>
Photobucket - Video and Image Hosting
:::Photobucket - Video and Image Hosting Selamat datang di Blog Salamaa :::
Home
About Us
Ceramah
Arsip



SILATURAHMISALAMA




Email salamaa05@yahoo.com
Gabung di Milist Salamaa

Menghidupkan Hati dengan Iman

POL Salamaa tgl 11 Mei 2007

Oleh : Mochamad Chalid, S.Si, M.Sc

Ada pepatah mengatakan, “Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa yang tahu.” Hati setiap manusia adalah misteri bagi yang lainnya, namun tidak ada rahasia bagi Allah SWT yang Maha Tahu. Oleh sebab itu, kita harus berusaha membersihkan hati kita dari penyakit hati & mengisinya dengan keimanan.

Merujuk kepada tema taujiah : menghidupkan hati dengan iman, maka ada 2 kosa kata yang perlu dibahas, yaitu :

  1. Al Qolb. Asal katanya adalah Qolaba, yang artinya suatu kondisi atau benda yang tidak stabil atau mudah dibolak-balik. Dapat ditarik pengertian umum bahwa hati adalah bagian kehidupan manusia yang labil, yang mudah sekali berubah. Rasulullah bersabda dalam Hadist Bukhari dan Muslim yang isinya : “Di dalam manusia itu ada segumpal daging yang jika itu baik, maka baiklah perbuatannya dan jika itu buruk, maka buruk juga perbuatannya. Ingatlah segumpal daging itu adalah hati.” Hal tersebut menggambarkan bahwa hati memiliki posisi yang tinggi bagi kehidupan manusia, yaitu sebagai penentu sikap seseorang, baik atau buruknya sikap seseorang yang tergambar dari niat, berpikir dan berbuat baik, lisan serta tingkah laku. Hati yang terisi oleh rasa dendam, akan terlihat dari sikapnya.
  2. Al Iman. Yaitu sesuatu yang diucapkan dengan lisan, diyakini dengan hati dan dilakukan dengan perbuatan.

Ada beberapa cara untuk menghidupkan hati dengan iman, salah satu diantaranya adalah menghidupkan majlis-majlis ilmu yang berkaitan dengan keimanan dan senantiasa hadir dalam majlis-majlis tersebut. Kita harus menjadikan majlis-majlis ilmu ini sebagai pembekalan bagi diri kita, sehingga kita paham mana yang benar dan mana yang salah dalam Islam.
Selain sebagai pembentukan, majlis-majlis ilmu inipun berfungsi me-review diri kita, apakah yang kita lakukan selama ini adalah perbuatan yang diridhoi Allah SWT.
Fungsi lainnya lagi adalah membuat kita menjadi muslim yang selalu melakukan perbaikan, sehingga semakin hari semakin lebih baik.
Setelah kita fahami fungsi-fungsi tersebut dan tatkala kita mampu melakukannya, maka Allah SWT akan memberikan hidayah dan tauhid kepada kita. Setelah kita dapat melakukan fungsi-fungsi tersebut, maka barulah kita bertanya siapakah diri kita. Kalau kita bicara tentang diri kita, maka ada element-element yang harus kita fahami dan harus kita kenal dengan sebenar-benarnya. Element-element tersebut antara lain :

Mengenal hakikat jiwa. Kalau bicara tentang hakikat jiwa, maka kita akan mengenal nafsu. Nafsu itu terbagi sebagai berikut :
- Nafsu amarah ialah nafsu/jiwa yang mendorong kearah maksiat.
- Nafsu lawamah ialah yang menghadirkan perasaan selalu kurang dan tidak optimal.
- Nafsu mutmainah ialah jiwa yang tenang/suci. Nafsu yang bisa membuat kita merasa tenang dan bahagia.

Mengenal hakikat dari hati.
Imam Al Qazali mengatakan bahwa hati itu ibarat kaca jendela dan dosa-dosa diibaratkan sebagai debu yang menempel di kaca tersebut, kemudian kebaikan diibaratkan sebagai sinar yang menyelimuti jendela kaca itu. Dari analogi tersebut, maka kita bisa menyimpulkan apalah gunanya rumah besar/mewah, apabila jendelanya tidak pernah dibersihkan, sehingga sinar mentari tidak pernah bisa masuk ke rumah tersebut (dalam hal ini Islam/kebenaran) yang harusnya menyinari seisi rumah. Bila hal ini berlangsung terus menerus, maka rumah tersebut akan dipenuhi bibit penyakit. Dengan shalat, membaca Al Qur’an dan amal-amal kebaikanlah yang mampu membersihkan hati kita.Islam membagi hati menjadi 3 bagian, ialah :

  • Hati yang selamat, adalah hati yang dipenuhi aktivitas yang selalu mengungat Allah SWT. Rasulullah berkata dalam hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Al Abani : “Kebaikan adalah sesuatu yang membalut jiwamu, tenang dan hatimu tentram. Sedangkan dosa adalah sesuatu yang menimbulkan keraguan dalam jiwa dan gundah dalam dada, meskipun telah berulang kali manusia memberikan fatwa kepadamu.”
  • Hati yang berpenyakit, adalah hati yang dipenuhi penyimpangan/ maksiat, baik secara lisan maupun perbuatan.
  • Hati yang terkunci dari kebenaran, adalah hati yang dimiliki oleh orang-orang kafir. Hati mereka telah membatu, karena mereka selalu menolak kebenaran.

Mengenal hakekat dari kehidupan ini
Jin dan malaikat diciptakan untuk beribadah, sedangkan manusia sebagao khalifah (hamba Allah SWT) di muka bumi ini. Maka kita tidak boleh berubah menjadi orang yang sombong, yaitu berubah fungsi menjadi majikan/tuhan. Kita harus menyadari bahwa hidup ini adalah perjalanan, sehingga kita tidak terbuai oleh kenikmatan di dunia ini.

Melakukan perenungan rohaniah
Ada kisah menarik : Imam Hasan Al Basri bersama dengan seorang anak muda yang shaleh mendatangi seorang tabib, kemudian si anak muda meminta kepada si tabib tersebut, agar memberikan suatu cara untuk mengobati penyakit hati. Tabib ini adalah tabib yang shaleh dan beliau menyuruh anak muda tersebut melakukan 10 hal, yaitu :

  1. Ambil akar pohon kekafiran dengan kerendahan hati. Artinya Allah SWT menjamin semua rizki di muka bumi ini, jangan sampai apa yang telah Allah berikan menjadikan kita sombong.
  2. Taruh dalam keranjang tobat. Artinya agenda kebaikan banyak yang tidak terealisir, tapi dosa yang walaupun tidak direncanakan, malah sering terjadi.
  3. Tumbuklah dengan lesung keridhoan. Artinya jadikan semua aktifitas ini merujuk kepada Allah SWT.
  4. Haluskan dengan kepuasan hati. Artinya ridho atas apa yang telah Allah takdirkan kepadanya.
  5. Masukan dalam kendil ketaqwa’an. Artinya semuanya harus mengarah kepada ketaqwa’an.
  6. Campurkan dengan air malu. Artinya malu adalah bagian dari keimanan, kita harus malu kepada Allah bila memiliki niat maksiat.
  7. Didihkan dengan api kecintaan kepada Allah SWT. Artinya kita beramal karena cinta kepada Allah, sehingga kita selalu melakukan yang terbaik untuk yang kita cintai.
  8. Tuangkan dalam bejana syukur. Artinya selalu bersyukur atas apa yang diberikan Allah SWT kepada kita.
  9. Dinginkan dengan air harapan. Artinya agar semua aktifitas kita diterima oleh Allah SWT, maka kita harus selalu penuh dengan harapan/keyakinan.
  10. Minumlah dengan sendok hamdallah. Artinya jadika semua aktifitas kita berujung kepada keridhoan Allah SWT dan memohon rizki dari Allah SWT.


SalaMAA @ 12:40 AM








LINKS
Daftar Makanan Haram
Radio Minaara
Binaurrijal
KZIS
Eramuslim
Kafemuslimah
Republika
Ummi
Fahima-Jepang
Kharisma-Jerman
Masjid ITS




GALERI WORKSHOP

Ito
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called workshop salamaa | delft 2007. Make your own badge here.


Jesty
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called WS Elly. Make your own badge here.

Ferry
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from workshop_salamaa2007. Make your own badge here.

Cuplikan Video Workshop

BERITA CUACA


PREVIOUS POST


Anak Qurrota A’yun : Antar Cita dan Fakta

Tepat Waktu di Belanda

Gulai Cumi Padang

Workshop Salamaa 1, 2 dan 3 Juni 2007

Memotifasi Diri untuk Mempelajari Al Qur’an

Keteladanan Nabi Ibrahim As

Berita Keluarga Salamaa April 2007

Siti Hajar

Mencari Sekolah Untuk Si Kecil

Menjadi Ibu Ideal di Mata Anak


ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010

Supported by
Blogger
Blogskins

Free JavaScript from

IKLAN ANDA