mana-mana?

"Halo? Ini siapa?" ulang Dean hati-hati.

"Adelia mana? Kamu siapa?"

Aku dan Ima saling pandang. Rasanya makin teror nih stori!
Baru aja Dean mau buka mulut, langsung terdengar bentakan-bentakan.

"Laki-laki nggak bertanggung jawab! Lagi ngapain kamu di rumah Adelia, hah! Padahal di rumahnya kan nggak ada siapa-siapa! Adelia? Apa kamu di sana? Tunggu aku, Ayang! Nggak akan kubiarkan cowok pecicilan begitu merusak dirimu! Aku akan menyelamatkanmu!"

Kliiik!

Dean mengangkat alisnya, kurasa campuran geli dan penasaran.
Aku sendiri merenung. Percaya nggak percaya, bener-bener ada orang kayak Alex. Mungkin dia terinspirasi sama film-film itu. Yeah, film tahun lima puluhan tontonan Mama. Anehnya, lama-kelamaan bikin aku ikutan doyan juga tuh.

Waktu terus berlalu, menit demi menit, jam demi jam. Aku dan Ima coba nyantey, bikin mie seduh buat Dean. Ngeluarin kripikan dan minuman dingin. Usulku untuk lapor polisi dimentahkan kedua bersaudara ini.

"Polisi tuh udah kelewat banyak job. Nangkepin koruptor, maling, pemerkosa en soon," cerocos Dean sambil ngunyah kripik. Singkong keju.

"Hooh. Jadi gak perlu ditambah lagi deh jobdesk-nya!" tambah Ima. "Lagian belum tentu mereka percaya laporan kita."

"Ya udah, tanggung jawab kalian kalo ada apa-apa!"

"Siiip!" Iiih, kompak banget nih anak dua.

Teeeng, teeeng...!

Semua mata menatap jam dinding antik warisan nenekku yang ngedaplok ajaib di tembok ruang
tamu. Pukul sebelas malam!

Dooor, dooor, doooor!
Kami berpandangan. Dean bergerak kilat nyamber tongkat golf milik Papa. Ima ikutan nyamber penggebuk kasur, tauk tuh kreatif banget, nemuin di loteng. Tanganku sendiri refleks nyamber tempat lilin milik Mama, erat-erat. Masih nyadar, ini tempat lilin oleh-oleh Mama dari Belgia. So, jangan sampe rusak!

Gedoran di depan makin kencang. Beriringan kami bergerak ke pintu depan. Kayak gini ‘kali, ya, pasukan kecil yang mo nangkepin koruptor? Aduuuuh! Jantungku berdeburan kencang, main kencang, makin kencang...

"Ayaaaang! Buka pintuuuu!"

Aduuuh, aduh itu suara si psikopat!

"Kok suaranya jadi sember kayak kaleng rombeng gitu, ya?" dengus Ima.

"Sempet-sempetnya ngomentarin vokal si biang kerok!"

"Rasanya... gak asing lagi..."

"Apa?" mataku melirik Dean. "Kamu kenal suara kayak gitu?"

Dean malah angkat bahu. Sementara kami makin dekat ke pintu, gedoran makin berdebam-debum. Di kupingku jadi kayak bunyi tangan raksasa lagi bongkar fly over. Pembangunan yang selalu bikin macet di mana-mana itu. Ihiiik!

'Ayaaaang...!"

Kulihat Ima dan Dean saling pandang. Jadi curiga nih. Gimana kalo mereka... Aduh, Adelia, jangan ngaco deh, aaah!
Dean membuka pintu pelan-pelan, pelan-pelan… Kreeek!

"Ayaaang...?"

Tubuhku mendadak dingin banget, membeku. Sosok itu, sekarang berdiri tepat di depan hidung
kedua bersaudara. Mereka saling pandang, seperti surprise. Aku menunggu sambil kurasakan kebekuan makin kuat merasuki jiwa, raga... Sebentar lagi tragedi!

"Aki Engkoooos?!" suara Dean dan Ima serempak.

"Eeeh, eeeh..." Sosok sepuh itu kayak linglung, bingung, jengah. Matanya yang berkantung tebal, berkeriput memandangi Dean dan Ima. Trus, pelan ngelirikku, cuma sekejap!

"He, Akiii... Jangan pergi lagiiii?" teriak Dean.

"Akiiii! Kapan keluar dari panti jompoooo?" teriak Ima.

Aku terperangah kaget. Dalam sekejap kedua anak itu melesat mengejar si psikopat, eeh, eh... Aki Engkos itu! Kakek yang sering diceritakan Ima kepadaku. Kakeknya yang dianggap kurang waras sejak ditinggal nenek tercinta.

Aku masih terlongong-longong saat kulihat Dean dan Ima terus mengejar sosok itu. Sayup-sayup kudengar teriakan sembernya.

"Oh, ooh, idol... idol, idoool...girl... uhukkk, huuuk!"




Selanjutnya...

SalaMAA @ 6:35 PM





martabakmanis

Image hosted by Photobucket.com

Martabak Manis
Oleh: Dessy - Den Haag

Bahan:
Tepung Koopman witte brood
gula pasir secukupnya
garam secukupnya
1 gelas susu hangat untuk menguleni
21/2 gelas Susu hangat untuk mencairkan adonan
soda kue
gula (untuk taburan)
susu kental manis
mentega
keju (kalau suka)
kacang tanah panggang yang dicacah

Cara:
campur tepung koopman dengan gula dan garam, kemudian tuang susu uleni sampai kalis seperti membuat roti (kalau susu terlalu banyak bisa dikurangi atau sebaliknya), biarkan mengembang sampai 3x besarnya

Kempeskan adonan yangmenggembung, tuangi susu, aduk sampai rata, perhatikan kekentalan adonan (agak lebih kental dr membuat dadar), beri soda kue, biarkan mengembang dan berbusa.

Panaskan wajan anti lengket, olesi mentega, tuang adonan, biarkan terbuka sampai adonan berlubang2, kemudian tutup wajan.

Setelah matang, olesi mentega, taburi coklat, kacang panggang, gula,susu dankeju. Lipat dua dan olesi lagi dengan mentega permukaannya.


Selanjutnya...

SalaMAA @ 6:14 PM





pantun

Image hosted by Photobucket.com
Rindu Rumah Allah!
Duo Pujangga Melayu, Herry L (Rijswijk) & Khairina (Delft)


Nina :
Air dimasak disimpan di guci
Segar diminum diwaktu pagi
Melihat orang ke tanah suci
Kapan diriku dipanggil lagi

Di atas balai badan kurebah
Beralas tikar daun kelapa
Alangkah nikmat di depan Ka'bah
Tak ingat dunia tak ingat sesiapa

Di depan ka'bah manusia menghiba
Derai airmata mengharap ampunan
Mengharap asa segera diijabah
Zikir dan do'a diperpanjangkan

Herry:
Buburlah ayam di makan tamu

Sedap terasa tambahlah satu
Tergugah hati membaca pantunmu
Menunaikan haji cita-citaku

Fajar menyingsing menjelang subuh
Minumlah air di dalam guci
Teringat dosa mebalut tubuh
Kapankah diri ke tanah suci

Burung Tempua bersarang rendah
Saranglah ular ada di bawah
Ingin hati mengunjungi ka'bah
Menghadap Ilahi ampunan berkah

Dari Padang Arafah ke Musdalifah
Bermalam di Mina melempar jumrah
Berangkat haji karena Allah
Semoga haji jadi Mabrurrah

Nina:
Kalau lah sudah saling ketemu
Ketika berpisah membuat janji
Semoga Allah mudahkan jalanmu
Ke tanah suci menunaikan haji

Melihat Ka'bah senangnya hati
Berpisah dengannya menangis sedih
Ada asa datang di hati
Mungkinkah ku bisa datang kembali

Kisah ini bukanlah cerita
Bukan pula sedang bertingkah
Pagi ini kubaca berita
Ada musibah di kota mekkah

Di atas menara takbir kumandangkan
Kerjakan sholat di atas sajadah
Mari bersama do'a panjatkan
Semoga yang meninggal menjadi syuhadah

Pergi haji memanglah berat
Perlu persiapan dan obat-obat
Walau tahu cobaan kan dapat
Kerinduan ke Baitullah tetap melekat

Labbaikallaahumma labbaik
Labbaika laa syariika laka labbaik
Diawali niat berangkat dengan baik
Insya Allah diberi kemudahan yang baik


Herry:
Cerita berawal dari kejadian
Disampaikan lewat pengumuman
Musibah datang itu cobaan
Untuk menguji kekuatan iman

Sejadah di bentang menghadap Allah
Mengharap ampunan segala dosa
Jika meninggal menjadi syuhadah
Syurganya Allah adalah tempatnya

Menara mesjid tinggi sekali
Azan menggema mengapai tanah
Yang sudah haji ingin kembali
Apa lagi yang belum pernah

Berangkat umrah di bulan Ramadhan
Menunaikan haji di bulan Dhul-Hijjah
Sehat hati dan sehat badan
Kumpul rezeki berangkat ke mekah

Amin!

catatan: ditulis ulang dengan beberapa editing.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 4:38 PM





istri8

Image hosted by Photobucket.com
Wanita Teladan Dalam Islam
Khaulah binti Malik bin Tsa'labah


Dia seorang wanita yang fasih dan indah perkataannya. Diaselalu berhubungan dengan Allah SWT. Tidak kehilangan imannya kepadaAllah di saat-saat yang paling sulit. Akan tetapi dia mengadukan ke-pada Allah dan Rasul-Nya. Kami ketengahkan kisah Khaulah bersama suaminya di hadapan para suami dan isteri ketika terjadi perselisihan,perdebatan, perbantahan dan pertengkaran.

Khaulah berkata :"Demi Allah, mengenai aku dan Aus bin Shamit,Allah Azza wa Jalla menurunkan awal surah Al Mujaadilah. Dia berkata :"Ketika itu aku sedang berada di dekatnya. Dia adalah orang tua yang buruk kelakuannya dan sudah jemu." Khaulah berkata :"Pada suatu haridia masuk kepadaku, lalu aku membantahnya karena sesuatu hal sehingga dia marah dan berkata :"Engkau terhadapku seperti punggung ibuku."Kemudian dia keluar, lalu duduk di tempat pertemuan kaumnya sesaat,setelah itu dia masuk dan menginginkan diriku. Maka aku katakan :Sekali-kali jangan. Demi Allah yang menguasai nyawaku, jangan lolos kepadaku sementara engkau telah mengatakan apa yang engkau katakan,hingga Allah dan Rasul-Nya memberi keputusan tentang kita." Khaulah berkata : "Dia memaksaku, namun aku menolak. Aku berhasil mengalahkannya, sebagaimana halnya wanita yang berhasil mengalahkan laki-laki tua, maka aku berhasil menyingkirkannya dariku.

Kemudian aku keluar menemui Rasulullah SAW, lalu duduk di hadapan beliau dan aku ceritakan kepada beliau perlakuan sang suami terhadap diriku. Aku adukan kepada beliau perlakuan buruk yang aku terima dari suamiku." Khaulah berkata :"Rasulullah SAW hanya bersabda :"Wahai,Khuwailah, putera pamanmu seorang tua yang sudah lanjut usianya, maka takutlah engkau kepada Allah." Khaulah berkata :"Demi Allah, begitu aku pergi, turun Al-Qur'an mengenai diriku. Rasulullah SAW mengalami sesuatu yang biasa dialaminya, kemudian terbebas darinya. Maka beliau bersabda :"WahaiKhuwailah, Allah telah menurunkan wahyu mengenai dirimu dan temanmu.Kemudian beliau membacakan surah Al Mujaadilah : "Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang memajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Orang-orang yang menzihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka.Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. Orang-orang yang menzihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, mereka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerja-kan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya)berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin.Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah; bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih."(Q.S. Al-Mujaadilah, 58:1-4)

Khaulah berkata :"Kemudian Rasulullah SAW bersabda : Suruhlah dia membebaskan seorang budak. Maka aku katakan : Demi Allah, wahaiRasulullah, dia tidak punya budak untuk dibebaskan. Nabi SAW bersabda :Suruhlah dia berpuasa dua bulan berturut-turut. Maka aku katakan : DemiAllah, sesungguhnya dia seorang tua renta yang tidak berdaya. Nabi SAW bersabda : Suruhlah dia memberi makan orang miskin sebanyak 60 sha' kurma.Maka aku katakan : Wahai, Rasulullah, dia tidak mempunyai makanan sebanyak itu. Maka Rasulullah SAW bersabda : Kami akan membantumu dengan serangkai kurma. Maka aku katakan : Wahai Rasulullah, aku akan membantunya dengan serangkai kurma lagi. Kemudian Rasulullah SAW bersabda : Engkau berbuat benar dan baik. Pergilah dan sedekahkan kurma itu baginya, kemudian perlakukan putera pamanmu dengan baik. Maka aku pun melakukannya."["Al-Ishaabah, juz 8, halaman 618-620]

Inilah dia, Khaulah. Di dalam kisahnya terdapat pelajaran tentang kerukunan hidup suami isteri dan keikutsertaan dalam memperbaiki perpecahan dan pemeliharaan hubungan kerabat serta ketuaan usia antara suami isteri.Diriwayatkan, bahwa Umar bin Khaththab r.a. berjumpa dengannya di masa khilafahnya, ketika dia sedang menunggang seekor keledai dan orang-orang disekelilingnya. Kemudian Khaulah menyuruhnya berhenti dan menasihatinya.Lalu dikatakan kepada Umar r.a. :"Apakah engkau bersikap demikian terhadap perempuan tua ini ?" Umar berkata :"Tahukah kalian, siapa wanita tua ini ?Dia adalah Khaulah binti Tsa'labah. Allah SWT mendengar perkataannya dariatas tujuh lapis langit. Apakah Tuhan semesta alam mendengar perkataannya,sedangkan Umar tidak mendengarnya ?" [Husnul Uswah bimaa Tsabata Minallaahiwa Rasuulihi fin Niswah]

Khaulah tidak mengandalkan kekerasan dan tidak berpikir mengenai kejahatan, karena itu bukan akhlaq Islam. Akan tetapi dia mencari penyelesaian di sisi Allah dan Rasul-nya, dan mengadukan perkaranya kepada Allah SWT yang menciptakannya, agar menghilangkan kesusahannya dan memberi kemudahan sesudah kesulitan. Jika Anda ingin mendengarnya ketika menyampaikan keluhan kepada Rasulullah SAW, maka marilah kita baca hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim, dan disahihkannya, dan Baihaqi serta lainnya dari 'Aisyah r.a., dia berkata : "Maha Suci Allah yang pendengaran-Nya mendengar segala sesuatu.Sungguh aku mendengar perkataan Khaulah binti Tsa'labah dan sebagiannya tidak bisa kudengar ketika dia mengadukan suaminya kepada Rasulullah SAWdan berkata : Wahai Rasulullah, dia menghabiskan masa mudaku dan aku banyak melahirkan anak untuknya. Setelah usiaku menjadi tua dan aku berhenti melahirkan, dia melakukan zihar terhadapku. Ya, Allah, aku mengeluhkepada-Mu."

Khaulah berkata :"Begitu aku pergi, Jibril a.s. turun membawa ayat-ayat ini." [Surah Al-Mujaadilah] Nabi SAW telah berwasiat agar memperlakukan para wanita dengan baik dan beliau adalah teladan tertinggi dalam memperlakukan isteri-isterinya.Nabi SAW bersabda mengenai hal itu : "Tidaklah orang Mu'min mendapat faedah sesudah taqwa kepada Allah yang lebih baik daripada isteri yang sholeh. Jika dia menyuruhnya, maka sang isteri menaatinya. Jika dia memandang kepadanya,sang isteri menyenangkannya. Jika dia bersumpah kepadanya, maka sang isteri melakukannya. Jika dia tidak ada di rumah, sang isteri memelihara harta dan kehormatan suaminya." Nabi SAW bersabada : "Orang Mu'min yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaqnya, dan sebaik-baik kamu adalah yangterbaik terhadap isterinya." ["Kanzul 'Ummaal (9/258-261)]

Nabi SAW juga bersabda dalam akhir sebuah khotbahnya :"Perlakukan para wanita dengan baik." Dari Amru Ibnul Ahwash di sebuah hadits panjang dalam menceritakan haji Wada', dari Nabi SAW, beliau bersabda :"Perlakukanlah para isteri dengan baik, karena mereka adalah tawanan pada kalian. Kalian tidak berkuasa sedikit pun atas mereka selain itu, kecuali jika mereka melakukan perbuatan keji. Jika mereka melakukannya, maka jauhilah mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkannya. Jika mereka taat kepada kalian, maka janganlah mencari jalan untuk menyakiti hati mereka. Ketahuilah, bahwa kamu mempunyai hak pada isteri-isterimu dan isteri-isterimu mempunyai hak kepada kalian. Adapun hak kalian pada isteri-isterimu, maka mereka tidak boleh mengizinkan orang-orang yang tidak kalian sukai menginjak tempat tidurnya dan tidak boleh mengizinkan orang-orang yang tidak kamu sukai memasuki rumah-rumah kalian. Ketahuilah,sesungguhnya hak mereka pada kalian adalah kalian beri pakaian dan makanan yang baik kepada mereka." (HR. Tirmidzi dan disahihkannya)

sumber: isnet dot org



Selanjutnya...

SalaMAA @ 4:21 PM





diet

Image hosted by Photobucket.com
Penuntun Diet Praktis
Oleh: dr. Eva Suarthana, MSc - Utrech


Kalau kita mendengar kata 'diet' otomatis yang muncul dalam dalam benak kita adalah program penurunan berat badan atau melangsingkan tubuh. 'Dieting' adalah istilah yang lebih tepat untuk segala upaya kita dalam mengatur pola makan untuk menurunkan berat badan, sedangkan 'diet' adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh makhluk hidup. Jika terdapat ketidakseimbangan antara jumlah energi yang dikonsumsi dengan yang dikeluarkan oleh tubuh untuk beraktivitas bisa berakibat kelaparan (bila kekurangan) atau penimbunan lemak tubuh (bila berlebihan).

Kekurangan konsumsi energi dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, contoh ekstrimnya adalah kasus busung lapar atau penyakit-penyakit yang disebabkan kurangnya konsumsi vitamin. Sebaliknya, tidak sedikit penyakit yang timbul akibat berlebihnya konsumsi energi dari makanan. Sebut saja segala macam penyakit jantung dan pembuluh darah, mulai hipertensi sampai stroke, juga diabetes atau kolesterol tinggi, semua berhubungan dengan pola makan yang tidak tepat.

Oleh karena itu kita perlu tahu seberapa besar kebutuhan kalori kita dan bagaimana mengatur pola makan dan makanan yang baik agar kita terhindar dari penyakit.
Menghitung Kebutuhan Kalori

Sekarang siapkan selembar kertas dan alat tulis, kita akan berlatih menghitung kebutuhan kalori total per orang per hari (24 jam).

1. Langkah pertama, kita harus menghitung berat badan ideal (BBI) untuk tinggi badan kita. Beradasarkan rumus Brocca, BBI seseorang dihitung sebagai berikut:
BBI = (Tinggi badan - 100) - (10% (Tinggi badan - 100)). Untuk orang yang tinggi badannya kurang dari 150 cm, BBI = (Tinggi badan - 100). Seseorang masih disebut memiliki BBI jika BB-nya masih dalam cakupan 80% s.d. 120% BBI. Orang yang berat badannya <> 120% BBI disebut gemuk.

Sebagai contoh, sebut saja Ibu A, memiliki tinggi badan 160cm, dengan berat badan 60 kg. BBI ibu A adalah = (160-100)-(10%x(160-100)) = 60-(10%x60) = 60-6 = 54 kg. Ibu A ini masih dikatakan memiliki berat badan yang ideal karena berat-badannya dalam cakupan 80% s.d. 120% x 54 kg, yaitu antara 43-65 kg.

Contoh kedua, Ibu B, memiliki tinggi badan 160cm, dengan berat badan 70 kg. Ibu B ini termasuk kelompok gemuk. Contoh ketiga Ibu C memiliki tinggi badan 160cm, dengan berat badan 40 kg. Ibu C tergolong kurus.

2. Langkah kedua kita menghitung kebutuhan kalori basal (Basal Rate Metabolism, BRM). = BBI x 25 kkal untuk wanita, dan BBI x 30 kkal untuk laki-laki.

3. Untuk menghitung kebutuhan kalori total dalam 24 jam ada 4 hal yang perlu diperhatikan:
a. Usia. Makin bertambah usia kemampuan metabolisme tubuh makin lamban sehingga kelebihan energi lebih mudah ditumpuk sebagai lemak tubuh. Oleh karena itu orang yang berusia lebih dari 40 tahun kebutuhan kalorinya harus dikurangi 10% dari jumlah kalori basal.

b. Berat badan. Jika berat badan kita termasuk dalam kategori ideal, kita tidak perlu menambah atau mengurangi jumlah kalori basal yang sudah dihitung. Tetapi, jika kita tergolong orang yang kurus, kita harus menambahkan 10-20% dari kalori basal. Sebaliknya, jika kita tergolong orang gemuk kita harus mengurangi 10-20% dari jumlah kalori basal.

c. Berat-ringan aktivitas. Orang dengan aktivitas ringan harus mengurangi 10-20% jumlah kalori basal, sebaliknya orang dengan aktivitas berat harus menambahkan 10-20% jumlah kalori basal. Patokan orang yang tergolong pekerja berat secara mudahnya adalah kuli bangunan atau pekerja kasar. Orang yang bekerja di kantor, yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk duduk, termasuk pekerja ringan. Sedangkan pekerjaan rumah tangga termasuk ke dalam pekerjaan sedang.

d. Ada tidaknya penyakit infeksi berat. Para pasien penyakit infeksi berat memerlukan lebih banyak energi untuk melawan kuman dalam tubuhnya. Sebagai contoh yang mudah adalah pasien tuberkulosis paru, mereka harus mendapatkan 10-20% lebih banyak dari jumlah kalori basal.
Jadi untuk ibu A yang berusia 50 tahun, memiliki berat ideal, sehat, dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga, maka kebutuhan kalorinya adalah sebagai berikut:
Kebutuhan kalori basal = 54x25 kkal = 1350 kkal. Usia > 40 tahun, maka jumlah kalori basal -10% = 1350-(10%x1350) = 1350-135 = 1215 atau digenapkan menjadi 1200 kkal. Karena berat badan ideal, aktivitas kategori sedang, dan sehat tidak perlu ada koreksi jumlah kalori lebih lanjut.

Sedangkan untuk ibu B yang berusia 55 tahun, gemuk, sehat, dan sudah tidak bekerja, maka kebutuhan kalorinya adalah sebagai berikut:

Kebutuhan kalori basal = 54x25 kkal = 1350 kkal. Karena usia > 40 tahun, gemuk dan aktivitas ringan maka kebutuhan kalori -30% dari jumlah kalori basal. Tidak ada koreksi dari segi kesehatan. Maka jumlah kalori total = kalori basal --30% = 1350 - (30% x 1350) = 1350 - 405 = 945 digenapkan menjadi 900 kkal.

Sedangkan untuk ibu C yang berusia 35 tahun, kurus, sehat, dan berprofesi sebagai sekretaris, maka kebutuhan kalorinya adalah sebagai berikut:
Kebutuhan kalori basal = 54x25 kkal = 1350 kkal. Karena kurus kebutuhan kalori + 10%, tetapi aktivitas ringan maka kebutuhan kalori -10%. Tidak ada koreksi dari segi usia dan kesehatan. Maka jumlah kalori total = kalori basal + 10% -10% = kalori basal, yaitu 1350 kkal.

Mengatur Menu Berdasarkan Kebutuhan Kalori
Setelah kita tahu kebutuhan kalori kita, kita harus mulai berpikir bagaimana cara 'memenuhi' kebutuhan kalori itu dalam menu kita sehari-hari. Misalnya ibu A dengan total kebutuhan 1200 kkal, maka ibu ini bisa makan pagi, siang dan sore masing-masing dengan porsi kalori sebesar 400 kkal. Untuk orang yang suka mengkonsumsi snack, maka jumlah kalori untuk makan ‘besar’-nya harus dikurangi sehingga total konsumsi tetap 1200 kkal.
Berikut contoh menu 1200 kkal sehari


Menu pagi
Sandwich Telur + Teh Manis
-Roti tawar 2 lembar = 150(kkal)
-Telur rebus 1 butir = 90 (kkal)
- Mentega 1 sdm = 45(kkal)
- Teh manis 1 gelas, gula 1 sdm = 50 (kkal)

Selingan
Tahu goreng isi 1 buah 50(kkal)


Menu siang
Nasi empal goreng, sayur lodeh
- Nasi 1 centong (1 piring datar)= 200 (kkal)
- Daging 1 potong ukuran tipis- sedang = 90 (kkal)
- Minyak goreng 1 sdm = 45 (kkal)
- Lodeh dg santan 1 gelas belimbing (gelas minum)= 90 (kkal)

Selingan
Jeruk manis 2 buah = 60 (kkal)

Menu malam
Nasi, ayam goreng, sayur bening
- Nasi 1 centong (1 piring datar) = 200 (kkal)
- Ayam 1 potong = 90 (kkal)
- Minyak goreng 1 sdm = 45 (kkal)
- Sayur bening sesukanya = 25 (kkal)


Total kalori
1230


Tips
Usahakan porsi kalori terbesar dikonsumsi pagi dan siang hari. Untuk makan malam yang ringan-ringan saja karena malam cenderung sedikit aktivitas sehingga energi makanan yang berlebih akan diubah menjadi lemak tubuh.

Santan, minyak goreng, mentega memiliki kandungan kalori yang besar karena banyak mengandung lemak (rata-rata 30-50 kkal/ 1 sendok makan). Jadi sebisa mungkin menghindari makanan yang digoreng. Di Belanda konsumsi keju dan mayonaise juga harus diperhatikan karena kandungan kalorinya sangat besar. Kandungan kalori bisa dilihat di kemasan bahan makanan.

Nasi atau bahan yang mengandung karbohidrat, seperti roti, singkong rebus, ubi rebus juga memiliki kalori yang besar.
Sediakan banyak buah-buahan untuk pengganti snack karena buah banyak mengandung serat dan vitamin tapi sedikit kandungan kalorinya.

Penutup
Panduan diet ini sifatnya fleksibel, bergantung pada pandai-pandainya kita mengolah dan mem-variasikan menu. Seperti yang disunnahkan dalam Islam bahwa kita tidak boleh berlebihan dalam makan, tetapi kita juga harus berupaya memenuhi hak tubuh secara tepat agar tetap sehat.

Berikut ada link-link tentang diet yang bisa dilihat dan dibaca
http://en.wikipedia.org/wiki/Dieting
http://www.bellybytes.com/articles/29foods.shtml



Selanjutnya...

SalaMAA @ 4:17 PM





buburayam

Image hosted by Photobucket.com

Bubur Ayam
Oleh: Risah - Delft


Bahan:

Bubur:
Beras cuci, rebus dengan air banyak bersama daun sereh dan garam, direbus dengan api besar sampai lunak, kecilkan api, masak sampai menjadi bubur

Pelengkap:

1. Ayam kuning:
Bumbu haluskan : bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe (sedikit), laos (sedikit) sereh (sedikit) daun jeruk, kunyit dan garam
Ayam potong-potong rebus bersama bumbu, setelah akan matang beri daun bawang dan saos ikan

2. Ati dan ampela
Rebus ati dan ampela dengan daun jeruk, garam dan sereh sd setengah matang, kemudian goreng kering

3. kerupuk, bawang goreng, seledri (kalau suka), kecap, kacang kedelai goreng

4. Sambal
Cabe, bawang putih, dan tomat di haluskan, kemudian di tumis.


Sajikan panas






Selanjutnya...

SalaMAA @ 4:17 PM





novel2

Image hosted by Photobucket.com
Anak Gadis sang Imam
Oleh: Emine Şenlikoğlu
Diterjemahkan oleh: Emaknya Annisa



Sebelum orang berkumpul untuk mengerjakan sholat magrib, Fatma pergi keluar dan bilang sama ibunya: " saya mau ke tante Betus, saya akan segera kembali".

"Kamu itu minta izin atau kamu hanya sekedar kasih tahu?" tanya ibunya.

Sambil menuruni tangga dia berkata: " Jangan bertanya macam-macam lah. Tiru tuh seperti ibu-ibu yang dilihat di film-film. Jangan ketinggalan zaman. Saya mau melihat TV di tante Betus".

Gul keluar menuju tangga dan berteriak: "Jangan pergi. Bapakmu nanti marah, dengar ndak".

"Bilang kepada bapak sediakanlah televisi, mungkin dirumah kita jadi lebih menyenangkan" sahut Fatma.

Dia tahu bapaknya pasti mendengarkannya, tapi dia berpura-pura tidak tahu.
Ketika dia terus melangkah dilihatnya anak muda yang mengendarai kursi roda menuju ke balkon. Dia sempat bertanya dalam hati apakah pemuda itu tidak merasa kedinginan, tapi dia pun mulai tidak sabar dengan pemuda itu. Suatu hari nanti dia mau kasih pelajaran kepadanya. Dia berjalan melalui jalan kecil dan kemudian melewati balkon pemuda itu. Kenapa dia tidak kasih pelajaran sekarang? Pikirnya. Dia mulai memperlambat jalannya. Dia harus kasih pelajaran pada pemuda ini. Anak muda ini harus menghilangkan kebiasaan memperhatiin dia. Dia masih berjalan beberapa langkah kemudian berhenti.Apa yang harus dia bilang? Harus sesuatu yang membuat dia seumur hidup tidak akan melupakannya. Dia membalikkan badannya dan kemudian menatap ke arah pemuda.

"Hey, kamu lagi ngelihatin aku ya!"

"Kamu ngomong ke saya?!" kata pemuda itu bengong.

"Aku ngomong ke kamu. Jika kamu sekali lagi ngelihatin aku, kamu nanti akan menyesal".

"O ya?, kamu punya kemahiran itu".

"Kamu akan lihat sendiri jika kamu memperhatiin aku lagi".

"Apa urusanmu kalau saya suka duduk di balkon?"

" Hei..lihat si kurang ajar ini!"

"Saya tidak akan sopan terhadap orang yang berlaku kurang sopan terhadap saya".

"Aku tak perduli apa yang kamu katakan. Aku lebih tidak suka dengan sikapmu. Jangan lagi memperhatiin Fatma, anak Imam".

Cahaya lampu jalanan ternyata tidak dapat menyembunyikan kebiasaannya. Dia jelas sedih karena Fatma tahu kalau dia sering melihatnya. Pemuda itu tidak mau mendengar apa yang dibilang Fatma.

Kemudian dia berkata dengan keras: " Dengar kamu!, Saya tidak akan sehina itu !".

"Pembohong. Kamu ngelihatin siapa setiap hari?"

"Saya melihat Fatma yang ada dihati saya. Siapa kamu sebenarnya? Saya tidak kenal kamu".

Fatma merasa terpukul. Dia tidak tahu apa yang hendak dia katakan. Dia hanya bisa bilang bahwa pemuda ini seorang pembohong.

Si pemuda berkata dengan sedih: " Sikap seperti itu tidak sesuai buat seorang muslim seperti kamu".

Fatma melangkah selangkah dan berkata: "Siapa bilang aku seorang muslim? Aku bukan muslim".

Pemuda itu tanpa ragu meneruskan: " Kamu juga tidak bisa jadi seorang muslim".

Fatma merasa terpukul kembali. " Kenapa emangnya aku ndak bisa jadi seorang muslim?"

"Orang yang punya masalah penyakit rendah diri tidak bisa menjadi muslim. Perlu banyak keberanian untuk bertanya bagaimana menjadi seorang muslim yang baik. Orang yang berlaku sombong seperti kamu tidak pernah bisa menjadi seorang muslim".

Fatma mengenal pemuda ini sudah lama. Dia juga suka datang ke bapaknya untuk belajar Qur'an. Fatma pernah terlibat pembicaraan tentang cinta dengan pemuda ini, tetapi sekarang pemuda ini bilang bahwa dia tidak mengenalnya. Apa maksud dia sebenarnya?

Fatma mau tidak mau harus berpikir. Apakah pemuda itu mau bilang bahwa dirinya sekarang banyak berubah? Dia tidak berani karena dia merasa rendahdiri. Dia seorang gadis terpelajar, seorang otodidak. Bapaknya tidak pernah mengirim dia ke sekolah menengah karena disana dia dilarang mengenakan kerudung, tapi dia boleh ikut ujian. Disamping itu bapaknya setiap minggu membeli 3 buah buku untuknya. Dia banyak membaca, akan tetapi seakan-akan buku-buku tersebut tidak banyak bicara kepadanya. Buku-buku tersebut tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadapnya.


Imam Yakup pun mengetahui masalah ini. Dia berberpikir perlu melakukan sesuatu agar semuanya menjadi jelas. Dia bilang masalah ini kepada istrinya tetapi dia ingin agar anaknya mendengar juga.

"Sayang, orang yang belajar buku-buku tentang Islam, cepat atau lambat akan dapat mengambil manfaat dalam memahami isi buku-buku tersebut, dengan syarat buku-buku itu tidak penuh berisikan sesuatu yang tidak bermanfaat. Buku-buku itu akan membuat permbacanya banyak mendapat pengetahuan dan memperluas cakrawala. Sebagian orang baru bisa mengerti setelah sepuluh tahun kemudian apa yang telah dia baca".

* * *



Selanjutnya...

SalaMAA @ 9:36 AM








LINKS
Daftar Makanan Haram
Radio Minaara
Binaurrijal
KZIS
Eramuslim
Kafemuslimah
Republika
Ummi
Fahima-Jepang
Kharisma-Jerman
Masjid ITS




GALERI WORKSHOP

Ito
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called workshop salamaa | delft 2007. Make your own badge here.


Jesty
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called WS Elly. Make your own badge here.

Ferry
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from workshop_salamaa2007. Make your own badge here.

Cuplikan Video Workshop

BERITA CUACA


PREVIOUS POST


Pergantian Pengurus dan Afscheid

Oleh-oleh dari KKM II ++

Kursus Kilat Menjahit II ++

Semua Numplek di TD Salamaa 2010

Temu Darat Salamaa 2010

TD dan Launching Buku Salamaa/FLP Belanda

Selamat Idul Fitri 1430 H

Pengurus Salamaa 2009-2010

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H

Selamat Datang Ramadhan


ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010

Supported by
Blogger
Blogskins

Free JavaScript from

IKLAN ANDA