>
Photobucket - Video and Image Hosting
:::Photobucket - Video and Image Hosting Selamat datang di Blog Salamaa :::
Home
About Us
Ceramah
Arsip



SILATURAHMISALAMA




Email salamaa05@yahoo.com
Gabung di Milist Salamaa

salamaa21

WEBLOG SALAMAA EDISI XXI/02/06



Assalamualaikum. wR.wB
Saudari muslimah yang dirahmati Allah SWT,
Tanpa terasa satu tahun hijriah telah kita lewati bersama, hampir satu bulan pula telah kita lewati sejak terbitnya fajar baru 1427 Hijriah. Saatnya kini kita kembali menapaki hari-hari baru dengan penuh semangat menuju perbaikan. Adalah baik pula bagi kita untuk senantiasa bermuhasabah atau introspeksi diri serta meluruskan niat agar dapat senantiasa mendapati ridho Allahu Rabbi. Memperbaiki ibadah, perilaku, serta niat adalah langkah awal, mempertahankan dengan istiqomah kebaikan dan amal yang ada adalah langkah berikutnya. Insya Allah, kami dari Salamaa mengharapkan agar sajian Salamaa kali ini mampu memberi hikmah tersendiri dalam upaya perbaikan diri saudari muslimah sekalian.



Image hosted by Photobucket.com
Semua Baik Bagi Muslim
Oleh: Ustd. Agus Purwanto - Breda
Dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan ra berkata, Rasulullah saw bersabda : "Memang sangat menakjubkan keadaan orang mukmin itu, karena segala urusannya sangat baik baginya dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi seseorang yang beriman di mana bila ia mendapatkan kesenangan kemudian ia bersyukur maka yang demikian itu sangat baik baginya, dan bila ia tertimpa kesusahaan dan ia sabar, maka yang demikian itu sangat baik baginya". HR Muslim.

Selanjutnya
...





Image hosted by Photobucket.com
Kenali Kanker Payudara
Oleh: Admin
Sebagai muslimah, adalah kewajiban kita untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta keluarga. Mengenali jenis kanker payudara yang sangat potensial menyerang wanita menjadi salah satu cara. Tindakan pencegahan dapat dilakukan salah satunya dengan membiasakan pola hidup sehat.Selanjutnya ...





Image hosted by Photobucket.com
Putri Seorang Imam
Oleh: Emine Şenlikoğlu (terjemahan oleh Emaknya Annisa)

Kita mengatakan bahwa semuanya hitam atau putih, akan tetapi kita lupa bahwa ada juga bagian yang abu-abu.
Ikuti kelanjutan kisah Fatma, anak gadis Imam Yakup
Selanjutnya ...





Image hosted by Photobucket.com
Banyak Pantangan, Belum Tentu Benar
Oleh: Admin
"Tidak boleh makan es krim, nanti kamu batuk pilek...", kalimat itu sering kita lontarkan pada anak-anak kita. Sebagai orang tua, tentunya kita ingin anak-anak kita cerdas, sehat, dan soleh/ah. Namun, kadangkala tanpa sadar sebagai orang tua kita menerapkan banyak aturan untuk anak-anak kita. Cermati, pantangan apa yang memang tepat dan tidak tepat. Selanjutnya ...





Image hosted by Photobucket.com
Jalani dengan Penuh Syukur
Oleh: Endah - Den Haag
Jalan hidup kita terkadang atau bahkan seringkali tidak sesuai dengan keinginan sendiri. Allah jualah yang Maha Mengetahui apa dan kapan saat yang terbaik bagi hamba-Nya. Alangkah baiknya jika sebagai seorang muslimah, syukur senantiasa kita panjatkan atas ketetapan Sang Rabb. Selanjutnya ...





Image hosted by Photobucket.com
Ayam Serundeng
Oleh: Khairina - Delft
Nikmati sajian lezatnya ayam serundeng dengan menguji coba resep praktis yang satu ini. InsyaAllah disukai keluarga di rumah. Selanjutnya ...








Image hosted by Photobucket.com
Calabacitas
Oleh: Carla vd Drift
Tiada salahnya kali ini kita mencoba jenis makanan Mexico. Cita rasanya pedas dan segar, sesuai dengan lidah kebanyakan ibu-ibu sekalian. Membuatnya pun praktis dan cepat. Selanjutnya ...






Silakan saudari muslimah mengirim komentar atau pertanyaan untuk tiap artikel salamaa di kolom "post comment" (baris paling akhir setiap artikel) Insya Allah pertanyaan akan mendapat respon dari penulis yang bersangkutan di halaman yang sama.

Foto: by fotosearch.com dan koleksi pribadi


Selanjutnya...

SalaMAA @ 8:48 AM





calabacitas

calabacitas
Calabacitas ( Courgettes)
Masakan Mexico
Oleh: Carla vd Drift

Calabacitas merupakan masakan yang sangat gampang membuatnya. Asam dari tomat tidak membuat courget cepat lunak dan matang.

Bahan:
1 Bawang bombay diiris
2 siung Bawang putih dicincang halus
2 sdm minyak jagung (kalau tidak ada bisa dengan minyak biasa)
450 gr Courget diiris bulat kira-kira 2cm tebalnya.
450 gr tomat, dikupas kulitnya dan dibuang bijinya kemudian diiris halus
2 bh Jalapenopepers dari botol atau kaleng, cuci, tiriskan, bijinya dibuang kemudian
diiris halus.
Daun Koriander sebagai hiasan
Garam secukupnya

Cara membuatnya:
· Panaskan minyak di wajan kemudian masukkan semua bahan, kecuali garam dan koriander.
· Masak dengan api kecil kira kira 30 menit sampai mendidih dan courget matang. Kadang kadang dilihat jangan sampai curget menjadi kering. Kalau kekeringan tambah sedikit air tomat, air kaldu atau air biasa.
· Bubuhi garam dan hias dengan daun koriander saat dihidangkan.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 8:36 PM





syukur1

flower
Jalani dengan Penuh Syukur
Oleh: Endah - Den Haag

Tidak pernah terpikir dengan serius bahwa aku akan berada di sini untuk belajar di negeri yang orang-orangnya beratus-ratus tahun yang lalu telah menjajah negeri aku Indonesia. Selepas lulus dari bangku kuliah kurang lebih 5 tahun yang lalu yang terpikir di benakku justru keinginan untuk menikah dan membina rumah tangga, mungkin memang agak aneh, sementara teman-teman aku lainnya dengan bersemangat berburu mencari pekerjaan tempat mengaplikasikan ilmu selama di bangku kuliah, aku malah berpikir akan lebih baik jika aku menikah dahulu barulah kemudian mencari pekerjaan.

Agak lucu juga, mengingat saat itu aku tidak mempunyai pacar, karena aku memang tidak menginginkannya saat itu. Yang aku inginkan adalah seorang laki-laki sebagai jodohku, pilihan terbaik dari Allah Ta’ala—biarlah tak mengapa mengidamkan dan meniatkan diri untuk menikah, aku merasa inilah saat terbaik bagiku di usia 22 tahun untuk menikah dan membina keluarga, entah dengan siapa belum lagi kuketahui.

Allah SWT Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hambanya, meskipun kita sebagai manusia mungkin belum memahami sepenuhnya mengapa ini yang ditetapkan Allah pada diri kita. Niatku untuk menikah saat itu sepertinya masih belum mendapat izin dari Allah SWT, Allah memberikan jalan lagi bagiku di saat itu. Justru kemudian aku ditawari seorang sahabat untuk sama-sama melamar pekerjaan di sebuah lembaga penelitian yang masih berada di dalam lingkungan almamaterku.

Sempat kutolak, “Nggak deh, kerja di sana sama saja nggak nambah pergaulan, orang-orangnya itu-itu semua.”, jawabku atas tawaran sang sahabat.

“Nggak juga koq, malah enak jadinya kita sudah lebih kenal dengan lingkungan. Nggak perlu susah-susah lagi menyesuaikan diri.”, bantah temanku.

“Ayolah, kita sama-sama melamar kerja di sana, nggak ada salahnya kan? Temani aku deh, masukkan lamaran aja masa’ nggak mau?”, tambahnya lagi sambil berusaha membujukku.

Memang, karena masih berada di lingkungan kampus almamaterku, lembaga tersebut terdiri dari orang-orang yang selama ini aku kenal sebagai dosen-dosen dan para senior di kampus, dan kupikir justru ini akan membuat aku bosan. Namun keinginan untuk tidak mengecewakan teman membuatku ikut-ikutan memasukkan surat lamaran, jadilah kami berdua memasukkan surat lamaran. Beberapa minggu kemudian kami mendapat panggilan wawancara, dan akhirnya setelah melalui beberapa proses kami berdua pun diterima bekerja pada lembaga penelitian bidang ekonomi sosial tersebut. Ada tiga orang yang diterima bekerja saat itu. Aku pun cukup terkejut akan kabar ini, sebab mulanya aku memang tidak terlalu berharap dan antusias.

”Ya Allah..., rupanya inilah jalan hidupku yang kau pilihkan jadi yang terbaik untukku.”, gumamku dalam hati saat berusaha memaknai semuanya.

Bekerja pada lembaga penelitian melatih aku mengaplikasi pengetahuan semasa kuliah. Lingkungan kami yang masih berada di kampus rasanya membuat jiwa terbawa tetap muda. Aku pun sempat dikenakan ”kewajiban” bekerja sebagai asisten dosen di almamater karena status aku sebagai seorang peneliti. Groginya tidak menentu, aku yang tidak terlalu ramai dalam berbicara ini harus mengajar, sempat terpikir untuk menolak.

Namun, ”Apakah aku berani meninggalkan amanah tersebut?”, tukasku dalam hati. Setelah kupikir-kupikir, akhirnya aku memberanikan diri, bagaimanapun aku harus mencoba dan menerima tugas tersebut.

Melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi menjadi perhatian dan hal yang penting, baik bagi lembaga maupun diriku pribadi. Aku pun mulai rajin membuka-buka situs sekolah-sekolah yang menyediakan jejang pendidikan master di luar negeri, mencari para tetua kampus untuk meminta rekomendasi, serta memasukkan lamaran beasiswa dan sekolah. Bertumpuk-tumpuk kertas yang aku print untuk berpuluh informasi sekolah dan beasiswa. Prospektus kampus mengalir ke rumah dan kantor, semangat sekali aku waktu itu untuk mengejar beasiswa dan kesempatan belajar di luar negeri. Bayangan betapa nikmat dan serunya mengecap pendidikan dan kehidupan di luar negeri begitu menggoda aku.

Hampir satu tahun setengah aku berkutat dengan pekerjaan kantor serta tugas mengajar. Aku sendiri hanya diberikan kesempatan mengajar di almamaterku selama dua semester, hal ini dikarenakan pergantian tugas dengan asisten-asisten yang baru dan diharapkan menjadi pemacu untukku melanjutkan pendidikan. Selama itu pula niat dan keinginanku untuk menikah sedikit terlupakan. ”Ya Allah, aku yakin jika Engkau telah menetapkan jodoh terbaik untukku, maka sabarkan dan yakinkanlah hati ini Wahai Rabb...”, do’a itu adakalanya terucap di hatiku.

Di tengah-tengah kesibukan bekerja di kantor, seorang senior di kantor mengucapkan lamarannya pada aku di suatu siang saat aku sedang bertugas di sebuah kota di Sulawesi Selatan. Agak kaget hati aku walaupun entah mengapa rasa berbunga-bunga itu dengan anehnya muncul dan menghangatkan hati aku. Kami memang bukan teman dekat, aku selalu menghindar darinya—mungkin disebabkan aku tahu bahwa aku dapat menjadi tergoda—namun hatiku tahu bahwa orang tersebut baik dan aku pun mungkin ingin bersamanya. Rupanya penghindaranku dimengerti oleh laki-laki itu dan ia sepertinya menangkap pesan aku bahwa aku tidak ingin menjalin hubungan seperti dua orang yang berpacaran, aku ingin berproses untuk menuju pernikahan.

Kami menjalani proses perkenalan selama tiga bulan dan di akhir bulan keempat kami menikah. Laki-laki itu seorang perantau dari Tanah Bugis, tempat di mana ”nenek moyang” kita yang katanya orang pelaut itu berasal. Laki-laki yang menurut aku cukup baik dalam menjaga kata-kata dan perbuatannya, sederhana, merupakan salah satu staf kantor yang mendapat julukan ”staf terbaik” dari seorang bapak pegawai yang telah 27 bekerja di lembaga kami. Akidahnya cukup kuat dan tutur kata serta perilakunya cukup terjaga. Ya Allah, aku merasa bahagia menerima ucapan lamarannya, aku merasa inilah saatnya di mana Allah telah menetapkan jodoh bagi aku, aku tidak menemukan alasan kuat untuk berkata tidak.

”Bismillah, Ya Allah... bimbinglah kami untuk menjalani sunnah Rasul-Mu”, do’aku dan kuminta pula suamiku berdo’a dan membersihkan niat kami.

Babak baru dalam kehidupanku kembali kujalani. Dengan penuh suka cita, harap-harap cemas, bahagia dan do’a aku mencoba menjalaninya dengan penuh rasa tawaqal.

Bersambung...

Selanjutnya...

SalaMAA @ 8:03 PM





novel3

Image hosted by Photobucket.com
Anak Gadis sang Imam
Oleh: Emine Şenlikoğlu
Diterjemahkan oleh: Emaknya Annisa



Kita mengatakan bahwa semuanya hitam atau putih, akan tetapi kita lupa bahwa ada juga bagian yang abu-abu.

Imam Yakup berpikir jauh sekali. Dia mencoba berpikir bagaimana dia bisa mengubah kelakuan anaknya. Tidak terasa butiran-butiran airmatanya jatuh karena sedih.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan Fatma? Apa yang dipikirkan anaknya?. Dia tidak bisa menemukan jawaban atas sejumlah pertanyaan yang datang padanya.

Sampai istrinya masuk ke dalam dia masih tetap jauh berpikir.

“Ini tidak bisa didiamkan, pada dasarnya seorang bapak tidak bisa seperti itu? Kamu bertanggungjawab atas kelakuan anak kita.”

Imam Yakup menatap tajam kedalam mata istrinya tanpa memberikan jawaban. Hal ini membuat Gűl menjadi tambah marah dan mulai berjalan hilir mudik sambil ngedumel.

“Suatu hari nanti kamu akan menyesal tetapi semuanya sudah terjadi”.

“Bisa kamu datang kemari?” kata Imam Yakup murung.

“Bicaralah, saya sudah ada di sini”.

“Kamu bisa bilang apa yang telah saya lakukan?”.

“Kamu memanjakan dia”.

“Bisa kamu kasih contoh?”.

“Kamu terlalu sabar terhadap dia. Kamu tidak berani memukul dia”.

“Apakah dengan sebuah kejahatan bisa membuat orang menjadi baik?. Kamu pikir itu lebih baik untuk memperlakukan orang dengan cara yang buruk? Tidak seorangpun menjadi baik kalau kamu perlakukan dengan cara yang buruk. Simpulkan itu baik-baik di telingamu. Kejahatan dalam arti sebenarnya tidak punya kekuatan. Sepertinya saja punya kekuatan tapi dalam kenyataannya tidak. Jangan sesalkan saya karena saya bersikap sebagai seorang muslim, kamu mau kan, sayangku? Di kepalaku sudah cukup dengan berbagai masalah, saya tidak mau ditambah lagi. Pukulan atau tamparan bukanlah suatu jalan keluar. Saya dapat yakini kamu bahwa paksaan bukanlah suatu pilihan”.

Gűl bersikap seolah suaminya berkata benar kemudian dia pergi ke kamar tidur tanpa mengatakan sesuatu. Imam Yakup mulai berjalan mondar mandir didalam rumah. Dia tidak bisa memikirkan jalan keluarnya. Dia melihat ke lemari bukunya, timbul keinginan membaca sesuatu tapi tidak tahu apa. Hatinya terlalu galau untuk membaca buku.

Imam Yakup kemudian mengenakan jas winternya dan berjalan ke luar. Dia berencana ingin berjalan sampai ke Masjid Fatih dan kemudian kembali. Dia ingin sendirian, berjalan menyusuri jalan-jalan yang gelap. Salju mulai turun, Imam Yakup berjalan sampai di ujung jalan dan otaknya mulai kembali berpikir, “Seandainya saya satu di antara kepingan-kepingan kecil salju ini, ingin rasanya jatuh ke bumi dan kemudian menghilang”. Ia menyadari bahwa pikirannya ini menentang kehendak Allah dan ia segera berkata: “Astagfirullah, oh Astagfirullah...”.

Ia melanjutkan jalannya selangkah demi selangkah. Kadang-kadang dipungutnya salju kemudian dibuatnya bola salju dalam genggamannya. Dia lihat sekelilingnya untuk meyakinkan bahwa tidak ada orang yang melihat tingkahnya kemudian melempar bola salju sejauh mungkin.
Ia tidak dapat menjelaskan kelakuannya itu. Kenapa dia tidak mau orang lain melihat kelakuannya melempar bola salju tsb? Kenapa dia berbuat seperti itu dan merasa yang dilakukan itu salah? Ia mulai memperlambat jalannya dan mulai memikirkan perbuatannya.

“Ya Yakup, jawablah. Kenapa kamu merasa perbuatanmu itu seolah-olah kesalahan besar? Kamu tidak tahu lagi mana yang salah dan mana yang tidak salah? Atau kamu sendiri sedang memikirkan kesalahan-kesalahan?”

Ia tidak dapat menjawab pertanyaannya sendiri. Dia tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaannya sendiri, tapi dia tahu benar bahwa dia tidak ingin membuat kesalahan-kesalahan. Dia mulai berjalan lagi sambil merenungkan.

Di bagian lain dari jalan dia melihat anak laki-lakinya Űsame sedang berjalan ke arahnya. Dia ingat kembali bahwa ia menyuruh anaknya pergi menjenguk ibunya yang sedang sakit. Dia memberi salam ke anaknya dan berkata: “Bagaimana kabar ibuku?”

“Kabarnya baik, bapak dapat salam dari dia. Dia bilang bahwa dia sangat rindu kepada bapak dan bertanya kenapa bapak sudah sepuluh hari tidak menguinjunginya”, kata Űsame sambil menggosok-gosok kedua tangannya karena dingin.

Imam Yakup lama tidak memberikan jawaban kemudian mereka bersama-sama berjalan pulang ke rumah.

“Kemudian kamu bilang apa?” tanya Imam Yakup.

“Saya bilang bahwa bapak juga akan mengunjunginya dan selalu ingat dia”.

“Dan apa katanya?”

“ Dia bilang bahwa dia lebih senang bapak sekali mengunjunginya dari pada sepuluh kali memikirkan dia”.

Ini membuat Imam Yakup sangat pedih. Dia menjawab secara diam-diam: “Ibuku benar, tapi dia tidak tahu keadaan saya saat ini”.

Űsame sudah berumur empat belas tahun dan sangat pintar. Dia bertanya ingin tahu:

”Ada apa sebenarnya, pak? Jujur saja saya juga tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi”

Akankah dia bilang pada anaknya atau akankah dia tanggung sendiri masalah ini?

“Maukah bapak mengatakannya kepada saya?” Tanya Űsame lagi.

“Saya tidak tahu. Apakah kamu pikir, kamu sudah cukup besar?”

“Tentu, pak. Saya hampir dewasa. Saya bisa mengerti semuanya”. Sahut Űsame sambil melambaikan kedua tangannya.

“Baiklah, saya tidak punya uang untuk bayar ongkos kendaraan. Saya juga tidak semuda kamu lagi untuk dapat menempuh perjalanan sejauh sepuluh kilometer”.

Űsame menjadi sedih mendengarnya.

“Lihat, pak. Inilah alasannya kenapa saya tidak mau menjadi imam sebagai mata pencaharian”.

“Tapi anakku, kamu tidak mau jadi imam? Kamu mau Islam terhina, karena kamu tidak mau menjadi terhina?

“Jangan salah mengerti. Saya mau menjadi imam tapi bukan sebagai pekerjaan tempatku bergantung, saya mau melakukannya sebagai pekerja sukarela. Bapak juga yang dulu pernah bilang bahwa tidak seorang pun dapat menghinakan Islam, tapi orang-orang yang tidak mau melakukan tugasnya, dialah yang terhina?”

“Ya, seperti itulah. Tapi tiap pernyataan punya satu alasan. Imam adalah suatu pekerjaan yang indah. Tentu saja banyak imam yang tidak menyadari siapa mereka, tetapi menurut Islam itu adalah suatu pekerjaan yang mulia.”

“Tetapi bapak lihat sajalah. Penghasilannya sangat sedikit. Sementara orang berenang dengan uang, bapak sendiri tidak mendapatkan uang untuk menjenguk nenek.”

“Saya tahu itu memang situasi yang buruk. Kita harus mengerjakan sesuatu untuk menghentikan situasi yang buruk ini dan bukan berhenti sebagai imam dikarenakan situasinya yang buruk”.

“Apa yang dibilang nenek lagi? Dia bercerita tentang masa kecil bapak”. Űsame melanjutkan.

Ini menurut Imam Yakup menyenangkan. Dia sudah tersenyum dulu apa yang akan dikatakan ibunya.

“Nenek bercerita semuanya. Suatu kali bapak dan teman-teman bapak sedang bermain. Bapak menjadi sebagai imam dan mereka sebagai pengikut-pengikut. Bapak berdiri di depan mereka. Sekali waktu bapak memberikan khotbah dan berkata bahwa mereka harus membeli sebuah sepeda untuk anak-anak mereka. Bapak mengatakan itu karena bapak sangat senang bersepeda. Nenek sampai tertawa terbahak-bahak”.

Berbincang dengan anak laki-lakinya membuat ia sedikit terhibur. Dia bisa melupakan sejenak masalahnya dengan Fatma. Dia melihat ke arah jam tangannya. Sepuluh menit lagi sholat akan dimulai. Dia mulai berjalan lebih cepat lagi.

Ketika sampai di mesjid dilihatnya temannya Ahmed. Dia merasa senang ketemu lagi dengan temannya itu, karena dia sudah lama tidak melihatnya.

“Selamat datang Ahmed, kemana saja kamu selama ini?”

“Saya pulang ke kampung saya, di sana saya banyak membaca. Saya belajar dengan seorang imam di kampung dan kadang-kadang saya pergi berburu. Sekarang saya kembali lagi”.

“Wah menarik, setelah sholat nanti kita cerita lagi”.

Setelah sholat mereka bercerita tentang kejadian yang terakhir. Imam Yakup ingin menceritakan tentang Fatma kepada temannya, tapi dia tidak dapat memulainya.

Ketika Imam Yakup kembali ke rumah, dia melihat sepatu Fatma. Dia sudah pulang, lampu di kamarnya masih menyala. Imam Yakup berdiri sebentar di depan pintu kamar anaknya. Apa yang harus dia lakukan? Haruskah dia berbicara dengan putrinya? Haruskah dia menanyakan kenapa anaknya begitu penuh kebencian? Tak tahulah, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Ia membalikkan badannya dengan diam-diam dan berjalan menuju kamar tidurnya.

Bersambung...

Selanjutnya...

SalaMAA @ 6:33 PM





pantangan

ice cream
No Es Krim, No Hujan-hujanan, No PS...
Oleh: Admin

Sebagai orang tua kita seringkali membuat banyak pantangan dan larangan bagi anak-anak kita. Padahal, belum tentu pantangan itu benar secara medis. Nah, menurut beliau ramainya pantangan dan larangan ini akibat budaya masyarakat kita yang memang masih budaya lisan. Sementara itu yang namanya anak pasti memerlukan ruang cukup untuk bergerak, beraktivitas, mengekplorasi dunia dan sekelilingnya sekaligus berinteraksi dengannya, serta asupan makanan bergizi. Contoh mitos yang salah adalah bayi harus dibedong agar kakinya tidak bengkok, atau jangan di-rontgen karena bisa menyebabkan kanker.

Orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya tumbuh sehat, normal, dan aktif. Namun, apa saja hal-hal yang harus kita cermat seputar larangan dan pantangan ini, mana yang mengandung logika kesehatan dan mana yang tidak. Berikut ini beberapa hal yang wajib kita perhatikan dalam menerapkan larangan bagi anak.

KENALKAN SEMUA ZAT
Sampai usia balita, anak masih bereaksi berlebihan terhadap zat-zat di sekitarnya, baik yang berupa makhluk hidup, seperti virus, kutu rumah, maupun benda-benda lain seperti debu, pewangi ruangan, cat dan sebagainya. Reaksi berlebihan inilah yang disebut alergi. Oleh karena hidung dan tenggorok merupakan pintu masuk benda sekitar ke dalam badan, maka di daerah itulah biasanya alergi muncul lebih dulu. Terlebih lagi pada anak yang mempunyai gen atau garis keturunan alergi berat. Misalnya eksim, asma, migren.

Dasar larangan atau pantangan adalah untuk menghindarkan pemicu sementara tersebut. Misalnya jika anak sedang terserang pilek alergi yang berat disertai infeksi, sebaiknya jangan dulu diberi makanan yang memperberat alergi seperti ikan laut, telur, cokelat. Pantangan ini pun sifatnya hanya sementara, hingga saat anak sembuh, karena memantang makana untuk jangka waktu makan juga akan berakibat kurang baik, misalnya malah akan mengganggu selera makan anak serta asupan protein.

Pada anak yang sedang tumbuh, pada dasarnya alergi memang terjadi karena belum pernah berkenalan dengan zat-zat yang ada di alam ini. Anak seharusnya dikenalkan kepada semua zat yang ada di alam, sepanjang zat tersebut tidak berbahaya. Jadi, biarkan anak mengenal semua zat itu, jangan takut terpapar (terekspos) benda-benda di alam ini, sepanjang kita tahu itu bahwa itu tidak berbahaya. Namun jangan pula misalkan anak sakit kemudian kita bawa ke mal, berkumpul dengan banyak orang, karena sudah pasti menjadi tempat berkumpulnya kuman. Atau anak digendong di mal berjam-jam, sehingga over-exposed benda-benda yang baru dikenal.

Intinya, pantangan boleh-boleh saja asal tepat dan tidak berlebihan, supaya proses penyembuhan, jika kondisi anak sedang tak bagus, tidak lama. Pantangan yang berlebihan seakan-akan menjadikan anak seperti benda antik, tak pernah dibawa keluar. Hal ini juga disayangkan, karena anak akhirnya tidak terpapar secara alamiah. Pantangan yang tepat akan mencegah hal-hal ringan menjadi berat. Kemudian, apa saja pantangan yang biasa diberikan orang tua?

ENGGAK BOLEH MAKAN ES KRIM
Pantangan ini benar bagi anak yang alergi dingin. Pemicu alergi ada bermacam-macam, antara lain udara/benda dingin. debu, bulu binatang, dan sebagainya. Pada kasus di mana anak sedang pilek batuk karena alergi dingin, sebaiknya ia dihindarkan dari es krim. Es krim itu sendiri sebetulnya bagus dan bermanfaat. Selain enak, banyak susu dan proteinnya, juga segar. Kalau anak dalam kondisi sehat sehat, tidak apa-apa asal jangan kebanyakan. Pada saat serangan, dianjurkan stop dulu 2-3 hari. Es krim cokelat, cokelatnya sebaiknya dihindari karena memicu alergi pada anak yang alergi cokelat.

ENGGAK BOLEH MAKAN MI INSTAN
Untuk anak-anak yang alergi, memang tidak begitu bagus, karena sekarang kebanyakan sudah dicampur dengan MSG. Kita dapat membuatkan mie goreng sendiri bagi anak dan menghindari pengunaan MSG, untuk kuah dapat digunakan kuah/kaldu daging.

ENGGAK OLEH MAKAN PERMEN
Makan permen sebetulnya tidak apa-apa, asal anak diajarkan berkumur atau menggosok gigi setelah makan permen, karena gula yang terkandung bisa merusak gigi. Yang penting, jangan terlalu banyak. Sekarang ada permen yang tidak merusak gigi dan tidak memicu batuk. Atau pilih permen yang tidak terlalu banyak mengandung gula, meskipun mungkin agak susah karena justru gula itulah yang disukai anak-anak.

ENGGAK BOLEH BERENANG
Berenang pun sama, asalkan tidak terlalu lama, tidak apa-apa. Setengah atau sejam berada di kolam renang sudah cukup bagi anak. Banyak orang tua yang melarang anak berenang, dengan alasannya tidak jelas. "Enggak boleh berenang, soalnya kalau habis berenang, anak saya pasti sakit”, begitu ucap beberapa orang tua. Ini tidak sepenuhnya benar, sebab berenang itu sendiri memiliki manfaat positif bagi pertumbuhan dan kesehatan anak. Yang penting adalah bagaimana setelah berenang. Dalil umum tetap berlaku, jangan terlalu lama atau jangan berenang di udara yang sangat dingin.

ENGGAK BOLEH HUJAN-HUJANAN
Hujan-hujanan justru sangat positif karena anak mendapatkan pengalaman hidup di alam terbuka (general outbond life). Anak yang tinggal di perkotaan sangat kering dengan pengalaman yang bersentuhan dengan alam. Jarang atau bahkan tidak pernah merasakan pengalaman betul-betul di alam terbuka, sementara itu hujan merupakan salah satu peristiwa yang alamiah sekali. Jadi, tidak apa-apa anak mandi hujan asal orang tua tahu mengatasinya. Misalkan setengah jam saja hujan-hujanan, setelah itu segera mandi, keringkan tubuh, dan gosok tubuh anak dengan kayu putih. Biarkan anak merasakan itu. Atau sebelum hujan-hujanan, olesi tubuh anak dengan kayu putih, minum susu, baru hujan-hujanan. Kecuali, memang ada beberapa jenis hujan yang berbahaya, misalnya hujan asam (acid rain), biasanya terjadi di daerah dekat cerobong asap pabrik serta hujan yang disertai petir.

ENGGAK BOLEH MAIN PS
PS bisa merusak mata. Penelitian di Jepang membuktikan bahwa main PS sampai berjam-jam bisa berdampak buruk. Pasalnya, gelombang yang keluar dari layar teve atau PS, intensitasnya sangat padat. Apalagi, sekarang resolusinya sangat tajam. Sinar yang keluar lebih ofensif. Sekali lagi, boleh main tapi jangan kelamaan. Teve seperti juga PS, banyak membawa edukasi, misalnya mengasah kemampuan bahasa, motorik, koordinasi, dan audiovisual. Cuma jangan game yang berisi kekerasan. Yang harus diperhatikan adalah jangan terlalu lama dan destruktif, harus ada keseimbangan antara psikis dan fisik.

Sumber: Nakita

Selanjutnya...

SalaMAA @ 8:39 AM





ayamsrd

ayamsrd
Ayam Serundeng
Resep kiriman dari: Khairina, Delft

Bahan yang diperlukan:
1 ekor Ayam
100 gr Kelapa parut (kering)
2 cm Laos
1 sdm Ketumbar bubuk
3 lbr Daun salam
4 siung Bawang putih
1 bh Bawang bombay kecil
3 siung Bawang merah
¼ sdt Jintan (kalau suka)
Minyak goreng
Garam, gula, cuka, asam jawa, dan merica secukupnya.

Cara menbuatnya:
Potong ayam sesuai selera, cuci, tiriskan kemudian lumuri dengan cuka dan garam, diamkan.
Haluskan laos, bawang merah, bawang bombay, dan bawang putih.
Tumis bumbu yang dihaluskan, ketumbar, merica, asam jawa dan daun salam, serta sedikit garam dan gula.
Setelah harum masukkan ayam, masak setengah matang (air ayam mulai keluar), masukkan kelapa parut aduk rata.
Biarkan sampai bumbu meresap dan air mengering, jangan lupa sekali2 diaduk agar tidak gosong di bawah. Cicipi rasa asam, garam, dan gulanya.
Setelah air mengering, sisihkan ayam dari kelapa.
Panaskan minyak di wajan, goreng ayam dengan api sedang sampai kuning kecoklatan. Angkat.
Terakhir goreng kelapa parut dengan api kecil sampai warnanya coklat muda segera diangkat. Lebih mudah kalau minyak dan kelapa parut dituangkan kedalam saringan yang dialasi dengan wadah untuk menampung minyak dan kelapa tersaring.
Taburi kelapa parut tadi diatas ayam goreng dan siap untuk dihidangkan.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 8:38 AM





kanker

doctor
Waspada Kanker Payudara
Oleh: Admin

Kanker, siapa yang tak merinding mendengar nama penyakit ini disebut? Salah satu kanker yang perlu diwaspadai adalah kanker payudara. Kanker ini menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim di antara kanker yang menyerang wanita Indonesia.

Tetapi kanker payudara ternyata bukan monopoli kaum perempuan, karena laki-laki juga bisa mengalaminya, meski angkanya relatif kecil yakni hanya sekitar 1%. Kanker payudara pada pria harus diwaspadai sejak dini karena bisa mengakibatkan kematian sebagaimana yang terjadi pada wanita.

Bagaimana asal muasalnya kanker payudara?
Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm dalam waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada kelenjar payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Kapan penyebaran itu berlangsung, kita tidak tahu. Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh kita selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker.

Siapa yang berisiko sebagai penderita?
1. Wanita diatas usia 30 tahun
2. Pernah mempunyai riwayat kanker payudara
3. Usia di atas 25 tahun yang keluarganya (Ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan satu ibu) pernah menderita kanker payudara
4. Mereka yang tidak menikah
5. Menikah tetapi tidak pernah melahirkan anak
6. Melahirkan anak pertama setelah berusia 35 tahun
7. Tidak menyusui
8. Mengalami trauma berulang kali pada payudara
9. Mendapat haid pertama pada usia yang sangat muda
10. Mengalami radiasi sebelumnya pada payudara (pengobatan keloid)
11. Cenderung kelebihan berat badan
12. Pernah dioperasi payudara atau alat reproduksinya
13. Pernah mendapat obat hormonal yang lama karena mandul
14. Mengalami berbagai macam goncangan jiwa yang hebat dalam kehidupannya (bercerai, tidak dapat menikah, dimadu dan sebagainya)

Bagaimana gejala kanker payudara itu sendiri?
Terdapat benjolan di payudara, keluar cairan tidak normal dari puting susu yang berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada ibu yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui, perubahan bentuk dan besar payudara, serta kulit, puting susu, dan areola melekuk ke dalam atau berkerut.

Bagaimana caranya untuk deteksi dini?
Untuk mendeteksi adanya kanker payudara dapat dilakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri.

Pada wanita normal, American Cancer Society menganjurkan wanita yang berusia di atas 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap tiga bulan, usia 35-40 tahun melakukan mamografi, di atas 40 tahun melakukan check up pada dokter ahli, lebih dari 50 tahun check up rutin dan mamografi setiap tahun, dan bagi wanita yang berisiko tinggi pemeriksaan dokter lebih sering dan rutin.

Bagaimana pengobatannya?
Pengobatan kanker payudara yang disepakati oleh ahli kanker di dunia sebagai berikut:
1. Stadium I dilakukan operasi dan kemoterapi
2. Stadium II tindakan operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah hormonal
3. Stadium III dilakukan operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah radiasi dan hormonal 4. Stadium IV pengobatan kemoterapi dilanjutkan dengan radiasi dan hormonal.
5. Stadium lanjut, setelah diobati harapan hidup pasien paling lama adalah empat tahun.

Bagaimana mencegahnya?
Tidak ada cara mencegah yang absolut, tetapi pola hidup sehat dan menghindari stres adalah salah satu sarana untuk menghambat penyebaran sel kanker dan memperpanjang usia harapan hidup. Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan terutama yang mengandung vitamin C, juga menghindari rokok dan alkohol.

Sejumlah penelitian menunjukkan konsumsi buah-buahan dan sayuran bisa menurunkan risiko kanker payudara. Pasalnya, makanan dari tumbuhan kaya dengan nutrien antioksidan yang mencegah kerusakan sel-sel yang bisa menyebabkan kanker. Usahakan untuk mengonsumsi paling sedikit 5 porsi buah-buahan atau sayuran per hari.

Penelitian lain yang dimpimpin David J. Hunter, M.D., Direktur Harvard Center for Cancer Prevention di Boston menunjukkan lemak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun bisa melindungi kita dari kanker payudara, sedangkan lemak jenuh seperti terdapat di dalam daging dan mentega bisa meningkatkan risiko.

Para ahli yang mengamati kebiasaan makan pasien kanker payudara dan perempuan yang sehat juga menemukan perempuan yang mengonsumsi steak well done (sangat matang) berisiko 4 kali lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan yang lebih suka steak medium, demikian menurut sebuah penelitian tahun 1998 yang dimuat di Journal of the National Cancer Institute. Penelitian tahun 1997 yang diterbitkan jurnal kedokteran Inggris, The Lancet, juga menemukan konsumsi kedelai yang banyak mengandung senyawa phytoestrogen akan menurunkan risiko kanker payudara.

Sumber: hanyawanita

Selanjutnya...

SalaMAA @ 1:56 AM





baik

nature balance
Semua Baik Bagi Muslim
Oleh: Ustd. Agus Purwanto - Breda

Dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan ra berkata, Rasulullah saw bersabda : "Memang sangat menakjubkan keadaan orang mukmin itu, karena segala urusannya sangat baik baginya dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi seseorang yang beriman di mana bila ia mendapatkan kesenangan kemudian ia bersyukur maka yang demikian itu sangat baik baginya, dan bila ia tertimpa kesusahaan dan ia sabar, maka yang demikian itu sangat baik baginya". HR Muslim.

Salah satu keunikan dari umat Islam terletak dalam hadist ini. Di mana segala sesuatu yang menimpanya baik itu kesenangan atau kesusahan semua dihadapi dengan keimanan. Bersyukur kepada Allah adalah sebuah obat untuk menenangkan hati. Bersabar adalah kunci utama dalam menerima segala yang Allah berikan kepadanya. Disitulah akan Allah gantikan dengan yang lebih baik, dalam sarana menghapus dosa-dosanya.

Dalam hal ini Rasulullah menampakkan ketakjubannya kepada muslim, karena setiap permasalahan dan perkara yang dihadapi oleh seorang muslim selayaknya selalu disikapi dengan baik, bukan dengan mengumpat, apalagi dibarengi dengan menghujat hingga lepas kontrol. Sikap tersebut akan terlahir dari seorang muslim tatkala ia beriman kepada Allah Ta'ala secara benar. Setiap insan manusia bila dalam keadaan mukmin tidak akan terlepas dari pada qodho dan qodhar. Akan terlihat pada sisi kehidupannya itu terdapat dua perkara: senang dan susah. Kedua perkara ini akan selalu menghiasi ruang-ruang hidupnya, kisi-kisi pergolakan hidup. Hingga akhirnya mereka merasakan bahwa kesenangan dan kesusahan merupakan hal yang alamiah baginya. Bukannya sebuah aral rintangan dalam kehidupan tapi sebuah kenikmatan yang harus disyukuri dan dinikmati.

Sedangkan manusia tatkala tertimpa musibah ada dua golongan dalam menyikapi:
1. Mukmin: percaya dengan apa yang Allah berikan kepadanya serta menyadari secara kesadaran penuh bahwa hal tersebut adalah yang terbaik baginya. Jika tertimpa kesusahan dan kemalangan dia bersabar. Sambil menunggu kemudahan dan bantuan dari Allah. Menyadari bahwa Allah akan membalas atas kesabaran dengan pahala yang setimpal. Apabila diberikan kesenangan dengan berbentuk kenikmatan baik berupa agama seperti ilmu, perbuatan baik, atau kenikmatan dunia seperti harta, anak dan saudara, maka sikap yang ditunjukan adalah bersyukur kepada Allah, menyikapinya dengan kaca mata keimanan yaitu taat kepada Allah SWT. Karena syukur bukan saja dengan lisan, namun layaknya diiringi pula dengan sebuah ketaatan kepada Allah. Bersyukur kepada Allah adalah wujud nyata yang paling baik. Bentuk dari kenikmatan itu ada dua yaitu nikmat dunia dan agama. Nikmat dunia dengan kesusahan dan nikmat agama adalah syukur. Begitulah kondisi seorang mukmin dalam mengarungi bahtera kehidupan di muka bumi ini yang sifatnya hanya sementara.

2. Kafir: apabila tertimpa kesusahan mereka tidak bersabar tetapi mereka malah ribut mengumpat dan mencemooh. Mengumpat kepada zaman, menghina waktu, bahkan sampai menghujat Allah. Apabila kemalangan datang mereka menyikapi dengan tidak bersyukur kepada Allah. Kemalangan ini adalah azab bagi mereka nanti di akhirat. Karena kafir itu tidaklah makan dan minum kecuali di dalamnya ada dosa bagi mereka, akibat menghujat dan mengumpat Allah.Namun makanan dan minuman bukanlah dosa bagi seorang muslimin, karena mereka selalu bersyukur pada Allah.

Sebagaimana firman-Nya: " Katakanlah: Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rejeki yang baik?". Al A'raf 7 : 32. Ayat ini menganjurkan kepada keimanan, seorang mukmin selalu dalam kebaikan dan kenikmatan. Juga menganjurkan kepada mereka untuk bersabar atas kesulitan, itulah wujud dari keimanan seorang mukmin. Apabila melihat dirinya dan ketika itu musibah berupa kesulitan bersama dengan diri mereka, lantas mereka bersabar sambil menunggu bantuan Allah. Tidak diragukan lagi bahwa pahala dari Allah menanti. Namun apabila sebaliknya, maka cepat-cepatlah bertaubat dan mohon ampunlah kepada Allah.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 1:23 AM








LINKS
Daftar Makanan Haram
Radio Minaara
Binaurrijal
KZIS
Eramuslim
Kafemuslimah
Republika
Ummi
Fahima-Jepang
Kharisma-Jerman
Masjid ITS




GALERI WORKSHOP

Ito
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called workshop salamaa | delft 2007. Make your own badge here.


Jesty
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called WS Elly. Make your own badge here.

Ferry
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from workshop_salamaa2007. Make your own badge here.

Cuplikan Video Workshop

BERITA CUACA


PREVIOUS POST


Pergantian Pengurus dan Afscheid

Oleh-oleh dari KKM II ++

Kursus Kilat Menjahit II ++

Semua Numplek di TD Salamaa 2010

Temu Darat Salamaa 2010

TD dan Launching Buku Salamaa/FLP Belanda

Selamat Idul Fitri 1430 H

Pengurus Salamaa 2009-2010

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H

Selamat Datang Ramadhan


ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010

Supported by
Blogger
Blogskins

Free JavaScript from

IKLAN ANDA