Kalau ditelaah, akibat kehancuran persahabatan yang telah bina bertahun-tahun atau juga hancurnya kekompakan sebuah kelompok, tawuran antar sekolah, pertikaian antar suku agama, ras, sampai peperangan antara negara, cuma satu masalahnya, dengki! Tak salah apabila dalam ajaran Islam, dengki diurutkan sebagai dosa besar.
Ingat tidak peristiwa Nabi Yusuf, karena kedengkian kedua saudaranya, melumatkan rasa persaudaraan mereka. Pasti belum hilang dari ingatan, bagaimana perilaku saudara Yusuf yang begitu tega, mencelakakan, dengan menceburkan nabi Yusuf ke dalam sungai. Banyak lagi cerita-cerita bersejarah yang menggambarkan suatu kesengsaran akibat hati dengki.
Dengki merupakan sikap tercela, karena tidak rela melihat orang lain mendapat kenikmatan karunia Allah. Pendengki, senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang Allah berfirman: "Dan mereka (ahli kitab) tidak terpecah belah melainkan sesudat datangnya pengetahuan kepada merek karena kedengkian antara mereka.” (QS Asy-Syura: 14).
Sebab-sebab kedengkian
- Permusuhan dan kebencian. Inilah kedengkian yang paling berat. la merasa tersiksa setiap melihat orang lain mendapat kesenangan. Di hatinya timbul dendam yang kian membara. Akibat yang paling berbahaya adalah kebencian yang sudah mengunung, menyulutkan emosinya untuk melakukan apa saja misalnya tindakan kekerasan.
- Ta'azzuz, merasa keberatan jika orang lain mengunggulinya. Di lingkungan kelas dengki jenis ini sering kali muncul. Ditandai dengan ketidaksukaannya apabila ada kawan lain yang menguggulinya dalam prestasi sekolah misalnya.
- Takut tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Seringkali muncul dalam keluarga. Merasa kakak lebih disayang. Merasa diri dikucilkan, keluarga atau dibedakan dalam kasih sayang.
- Tidak ingin tertandingi. Biasa tampak saat diadakan lomba atau kompetisi. Merasa kita yang paling jago. Ketika orang lain mendapat nilai tinggi. Rasa benci dan kecewa muncul.
Apabila ada salah satu ciri dari empat serangan sebab di atas, jangan dibiarkan. Sebelum menjalar sampai rongga-rongga tubuh kita. Percayalah, kita tidak bakal nyaman dengan rasa dengki. Dengki membuat hati kita menderita, tersiksa. Akhirnya sedih, kesal, hati seperti tersayat-sayat sembilu. Nah, cara menghilangkan dengki sebenarnya gampang sekali. Hukum diri kita sendiri, yakni dengan membalikan empat sebab di atas.
- Persaudaraan & saling menyayangi. Cepat siram kebencianmu dengan mengatakan, bahwa teman itu masih saudara, (bukankah setiap muslim itu bersaudara) ingat QS Al Hujurat.
- Mengakui dengan jujur, kalau rival kita itu nyatanya memang lebih pintar dari kita.
- Ikhlas, bahwa kita sudah berupaya maksimal. Kalau apa yang kita inginkan belum juga terwujud, bersabarlah. Mungkin lain waktu, yakinlah kesempatan selalu terbuka.
- Dalam setiap pertandingan memang ada yang menang dan yang kalah. Itu biasa terjadi, kalau saat itu gagal, anggaplah keberhasilan yang tertunda.
(Sumber: Muslimah, Edisi 28/III/November 2004)