Kesulitan Buah Kenikmatan Oleh: Ustd. Agus Purwanto (Breda)
Dari Abu Said dan Abu Hurairah ra dari nabi saw dimana beliau bersabda : " Seorang muslim yang tertimpa kecelakaan, kemelaratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun duka cita sampai-sampai pada tertusuk duri, niscaya Allah akan menebus dosanya dengan apa yang menimpanya itu". HR Bukhari dan Muslim.
Dalam kehidupan manusia selalu saja diiringi oleh kesenangan, kesulitan, kesedihan, kegundahan. Semua menyatu dalam menjalani kehidupan didunia. Bisa jadi satu hari gembira, besoknya sedih, besoknya gundah gulana. Semua serba kemungkinan dan akan terjadi, demikian yang kita alami dalam mengarungi kehidupan.
Namun perlu di ketahui bersama, bahwa semua itu adalah kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia. Jikalau orang selalu gembira saja ataupun sedih saja maka hidupun akan terasa bosan. Allah memberikan segala kesulitan, musibah dll. Tidak lain adalah untuk menghapus dosa dan kesalahan-kesalahan manusia yang telah diperbuat baik di sengaja atau tidak.
Adalah sunnahtullah bahwa manusia tidak selamanya dalam keadaan gembira, selalu diiringi kesedihan atau musibah. Baik itu musibah dari diri sendiri berupa sakit, musibah badan seperti keseleo, musibah dalam masyarakat seperti lingkungannya tukang narkoba dan miras, musibah dalam keluarga seperti senang mengadu domba. Semua itu bagi seorang mukmin disikapi dengan baik, setiap musibah maka bersabar karena itu memang terbaik baginya. Ketika mendapat kegembiraan maka bersyukur dan juga terbaik buatnya.
Seorang mukmin selalu saja mensikapinya baik baginya, entah itu berupa musibah atau gembira. Karena semuanya itu adalah nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Sekaligus membuktikan apakah yakin dengan apa yang Allah berikan terhadapnya, semua itu pasti terbaik bagi hambanya pada saat itu. Tidak ada musibah yang Allah berikan kepada hambanya, menjerumuskan kepada kenistaan atau kesengsaraan.
Musibah terbagi menjadi dua:
a. Apabila manusia ditimpa musibah, mengingat pahala dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Maka akan didapatkan pada diri seorang mukmin adalah pertama mengahapus dosa-dosa, kedua ditambahkannya kebaikan bagi dirinya.
b. Sekali-kali manusia lupa dengan musibah tersebut, sehingga menyempitkan dadanya. Lalai bahwa pahala dan menyerahkan penuh kepada Allah. Musibah tersebut semua itu akan dapat mengampuni dosa-dosanya.
Dalam kesempatan ini manusia akan memilih apakah dia akan mendapat keuntungan berupa dihapuskan kekejian dan dosa-dosanya. Atas kesabaran dan mengingat bahwa Allah akan memberikan pahala atas segala kesabarannya. Atau malah tidak mendapatkan apa-apa. Karena tidak sabar malah yang ada adalah umpatan dan hujatan terhadap nikmat yang Allah berikan kepadanya.
Seyogyanya manusia ketika mendapatkan musibah walaupun tertusuk duri, ingatlah bahwa itu adalah nikmat pemberian Allah kepadanya. Menyadari bahwa nikmat Allah itu menunjukkan wujud Allah dan kemulianNya. Dimana memberikan cobaan kepada mukmin kemudian ditetapkan baginya pahala terhadap mereka yang sabar dan meyakini keagungan Allah.
ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010