Definisi keluarga adalah suami - istri, oleh sebab itu menjadi penting untuk membina rumah tangga yang
. Artinya membentuk rumah tangga yang tentram, penuh kasih, penuh cinta, dalam hubungan yang saling mendukung dan menguntungkan satu sama lain.
Hal paling mendasar dalam hubungan suami-istri adalah hubungan antara 2 manusia yang berbeda. Perbedaan fisik, perbedaan fungsi organ tubuh yang mempengaruhi metabolisme tubuh masing-masing, yang sangat ditentukan oleh hormon dan hormon ini pun mempengaruhi syaraf. Syaraf sangat mempengaruhi kejiwaan seseorang. Perbedaan fungsi fisik ini pun mengakibatkan perbedaan fungsi psikis. Perbedaan lainnya adalah perbedaan lingkungan, latar belakang, pendidikan, intelektualitas, emosi dan lain-lain.
Semua perbedaan itu harus bersatu dalam kehidupan bersama suami-istri, sehingga potensi konflik sangat mungkin terjadi. Hal tersebut dikarenakan pasangan suami-istri harus berusaha bersatu, walaupun memiliki banyak perbedaan.
Menserasikan dan mengharmonisasi hubungan suami-istri itu adalah dengan cara berkomunikasi.
Komunikasi yang efektif itu harus mencakup beberapa hal, antara lain :
- Setiap pasangan harus siap sebagai penerima dan pengirim pesan.
- Setiap pasangan harus selalu ada pesan yang akan disampaikan dan harus selalu dalam posisi sebagai yang mengharapkan untuk mendapatkan pesan.
- Setiap pasangan harus mempunyai kiat-kiat agar pesan tersebut efektif sampai kepada pasangan.
Komunikasi itu harus dilakukan sebelum konflik muncul, jadi tujuan berkomunikasi itu untuk menghindari terjadinya konflik.
Komunikasi efektif tersebut dilakukan dengan beberapa cara :
- Menyisihkan waktu untuk berdua saja secara berkala.
- Memelihara keberduaan , artinya hanya suami dan istri saja tanpa melibatkan anak, orang tua, saudara dan lain-lain.
- Memiliki kesepakatan-kesepakatan, yang terdiri dari tujuan akhir dan target antara.
Tujuan akhir adalah pasangan suami-istri tersebut itu bisa sama-sama masuk surga, sedangkan target antara (sementara) adalah kondisi sekarang atau beberapa waktu ke depan yang direncanakan, yang harus dibicarakan sehingga menjadi kesepakatan bersama. Setelah sepakat, baru target sementara itu dibicarakan secara detail, misalnya : pendidikan anak, penyamaan persepsi terhadap perilaku, penyampaian unek-unek pada pasangan dan lain-lain.
Langkah-langkah Untuk berkomunikasi dengan baik antara lain :
- Ta’aruf. Suami-istri harus bisa saling memahami dan menjajaki kekurangan masing-masing, saling pengertian dan saling mengenal. Untuk bisa mengenal pasangan, maka kita sendiripun harus membuka diri kita kepada pasangan dan jangan ada rahasia, sehingga pasangan kitapun benar-benar mengenal siapa kita dan begitu juga sebaliknya. Ta’aruf ini adalah modal dasar untuk berkomunikasi.
- Tafahum. Artinya suami-istri harus saling memahami.
- Ta’awun. Ta’awun timbul karna adanya proses Tafahun, kelebihan kita akan mengurangi kekeurangan pasangan kita begitu juga sebaliknya. Tolong-menolong dengan pasanga bila pasangan mendapat masalah.
- Takaful. Artinya saling melengkapi, sehingga dapat menghindari konflik.