Merujuk kepada tema taujiah : menghidupkan hati dengan iman, maka ada 2 kosa kata yang perlu dibahas, yaitu :
Ada beberapa cara untuk menghidupkan hati dengan iman, salah satu diantaranya adalah menghidupkan majlis-majlis ilmu yang berkaitan dengan keimanan dan senantiasa hadir dalam majlis-majlis tersebut. Kita harus menjadikan majlis-majlis ilmu ini sebagai pembekalan bagi diri kita, sehingga kita paham mana yang benar dan mana yang salah dalam Islam.
Selain sebagai pembentukan, majlis-majlis ilmu inipun berfungsi me-review diri kita, apakah yang kita lakukan selama ini adalah perbuatan yang diridhoi Allah SWT.
Fungsi lainnya lagi adalah membuat kita menjadi muslim yang selalu melakukan perbaikan, sehingga semakin hari semakin lebih baik.
Setelah kita fahami fungsi-fungsi tersebut dan tatkala kita mampu melakukannya, maka Allah SWT akan memberikan hidayah dan tauhid kepada kita. Setelah kita dapat melakukan fungsi-fungsi tersebut, maka barulah kita bertanya siapakah diri kita. Kalau kita bicara tentang diri kita, maka ada element-element yang harus kita fahami dan harus kita kenal dengan sebenar-benarnya. Element-element tersebut antara lain :
Mengenal hakikat jiwa. Kalau bicara tentang hakikat jiwa, maka kita akan mengenal nafsu. Nafsu itu terbagi sebagai berikut :
- Nafsu amarah ialah nafsu/jiwa yang mendorong kearah maksiat.
- Nafsu lawamah ialah yang menghadirkan perasaan selalu kurang dan tidak optimal.
- Nafsu mutmainah ialah jiwa yang tenang/suci. Nafsu yang bisa membuat kita merasa tenang dan bahagia.
Mengenal hakikat dari hati.
Imam Al Qazali mengatakan bahwa hati itu ibarat kaca jendela dan dosa-dosa diibaratkan sebagai debu yang menempel di kaca tersebut, kemudian kebaikan diibaratkan sebagai sinar yang menyelimuti jendela kaca itu. Dari analogi tersebut, maka kita bisa menyimpulkan apalah gunanya rumah besar/mewah, apabila jendelanya tidak pernah dibersihkan, sehingga sinar mentari tidak pernah bisa masuk ke rumah tersebut (dalam hal ini Islam/kebenaran) yang harusnya menyinari seisi rumah. Bila hal ini berlangsung terus menerus, maka rumah tersebut akan dipenuhi bibit penyakit. Dengan shalat, membaca Al Qur’an dan amal-amal kebaikanlah yang mampu membersihkan hati kita.Islam membagi hati menjadi 3 bagian, ialah :
Mengenal hakekat dari kehidupan ini
Jin dan malaikat diciptakan untuk beribadah, sedangkan manusia sebagao khalifah (hamba Allah SWT) di muka bumi ini. Maka kita tidak boleh berubah menjadi orang yang sombong, yaitu berubah fungsi menjadi majikan/tuhan. Kita harus menyadari bahwa hidup ini adalah perjalanan, sehingga kita tidak terbuai oleh kenikmatan di dunia ini.
Melakukan perenungan rohaniah
Ada kisah menarik : Imam Hasan Al Basri bersama dengan seorang anak muda yang shaleh mendatangi seorang tabib, kemudian si anak muda meminta kepada si tabib tersebut, agar memberikan suatu cara untuk mengobati penyakit hati. Tabib ini adalah tabib yang shaleh dan beliau menyuruh anak muda tersebut melakukan 10 hal, yaitu :
Supported by
Blogger
Blogskins
Free JavaScript from
IKLAN ANDA