Kisah-kisah perempuan teladan di masa Rasulullah bisa menjadi acuan untuk para muslimah di jaman sekarang ini, baik dalam bertindak dan mempergunakan waktunya dengan lebih efektif dan bermanfaat. Sehingga setiap tindakan dan keberhasilan yang diraih oleh para muslimah adalah merupakan wujud ibadah yang dilakukan hanya untuk mencari keridhoan Allah SWT semata.
Kisah-kisah perempuan teladan di jaman Rasulullah tersebut beberapa di antaranya adalah :
- Ummu Umaroh. Dalam perang Uhud, beliau dan anaknya (keluarganya) membantu dalam menyediakan perbekalan makanan dan minuman. Dalam keadaan genting, Ummu Umaroh langsung berinisiatif ikut membantu dalam peperangan meskipun tanpa senjata. Melihat hal tersebut, Rasulullah mendukung tindakan beliau dengan menginstruksikan untuk memberikan senjata kepada Ummu Umaroh, sehingga ia dapat ikut berperang. Pada peperangan tersebut ia mendapat 13 tusukan di lehernya.
- Al Khansa. Dikenal sebagai Ummu Syuhada, karena keempat anak laki-lakinya meninggal di medan jihad. Beliau sangat mendukung perjuangan anak-anaknya dan beliau bangga karena anak-anaknya telah menjadi syuhada di medan perang.
- Khadijah. Beliau adalah orang pertama yang memeluk islam dan merupakan perempuan yang sangat berjasa dalam membantu perjuangan Rasulullah. Beliau adalah satu-satunya perempuan yang diberikan salam oleh Allah SWT dan dijanjikan disediakan sebuah istana di surga kelak. Hanya dari beliau Rasulullah memperoleh keturunan, 2 orang anak laki-laki dan 4 orang anak perempuan.
Pelajaran/ibroh yang dapat diambil dari kisah-kisah tersebut adalah :
- Khawiyul isti’sal billah. Artinya kekuatan dalam berinteraksi dengan Allah SWT, yang menjadi sumber kekuatan bagi jiwa untuk melakukan berbagai aktifitas seperti ; perjuangan dalam dak’wah, peperangan dan lain-lain. Contoh untuk berinteraksi dengan Allah SWT adalah dengan mengerjakan shalat malam dan tadarus. Amalan-amalan tersebut menjadi tameng jiwa terhadap gemerlapnya dunia yang melenakan. Kekuatan jiwa seseorang sebanding dengan kekuatan interaksinya dengan Allah SWT. Semakin kuat hubungan seseorang dengan Allah, semakin tinggi kepercayaannya terhadap janji dan ketetapan Allah. Kita percaya Allah maha kuasa atas segala sesuatunya atas bumi, langit dan segala isinya, kita tidak perlu khawatir akan teraniaya atau terlantar.
- Al imanul amiq. Artinya keimanan yang kuat (dalam). Islam adalah risalah yang benar dan setiap muslimah berkewajiban untuk menyebarkan indahnya risalah Islam tersebut, sehingga tidak ada lagi opini yang menyudutkan atau menjelek-jelekan Islam. Contoh yang paling sederhana adalah dengan menerapkan konsep rahmatan lilalamin kepada lingkungan sekitar. Bagaimana seseorang menerapkan Islam sebagai rahmatan lilalamin dalam akhlaq kehidupan kesehariannya.
- Idaratul awqat. Artinya bagaimana kita mengatur waktu yang baik. Waktu yang tersedia memang tidak akan pernah sebanding dengan kewajiban yang diemban seorang muslimah. Sebagai contoh adalah Ibunda Khadijah r.a yang merupakan wanita karir (pedagang) yang sangat sukses, tapi juga sekaligus menjadi istri dan ibu yang teladan. Managemen waktu yang baik adalah juga kemampuan para muslimah untuk mengatur (membagi) waktunya untuk berbagai aktifitasnya, sehingga efektif dan berkualitas. Islam meninggikan derajat para muslimah dengan memberikan kemampuan untuk mengatur waktunya dengan baik, yang belum tentu dapat dilakukan oleh kaum lelaki. Orang yang berhasil dalam Islam adalah orang yang dapat mengatur waktunya dengan baik dan bermanfaat.
- Mujtahid til hayat. Artinya giat dalam urusan kehidupannya. Hal ini sangat berkaitan erat juga dengan manajemen waktu. Seorang muslimah sebaiknya sebelum tidur telah merancang agenda kehidupannya untuk esok hari, sehingga agenda hidupnya terencana dengan baik dan dapat menggunakan waktunya dengan efektif.