niathijrah
Antara Niat dan HijrahOleh: Utz. Agus Purwanto - Breda
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khathab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyadh bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Ady bin Kaab bin Luay bin Ghalib al Quraisy al Adawy r.a berkata:
"Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Bahwasanya semua amal itu tergantung pada niatnya, dan bahwasanya apa yang diperoleh oleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu akan diterima oleh Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya, karena mencari dunia atau karena wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya itu hanya memperoleh apa yang diniatkannya dalam hijrahnya itu".
HR Bukhari dan Muslim
Ada dua hal penting dalam pembahasan hadist ini:
1. Niat
Hadist ini membicarakan tentang keikhlasan perbuatan seseorang. Seyogyanya niat ikhlas hanya ditujukan kepada Allah SWT dalam segala aktivitas, perkataan, perbuatan dan keadaan. Terpenting dalam hal ini adalah setiap hamba Allah yang mempunyai akal ketika mengerjakan perbuatan haruslah menyertakan niat.
Dalam syair dikatakan: "Beberapa perbuatan yang kecil akan menjadi besar ketika dibarengi niat, beberapa perbuatan besar menjadi kecil akibat niatnya". Disinilah Allah menganjurkan kepada hamba-Nya untuk menyertai niat dalam segala perbuatannya. Sehingga nanti tidak sia-sia apa yang akan diperbuatnya.
Di antara manusia ada yang menaruh niatnya setinggi langit, ada pula manusia yang menaruh niatnya serendah-rendahnya. Semua itu tentunya kembali bagaimana memahami dengan dalam sebuah niat tersebut.
Ada sebuah ilustrasi, jika kita perhatikan ada dua orang sama-sama bekerja, di mana keduanya sama-sama mempunyai kesepakatan dalam awal, akhir, pekerjaan, perkataan, perbuatan, gerak-geriknya. Namun pada akhirnya hasil diperoleh sangatlah berbeda jauh, bagi langit dan bumi. Semua itu karena berangkat dari perbedaan niatnya.
2. Hijrah
Dalam hadist ini ada tiga pengertian yang di maksud dengan hijrah:
a. Hijrah: "Berpindahnya manusia dari darrul kafir kepada darrul Islam". Misalnya seperti Amerika--sebagai darrul kufur (negara kafir)--seandainya tidak memungkinkan untuk menyebarkan agama di sana maka pindah ke negara Islam, maka itu dinamakan hijrah.
b. Hijrah karena keinginan dunia semata. Contohnya: seorang yang gemar dan cinta mengumpulkan harta, ketika mendengar di dunia Islam banyak harta dan subur, maka dia berhijrah karena keinginan tersebut. Bukan bermaksud untuk menegakkan kalimatullah dan membela agamaNya, namun kepentingannya hanya harta saja.
c. Hijrahnya seseorang dari daruul kafir ke darul Islam hanya karena ingin menikahi seorang perempuan. Jadi keinginannya untuk berhijrah bukan untuk Allah dan RasullNya, tapi demi seorang perempuan yang ingin di nikahi.
Hijrah terdiri dari:
Bagian pertama, Hijrah Tempat
Maksudnya berpindahnya manusia dari tempat yang banyak maksiat dan kefasikkan di dalamnya ke tempat yang tidak banyak kemaksiatannya. Walaupun kemungkinan tersebut di negara kafir, asalkan tidak tersebar kemaksiatan yang banyak.
Hijrah yang paling besar adalah ketika berpindah dari darul kufur ke darul Islam. Ahli ilmu mengatakan, berpindahnya tersebut jika saja manusia (umat Islam) tidak dapat mendirikan kalimatullah.
Tapi apabila mampu untuk menyebarkan Islam atau menyebarkan kalimatullah dan tidak ada larangan untuk mendirikan syariat Allah, hijrahnya bukanlah kewajiban hukumnya tapi hanya sunnah. Sebanding dengan hal itu adalah hijrah ke darul kufur, adalah lebih baik berdiam di negara yang kufur tapi memberikan kemudahan untuk mendirikan syariat Islam.
Tidaklah diperbolehkan bagi manusia untuk berpergian ke darrul kufur kecuali dengan tiga syarat :
1. Mempunyai ilmu untuk menolak subhat-subhat. Karena kaum kafir biasanya memberikan subhat terhadap agama, rasul, kitab, dan akhlak. Pada setiap sisi kehidupan selalu saja membuat orang ragu-ragu. Biasanya manusia ketika ragu dalam satu perkara maka lebih memilih untuk tidak mengerjakan.
2. Mempunyai agama yang melindungi dari pada syahwat. Karena manusia ketika tidak mempunyai agama kemudian pergi ke negara kafir, maka akan tenggelam. Karena surganya dunia di sana, seperti miras, zina, homo, dll.
3. Sangat membutuhkan, seperti sakit perlu penyembuhan ke negara kafir untuk penyembuhan. Memerlukan kepada ilmu untuk profesionalitas, karena tidak ada di negara Islam. Juga kepada perdagangan, sangat membutuhkan interaksi kepada negara non Islam.
Berpergian ke negara kafir untuk berdakwah adalah diperbolehkan. Apabila mempunyai pengaruh di negara tersebut. Karena berpergiannya adalah untuk kemaslahatan. Di mana di negara tersebut banyak orang yang awam tentang Islam.
Bagian kedua, Hijrah Perbuatan
Yaitu hijrahnya manusia atas apa yang dilarang oleh Allah dari segala maksiat dan fusuk. Rasulullah bersabda " Muslim adalah yang menyelamatkan muslim lainnya dari perbuatan lisan dan tangannya. Muhajir adalah berhijrah dari apa yang dilarang oleh Allah".
Hijrahlah dari apa yang diharamkan oleh Allah kepada kamu secara total. Baik itu berhubungan dengan hak kepada Allah atau hak kepada manusia, seperti korupsi, menggibah, mencela, membunuh, curang, memakan harta anak yatim, durhaka kepada orang tua, memutus silaturrahmi.
Bagian ketiga, Hijrah Interaksi
Interaksi terkadang dibutuhkan dalam berhijrah dalam rangka pengislahan (perbaikan). Ahli ilmu berkata "Seperti orang yang terang-terangan berbuat maksiat tidak mengindahkan akan perbuatannya, maka disyariatkan untuk menjauhinya apabila hijrahnya itu bermanfaat dan bermaslahah".
Seperti: seorang terkenal dengan curang dalam jual beli, manusia menjauhinya dan dia sadar akan perbuatannya serta taubat, maka disitulah manfaat dan maslahah.
Seorang yang senang berinteraksi dengan riba, maka manusia menjauhinya dengan tidak memberikan salam dan tidak bicara padanya. Apabila dia malu dan merasakan serta taubah. Di situlah maslahah dan manfaat baginya untuk berubah kepada kebaikan.
Demikianlah, bahwa bagi seorang muslim meluruskan niat sangat penting nilainya dan menjadi fundamental atas seluruh perilakunya. Dalam hal ini menjadikan niat atas seluruh usahanya demi mencari keridhoan Allah SWT dan Rasul-Nya.
SalaMAA @
10:01 PM