>
Photobucket - Video and Image Hosting
:::Photobucket - Video and Image Hosting Selamat datang di Blog Salamaa :::
Home
About Us
Ceramah
Arsip



SILATURAHMISALAMA




Email salamaa05@yahoo.com
Gabung di Milist Salamaa

novel2

Image hosted by Photobucket.com
Anak Gadis sang Imam
Oleh: Emine Şenlikoğlu
Diterjemahkan oleh: Emaknya Annisa



Sebelum orang berkumpul untuk mengerjakan sholat magrib, Fatma pergi keluar dan bilang sama ibunya: " saya mau ke tante Betus, saya akan segera kembali".

"Kamu itu minta izin atau kamu hanya sekedar kasih tahu?" tanya ibunya.

Sambil menuruni tangga dia berkata: " Jangan bertanya macam-macam lah. Tiru tuh seperti ibu-ibu yang dilihat di film-film. Jangan ketinggalan zaman. Saya mau melihat TV di tante Betus".

Gul keluar menuju tangga dan berteriak: "Jangan pergi. Bapakmu nanti marah, dengar ndak".

"Bilang kepada bapak sediakanlah televisi, mungkin dirumah kita jadi lebih menyenangkan" sahut Fatma.

Dia tahu bapaknya pasti mendengarkannya, tapi dia berpura-pura tidak tahu.
Ketika dia terus melangkah dilihatnya anak muda yang mengendarai kursi roda menuju ke balkon. Dia sempat bertanya dalam hati apakah pemuda itu tidak merasa kedinginan, tapi dia pun mulai tidak sabar dengan pemuda itu. Suatu hari nanti dia mau kasih pelajaran kepadanya. Dia berjalan melalui jalan kecil dan kemudian melewati balkon pemuda itu. Kenapa dia tidak kasih pelajaran sekarang? Pikirnya. Dia mulai memperlambat jalannya. Dia harus kasih pelajaran pada pemuda ini. Anak muda ini harus menghilangkan kebiasaan memperhatiin dia. Dia masih berjalan beberapa langkah kemudian berhenti.Apa yang harus dia bilang? Harus sesuatu yang membuat dia seumur hidup tidak akan melupakannya. Dia membalikkan badannya dan kemudian menatap ke arah pemuda.

"Hey, kamu lagi ngelihatin aku ya!"

"Kamu ngomong ke saya?!" kata pemuda itu bengong.

"Aku ngomong ke kamu. Jika kamu sekali lagi ngelihatin aku, kamu nanti akan menyesal".

"O ya?, kamu punya kemahiran itu".

"Kamu akan lihat sendiri jika kamu memperhatiin aku lagi".

"Apa urusanmu kalau saya suka duduk di balkon?"

" Hei..lihat si kurang ajar ini!"

"Saya tidak akan sopan terhadap orang yang berlaku kurang sopan terhadap saya".

"Aku tak perduli apa yang kamu katakan. Aku lebih tidak suka dengan sikapmu. Jangan lagi memperhatiin Fatma, anak Imam".

Cahaya lampu jalanan ternyata tidak dapat menyembunyikan kebiasaannya. Dia jelas sedih karena Fatma tahu kalau dia sering melihatnya. Pemuda itu tidak mau mendengar apa yang dibilang Fatma.

Kemudian dia berkata dengan keras: " Dengar kamu!, Saya tidak akan sehina itu !".

"Pembohong. Kamu ngelihatin siapa setiap hari?"

"Saya melihat Fatma yang ada dihati saya. Siapa kamu sebenarnya? Saya tidak kenal kamu".

Fatma merasa terpukul. Dia tidak tahu apa yang hendak dia katakan. Dia hanya bisa bilang bahwa pemuda ini seorang pembohong.

Si pemuda berkata dengan sedih: " Sikap seperti itu tidak sesuai buat seorang muslim seperti kamu".

Fatma melangkah selangkah dan berkata: "Siapa bilang aku seorang muslim? Aku bukan muslim".

Pemuda itu tanpa ragu meneruskan: " Kamu juga tidak bisa jadi seorang muslim".

Fatma merasa terpukul kembali. " Kenapa emangnya aku ndak bisa jadi seorang muslim?"

"Orang yang punya masalah penyakit rendah diri tidak bisa menjadi muslim. Perlu banyak keberanian untuk bertanya bagaimana menjadi seorang muslim yang baik. Orang yang berlaku sombong seperti kamu tidak pernah bisa menjadi seorang muslim".

Fatma mengenal pemuda ini sudah lama. Dia juga suka datang ke bapaknya untuk belajar Qur'an. Fatma pernah terlibat pembicaraan tentang cinta dengan pemuda ini, tetapi sekarang pemuda ini bilang bahwa dia tidak mengenalnya. Apa maksud dia sebenarnya?

Fatma mau tidak mau harus berpikir. Apakah pemuda itu mau bilang bahwa dirinya sekarang banyak berubah? Dia tidak berani karena dia merasa rendahdiri. Dia seorang gadis terpelajar, seorang otodidak. Bapaknya tidak pernah mengirim dia ke sekolah menengah karena disana dia dilarang mengenakan kerudung, tapi dia boleh ikut ujian. Disamping itu bapaknya setiap minggu membeli 3 buah buku untuknya. Dia banyak membaca, akan tetapi seakan-akan buku-buku tersebut tidak banyak bicara kepadanya. Buku-buku tersebut tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadapnya.


Imam Yakup pun mengetahui masalah ini. Dia berberpikir perlu melakukan sesuatu agar semuanya menjadi jelas. Dia bilang masalah ini kepada istrinya tetapi dia ingin agar anaknya mendengar juga.

"Sayang, orang yang belajar buku-buku tentang Islam, cepat atau lambat akan dapat mengambil manfaat dalam memahami isi buku-buku tersebut, dengan syarat buku-buku itu tidak penuh berisikan sesuatu yang tidak bermanfaat. Buku-buku itu akan membuat permbacanya banyak mendapat pengetahuan dan memperluas cakrawala. Sebagian orang baru bisa mengerti setelah sepuluh tahun kemudian apa yang telah dia baca".

* * *




SalaMAA @ 9:36 AM








LINKS
Daftar Makanan Haram
Radio Minaara
Binaurrijal
KZIS
Eramuslim
Kafemuslimah
Republika
Ummi
Fahima-Jepang
Kharisma-Jerman
Masjid ITS




GALERI WORKSHOP

Ito
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called workshop salamaa | delft 2007. Make your own badge here.


Jesty
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called WS Elly. Make your own badge here.

Ferry
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from workshop_salamaa2007. Make your own badge here.

Cuplikan Video Workshop

BERITA CUACA


PREVIOUS POST


salamaa19

kumkis

papsmear

smoothie

cerpenremaja

novel1

istri7

sulit

salamaa18

TD3


ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010

Supported by
Blogger
Blogskins

Free JavaScript from

IKLAN ANDA