1. Seseorang berdo’a dan mendapatkan apa yang diminta dengan segera
2. Seseorang berdo’a, tapi tidak segera mendapatkan apa yang diminta dalam waktu yang sangat lama (bertahun-tahun).
3. Tidak berdo’a secara khusus, tapi memiliki harapan tertentu dan mendapatkan apa yang diharapkannya.
4. Tidak berdo’a dan tidak mendapatkan apa yang diharapkan.

Arti do’a secara etimologi ( asal-usul kata), berasal dari bahasa Arab yang artinya seruan, permohonan atau ajakan.
Sedangkan arti do’a secara terminologi, adalah memohon kepada Allah SWT dengan meminta kebaikan dari sisi-Nya, dengan ketulusan hati dan penuh pengharapan serta dibarengi dengan usaha dan kerja keras.
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al Mukmin ayat 60 : “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu.”
Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 186 : “Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan yang berdo’a, apabila ia memohon pada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu ada dalam kebenaran.”

Kita tidak boleh berteriak-teriak pada saat berdo’a, tetapi harus dengan suara yang lembut, karena Allah SWT itu Maha Mendengar lagi dekat.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al A’raaf ayat 55 dan 56 : “Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadist : “Barang siapa tidak memohon kepada Allah SWT, murkalah Allah kepadanya.”
“Do’a itu senjata orang beriman dan tiang dari agama serta cahaya dari semua langit dan bumi.”

Kekuatan dari berdo’a diantaranya, dapat memperkokoh hubungan antara hamba dengan Rabbnya. Tercipta tali penyambung yang sangat kuat, sehingga melahirkan ketenangan bathin.
Do’a adalah suatu bentuk ibadah dan juga bentuk dzikir, yang artinya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seperti firman-Nya dalam Al Qur’an surat Al Azab ayat 35 : “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, maka Allah akan memberikan kepada mereka pahala yang besar.”

Manfaat do’a, antara lain :
Menolak bala.

Jenis-jenis do’a, antara lain :

1. Do’a Al Masalah, adalah do’a permintaan yang kita panjatkan untuk memenuhi harapan kita atau dihindarkan dari bahaya atau masalah.
2. Do’a Al Ibadah, adalah do’a yang kita panjatkan ketika shalat, sebelum dan sesudah puasa, pada saat berpuasa, zakat dan haji.

Kita harus tetap berdo’a baik di waktu senang maupun di waktu susah. Rasulullah bersabda dalam HR Tirmizi :”Barang siapa ingin dikabulkan Allah do’anya di saat kesusahan, hendaklah ia banyak berdo’a di waktu lapang.”

Syarat-syarat do’a dikabulkan, antara lain :

1. Banyak berdzikir, beristighfar dan memohon ampun. Istighfar penting agar dosa-dosa kita diampuni dan hati kita menjadi bersih, sehingga mudah untuk menyerap hidayah dari Allah SWT.
2. Menjauhkan hal-hal yang haram, baik makanan maupun tingkah laku.

Jenis-jenis do’a yang dikabulkan, antara lain :

1. Do’a orang tua kepada anaknya.
2. Do’a musafir dengan niat dan tujuan yang baik.
3. Do’a orang yang teraniaya.
4. Do’a orang yang berpuasa sampai dia berbuka.
5. Do’a pemimpin yang adil.
6. Do’a dari para sahabat, baik yang jauh maupun dekat.
7. Do’a anak yang shaleh.

Adab atau etika berdoa, antara lain :

1. Memilih waktu-waktu yang utama, contoh : bulan Ramadhan, hari Jum’at dan di waktu sujud dalam shalat.
2. Menghadap kiblat dan mengangkat tangan.
3. Di awal do’a hendaklah memuji Allah (Asmaul Husna) dan shalawat.
4. Khusyu dan merendahkan diri.
5. Mengambil do’a-do’a yang baik dari Al Qur’an maupun hadist.