>
Photobucket - Video and Image Hosting
:::Photobucket - Video and Image Hosting Selamat datang di Blog Salamaa :::
Home
About Us
Ceramah
Arsip



SILATURAHMISALAMA




Email salamaa05@yahoo.com
Gabung di Milist Salamaa

Tepat Waktu di Belanda


Oleh : Baba Aslam

“Sorry hoor .. ik heb net de bus gemist,“ (Maap ya, soalnya saya barusan ketinggalan bis). “Excuus.. ik heb me verslapen.” (Maap, tidurku kebablasan.)
Itulah jurus yang kerap dilontarkan ketika orang terlambat datang ke pertemuan atau masuk kelas. Alasan itu biasanya diterima, dengan syarat enggak jadi hobby atau kebiasaan.
Buat kawan-kawan di Belanda ini mungkin menarik menengok bagaimana rata-rata orang Belanda melihat fenomena terlambat atau tepat waktu?

Kebanyakan orang Belanda sangat tepat waktu. Bahkan mereka tahu betul jam berapa “sekarang” ini. Biasanya mereka datang pada jam yang sudah disepakati, ke kantor, pertemuan atau janjian. Kalaupun mereka terlambat dan menggunakan jurus “kebablasan tidur tadi,” maka mukanya akan merah malu dan minta maafnya sampai berkali-kali. Dia akan berusaha keras untuk tidak mengulangi lagi.

Di Belanda ini seseorang yang doyan terlambat dipandang sebagai tidak bisa dipercaya dan tidak bisa diharapkan. Biasanya orang Belanda akan menghindar berbisnis dengan yang suka telaat. Pencari kerja yang datang terlambat ke interview, biasanya tidak akan dapat pekerjaan yang dilamarnya.

Kebanyakan orang Belanda lumayan tahu tentang orang-orang asing, terutama dari Indonesia sebagai, tidak selalu tepat waktu atau penyandang “Jam Karet.” Biasanya gelar itu disampaikan sambil bergurau, tapi sebenarnya si Belanda itu kesal banget sama yang suka telaat. “Saya sudah datang tepat waktu, si Fulan masih juga belum muncul,” begitu biasanya ungkapnya kalau Fulan belum muncul tanpa ada kabar SMS atau telepon.

"Kalau Anda ingin maju di Belanda ini, Anda harus tepat waktu!" Demikian seorang bijak pernah berceloteh. Sembari menambahkan tips-tips berikut ini:

Datanglah tepat waktu. Bagi orang Belanda, lebih baik Anda 10 menit datang kecepetan daripada 5 menit terlambat. Contohnya kalau jam kerja mulai pukul 8:00 pagi, maka Anda diharapkan muncul kurang lebih 10 menit sebelumnya. Kalau Anda datang jam 8 théng, maka itu digolongkan sudah terlambat! Sepuluh menit itu dipakai untuk buka jaket, nyeruput kopi dan lainnya.

Kalau Anda membuat janji dengan rekan Belanda, segera tuliskan di agenda. Karena ketika Anda mengatakan “YA” maka itu bagi si Belanda janji sudah dibuat. Maka berhati-hati dalam menjawab pertanyaan dengan kata “Ya”. Orang Belanda akan lebih menghargai Anda mengatakan “Nee” daripada “Ya” tapi setengah hati dan akhirnya tidak muncul.

Kalau toh Anda memang tidak bisa menepati janji, maka alangkah baiknya kalau Anda menelponnya segera. Rekan Belanda itu akan menghargai cancel, sedini mungkin. Karena dia mungkin ingin bikin janji lainnya.

Itu tadi tips-tips nya. Soal waktu memang belakangan ini serasa berjalan sangat cepat. Sebagai penghuni negara berkecepatan tinggi seperti di Belanda ini, kita kerap merasakan “dikejar-kejar” waktu. Sangat cepat hari beranjak malam, padahal masih banyak tugas yang harus dikerjakan. Saking menumpuknya kegiatan di rumah dari mencuci pakaian, masak sampai dengan membuat Blog atau mengupdate Multiply. Belum lagi dengan POL dijam-jam nidurin anak dan sekian banyak email yang masih terlantar tidak terbaca di inbox. Kita keteteran melawan waktu..

Sebagai umat muslim, seharusnya kita tidak perlu kedodoran dengan waktu. Karena kita dibekali peranti dasar. Dari kecil sudah mendapatkan pelatihan dalam menghargai waktu dan disiplin. Bangun pagi sholat Fajr sebelum berangkat ke sekolah. Siang hari pulang ke rumah tepat waktu untuk sholat Dhuhur. Sore hari Ashr, mandi dan sholat Magrib. Kemudian Isha menjelang istirahat malam.

Apalagi setelah beranjak dewasa mulai memahami arti surah al-Ashr yang diawali dengan “Demi masa... “ dst. Lengkap sudah bekal kita sebagai umat islam untuk bisa menghargai waktu. Kalau berdate dengan Allah sudah lancar maka janji dengan sesama manusia pun semustinya tidak masalah. Sudah selumrahnya k
ita umat islam ini bisa menandingi orang-orang Belanda dalam menghargai dan tepat waktu. Semoga tulisan ini belum basi dan terlambat!


SalaMAA @ 12:15 AM








LINKS
Daftar Makanan Haram
Radio Minaara
Binaurrijal
KZIS
Eramuslim
Kafemuslimah
Republika
Ummi
Fahima-Jepang
Kharisma-Jerman
Masjid ITS




GALERI WORKSHOP

Ito
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called workshop salamaa | delft 2007. Make your own badge here.


Jesty
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called WS Elly. Make your own badge here.

Ferry
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from workshop_salamaa2007. Make your own badge here.

Cuplikan Video Workshop

BERITA CUACA


PREVIOUS POST


Gulai Cumi Padang

Workshop Salamaa 1, 2 dan 3 Juni 2007

Memotifasi Diri untuk Mempelajari Al Qur’an

Keteladanan Nabi Ibrahim As

Berita Keluarga Salamaa April 2007

Siti Hajar

Mencari Sekolah Untuk Si Kecil

Menjadi Ibu Ideal di Mata Anak

Komunikasi dalam Keluarga : Jembatan Menuju Harmon...

Kiprah Muslimah di Masyarakat : Studi Banding Jama...


ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010

Supported by
Blogger
Blogskins

Free JavaScript from

IKLAN ANDA