Sebenarnya bau mulut atau yang biasa disebut halitosis itu terjadi karena adanya peningkatan aktivitas bakteri anaerob yang menghasilkan zat yang disebut Volatile Sulfur Compound (VSCs) yang berlebih. Bakteri anaerob bukanlah bakteri yang membahayakan tubuh. Ia termasuk flora normal dalam mulut, jika dalam keadaan normal, bakteri tersebut tidak akan membahayakan tubuh. Tetapi aktivitas bakteri itu dapat meningkat apabila mulut mengandung sedikit oksigen, terutama saat mulut kering karena rendahnya saliva (air liur).
Selain itu halitosis juga dapat terjadi karena beberapa hal. Seperti bila kita memakan makanan yang berbau khas seperti bawang putih atau petai, bila kita sedang berpuasa atau diet, atau juga bila ada plak, yaitu lapisan tipis terdiri dan kumpulan bakteri yang menumpuk dan menempel di permukaan gigi.
Jika kita mengalami bau mulut, agar tidak mengganggu lingkungan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter gigi. Bila karena satu dan lain hal, kita belum sempat, untuk mengatasinya kita dapat pula memanfaatkan pengobatan tradisional, yaitu dengan menggunakan tanaman obat.
Umumnya tanaman obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan halitosis ini adalah sirih dan cengkeh. Berikut ini penjelasan bagaimana kedua tanaman obat ini bekerja mengikis bau yang ada di dalam mulut.
Sirih (Piper betle L.)
Sirih merupakan tanaman obat yang cukup dikenal oleh masyarakat dan sering ditanam sebagai penghias halaman. Terutama oleh para ibu-ibu, daun sirih sering dikunyah langsung disertai penyertanya yaitu gambir, kapur sirih dan buah pinang.
Sirih atau ranub (Aceh), seureuh (Sunda) atau gapura (Bugis) memiliki batang berwarna hijau kecoklatan dan tumbuh memanjat. Daunnya bewarna hijau kecoklatan, permukaannya rata, licin dan agak mengilat. Sirih dapat menghilangkan bau mulut karena daun sirih mengandung banyak senyawa fenol yang dapat membunuh bakteri penyebab bau mulut. Akan tetapi daun sirih ini harus diperhatikan oleh pengguna gigi tiruan, karena senyawa fenolnya dapat menyebabkan iritasi terhadap gigi tiruan. Kandungan kimia lain dari daun sirih adalah minyak atsiri, dan salah satu komponennya adalah kavakrol. Kavakrol tersebut memiliki sifat sebagai desinfektan dan antijamur sehingga dapat digunakan sebagai antiseptik pada mulut.
Cengkeh (Syzygium aromatic,rn L.)
Cengkeh termasuk salah satu rempah-rempah yang cukup terkenal di Indonesia dan diminati oleh bangsa Portugis ketika menjajah Indonesia. Umumnya cengkeh sering digunakan oleh para ibu rumah tangga sebagai bumbu penyedap suatu masakan.
Cengkeh memiliki berbagai macam nama daerah, di Aceh dikenal dengan nama bungeu lawang, di Makasar dikenal dengan nama canke, dan di Ambon dikenal dengan pualawane.
Bagian cengkeh yang digunakan untuk menghilangkan bau mulut adalah bunganya. Bunga cengkeh berbau aromatis, wamanya coklat dan rasanya agak pedas.
Cara pemanfaatan sirih :
Satu lembar daun sirih yang telah dicuci bersih dikunyah halus, kemudian ditahan beberapa menit dalam mulut, lalu diludahkan. Dilakukan 2 - 3 kali sehari.
2 - 4 lembar daun sirih direbus, airnya digunakan sebagai obat kumur. Dilakukan setiap pagi dan sore.
Cara pemanfaatan cengkeh:
Ambil 2 - 3 bunga cengkeh, panaskan dengan air secukupnya kurang lebih selama lima menit, lalu didinginkan. Air rebusan tersebut digunakan sebagai obat kumur beberapa kali sehari.
(Sumber: NOOR no. 12/TH.II/Desember, 2004)
SalaMAA @
1:36 PM