
"Marhaban Yaa Ramadhan...." Selamat datang wahai Ramadhan.... Bulan mulia dan penuh berkah. Beberapa hari lagi, Tamu Agung tersebut akan datang menghampiri kita selama sebulan. Ia datang untuk memberikan peluang bagi orang-orang yang beriman untuk menuai syurga menggapai derajat tertinggi di sisi Allah SWT. Saudaraku, sudahkah kita persiapkan segalanya untuk menyambutnya?
Sambutlah Ramadhan dengan penuh kegembiraan dan lapang dada jangan dengan beban. Rasulullah senantiasa menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan, bahkan berita gembira itu disampaikan kepada sahabatnya seraya bersabda :
"Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkatan. Allah telah memfardhukan atas kamu puasanya. Di dalam bulan Ramadhan dibuka segala pintu surga dan dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu seluruh setan. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu maka sesungguhnya dia telah dijauhkan dari kebajikan." (Hr. Ahmad)
Saudariku mari kita kilas balik apa yang tejadi pada ramadhan-ramadhan yang lalu. Kita memenuhi Ramadhan dengan penuh maksiat yang dilarang oleh Allah atau sebaliknya penuh dengan kebaikan. Terkadang kita sengaja mengabaikan apa yang Allah perintahkan, padahal Allah telah memberi wewenang penuh kepada manusia untuk menentukan hidupnya. Dengan sombongnya kita tidak pernah bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Jawaban Allah atas semua yang telah kita lakukan? Allah tetap memberikan kita nikmat yang tidak tergantikan oleh apapun bahkan Allah tetap menyayangi umat-Nya yang tidak mau taat pada-Nya. Itulah potret kehidupan. Saudaraku sedikit sekali kebaikan yang kita lakukan. Kita juga sadar, jarang sekali kita mau menggunakan taubat untuk menghapus coretan kemaksiatan itu.
Dan kini Ramadhan akan datang menjelang. Allah menjanjikan syurga, pahala yang berlipat ganda. Saudaraku masihkah kita akan mengulangi coretan kemaksiatan untuk kesekian kalinya. Masihkah kita tidak memanfaatkan kesempatan untuk bertaubat dan tetap menjadi orang yang merugi?
Beberapa hari lagi hamparan syurga berada dihadapan dan segudang amaliyah membentang mari kita tekadkan diri kita untuk memperbaiki apa yang telah kita lakukan, jangan kita menjadi orang yang selalu merugi. Saudaraku Ramadhan akan mendekati kita. Bukankah kita paham Ramadhan adalah bulan pembinaan. Ramadhan tak sabar menanti amalan-amalan kebaikan kita.
Persiapan Ramadhan
1. Persiapan secara Ruh
Menyambut Ramadhan dengan ikhlas dan penuh suka cita akan semakin menguatkan ruh kita dan dapat merasakan kenikmatan beribadah. Belajar mengendalikan hawa nafsunya sehingga jiwanya menjadi kuat sebagaimana firman Allah :
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya." (QS 45:23)
Kekuatan ruh adalah motor penggerak untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kita di bulan mulia ini. Dan hal lain yang harus dilakukan dalam persiapan ruh adalah banyak berdoa kepada Allah agar DIA menyampaikan kita kepada bulan Ramadhan. Ma'la ibn Fadl berkata, "Para salafus shaleh berdoa selama 6 bulan agar mereka disampaikan hingga bulan Ramadhan dan kemudian berdoa(pasca Ramadhan-pent) selama 6 bulan agar ibadah mereka diterima."
Yahya Ibn Katsir berkata, "Di antara doa yang dibaca oleh para salaf adalah 'Ya Allah selamatkan aku hingga bulan Ramadhan dan karuniakan aku Ramadhan dan terimalah ibadah-ibadahku pada bulan ramadhan."
2. Persiapan Secara Fikri.
Untuk dapat meraih amalan Ramadhan sesuai dengan tuntutan Allah dan yang dicontohkan Rasulullah. Kita harus mempersiapkan ilmu pemahaman tentang Ramadhan. Dengan pemahaman yang benar tentang Ramadhan maka InsyaAllah kita dapat berpuasa dengan benar pula sehingga puasa itu sendiri akan mendidik kita menjadi orang yang sholeh bukan orang yang salah. Oleh Karena itu kita harus kembali menelaah dan membaca buku-buku yang berbicara tentang ramadhan. Amal tanpa ilmu sia-sia . InsyaAllah pemahaman kita akan bertambah lebih baik dan benar. Amiin.
"Barangsiapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah SWT memudahkan baginya jalan menuju Surga." [HR. Muslim].
3. Persiapan Secara Jasadi
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ibadah. Oleh karena itu aktifitas Ramadhan tidak dapat dipungkiri membutuhkan tubuh yang prima misalnya: tarawih, puasa, tilawah, bangun malam atau ibadah lainnya. Tubuh adalah satu komponen tubuh yang penting yang harus kita persiapkan dan jaga dalam menyonsong bulan Ramadhan.
Rasul SAW bersabda, "Seorang mu'min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai dari mu'min dhaif dan didalam kedua ada kebaikan."
Dari hadist di atas Rasul menyuruh kita menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh karena ini dicintai Allah. InsyaAllah ketika bulan Ramadhan tiba jasadiyah kita sehat dan kuat. Amiin.
4. Persiapan Secara Materi
Persiapan dari sisi materi penting juga kita laksanakan agar kita dapat mencontoh Rasulullah dari kedermawanan yang beliau contohkan ketika datang bulan Ramadhan sebagaimana yang riwayatkan dari banyak hadits. Dari kitab Shahihain Ibnu 'Abbas ra berkata, "Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau semakin dermawan pada bulan Ramadan ketika berjumpa dengan Jibril untuk bertadarus Al-Quran, kedermawanan Rasulullah ketika itu bagaikan angin yang berhembus," dari Riwayat Imam Ahmad disebutkan, "Ia tidak diminta sesuatu kecuali diberinya."
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan: "Rasulullah pernah ditanya, 'Sedekah apakah yang paling utama?' Beliau menjawab, 'Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan'."
*) Mahasiswi Fak. Syari'ah Islamiyah Universitas Al Azhar Kairo (Artikel adalah persembahan Sinai Mesir bagi Salamaa)