>
Photobucket - Video and Image Hosting
:::Photobucket - Video and Image Hosting Selamat datang di Blog Salamaa :::
Home
About Us
Ceramah
Arsip



SILATURAHMISALAMA




Email salamaa05@yahoo.com
Gabung di Milist Salamaa

cerpen1

Image hosted by Photobucket.com
Kupu-kupu Hitam dan Kupu-kupu Putih
Oleh: Khairina - Delft


“Mam, kita jadikan hari ini ke ‘waterspeeltuin’ ?” Tanya Nisa dengan wajah yang berharap, sambil mengunyah roti sarapan paginya.

“Ya , asal Nisa cepat makannya dan dihabiskan” Jawabku.

“Yess!” seru Nisa gembira dengan kepalan tangan didorong keras kebawah meniru gaya anak-anak sekarang. Aku tersenyum melihat tingkahnya.

“Alhamdulillah”. sambil becanda kuralat gayanya itu. Dia pun tersipu-sipu malu “Oya, Alhamdulillah”, ulangnya.

“Mam boleh Nisa ajak Iris ?” pintanya lagi.

“Boleh, kalau mamanya mengizinkan” jawabku. Iris anak Belanda teman main anakku sekaligus tetangga dan mereka seumur sama-sama 6 tahun.

Sejam kemudian kami sudah berada di waterspeeltuin ternyata masih belum banyak orang mungkin masih pagi. Tempat ini baru direnovasi, kelihatan disana ada danau kecil yang pinggirnya dibuat seperti pantai pasir putih sehingga anak-anak bisa bermain pasir dan air seperti dipantai. Dibagian lain "pantai" itu, mengalir parit buatan, menyerupai sungai kecil yang diatasnya terpasang jembatan tali, kemudian ditengah agak kepinggir ada air mancur dan permainan-permainan air lainnya. Dimusim panas seperti ini, tempat – tempat seperti itu merupakan tempat bermain yang menyenangkan bagi anak-anak. Di kotaku tinggal ada banyak juga tempat serupa yang sengaja dibuat pemerintah kota untuk tempat anak-anak bermain dan sekaligus tempat rekreasi .

Nisa dan Iris segera berlari menuju danau kecil itu, sambil tertawa gembira mereka mengeluarkan mainan yang mereka bawa, kemudian mulai menggali pasir dan menciduk air ke ember. Aku mengarahkan pandanganku ke sekeliling mencari bangku kosong , kebetulan dibawah pohon dipojok ada beberapa bangku kosong, tempatnya strategis, dari sana aku bisa melihat dan mengawasi mereka bermain. Kuletakkan tasku yang berisikan minuman dan makanan di bangku , kukeluarkan bukuku dan mulai membaca, sekali-sekali kuperhatikan anak-anak bermain.

Dalam keasyikanku membaca, dari kejauhan aku mendengar suara langkah-langkah kaki dan suara orang yang menuju kearah bangku tidak jauh dari bangkuku. Aku menoleh, kulihat seorang wanita setengah baya dengan dua anak laki-laki yang usianya tidak jauh dari usia anakku. Tampaknya mereka bersaudara dan wanita itu neneknya, sebab kudengar anak-anak itu berkata “Oma, mana ember dan skop aku mau gali pasir” dan yang lainnya berkata “aku minta kapal-kapalan kecilku, Oma”. Si Oma pun sibuk mengeluarkan barang-barang permintaan tersebut. Kemudian mereka berlarian kearah danau.

Sambil menarik nafas lega kemudian menoleh dan tersenyum kepadaku, wanita itu pun duduk dibangku. Aku membalas senyumnya kemudian kembali membaca.

Tidak lama berselang kedua cucunya kembali lagi minta ditiupkan kapal plastik agar mereka bisa menaikinya. Dengan sabar wanita itu menuruti permintaan cucunya, setelah kapal itu selesai ditiup mereka berdua membopongnya ke danau dan kemudian mencoba menaikinya.

Si kakak mencoba naik kemudian berusaha menolong adiknya naik tapi tiba-tiba kapal itu terbalik dan keduanya terjatuh ke dalam air kemudian mereka mencoba naik lagi dan lagi-lagi jatuh. Aku tersenyum melihat tingkah mereka, begitu juga wanita di sebelah bangkuku. Perahu itu hanya cukup untuk satu anak, jadi keberatan untuk berdua.

Kemudian si kakak mulai naik dan berkata ke adiknya “kita gantian ya, aku naik dulu kemudian nanti kamu” adiknya mengangguk tanda setuju. Dengan sabar si adik menunggu kakaknya yang mendayung perahu dengan tangannya ke tengah, tapi si kakak tidak kembali ke pinggir, adiknya mulai tidak sabar dan meneriaki kakaknya untuk bergantian, si kakak tersenyum nakal dan tidak peduli dengan teriakan adiknya. Ternyata si kakak mengingkari janjinya. Si adik mulai menangis berlari mengadu ke neneknya.

Sambil memeluk cucunya, wanita itu membujuknya “Oh kasihan kamu, bagaiamana kalau kita beli ice cream yuuk”, ajak neneknya.

“Yaa, aku mau tapi dia jangan dikasih Oma” kata si adik.

“Heh jangan begitu nanti sambil makan ice cream oma akan ceritakan sebuah cerita buat kalian, sekarang panggil kakakmu” sambung Oma. Si adik kemudian memanggil kakaknya dipinggir danau kemudian berlari mengejar Omanya yang berjalan ke arah tukang es, kemudian disusul si kakak.

Tidak berapa lama mereka kembali dengan ice cream di tangan. Sambil menjilati esnya si adik menagih janji omanya.

“Oma ayo cerita katanya tadi Oma mau cerita untuk kami”. Oya, jawab Oma.

“Mari kalian duduk di sebelah Oma dan dengar baik- baik ya?!” .

“Ada seekor kupu-kupu hitam dan kupu-kupu putih, mereka bersahabat…” Si Oma memulai ceritanya.

“Oh.. kupu-kupu, aku melihat kupu-kupu kemarin di taman belakang rumah warnanya kuning dan merah ada bintik-bintik hitamnya..”potong si kakak.

“ Waktu kutangkap dia terbang..” lanjutnya.

“Iya..ya…mau kuteruskan ceritanya?” tanya Oma dengan sabar.

“Ya, Oma..” sahut mereka berdua serempak.

“Suatu hari…” Oma melanjutkan, diam-diam aku ikutan nguping walaupun mataku kutujukan ke buku tapi pikiranku mengikuti cerita si Oma.

Di suatu siang, mata hari bersinar cerah kupu-kupu hitam dan kupu-kupu putih bermain di taman bunga. Tiba-tiba kupu-kupu hitam mengajak kupu-kupu putih berlomba terbang ke matahari. Kupu-kupu putih menyetujui ajakan tersebut, lalu mereka terbang ke matahari. Mereka berusaha terbang setinggi mungkin tapi mata hari masih jauh dari jangkauan. O..o..tiba-tiba diperjalanan mulai turun hujan, mereka mulai kebingungan karena mereka sudah jauh meningggalkan rumah. Kedua sayap mereka mulai basah, mereka berusaha terbang ke bawah mencari tempat berlindung.

Kupu-kupu putih dari kejauhan melihat sekuntum bunga putih kemudian mereka menghampirinya.

“Bolehkah kami berlindung ditempatmu?”, “karena kami kebasahan dan tidak ada tempat berlindung” tanya kupu-kupu putih.

“Hem…kalau kamu boleh tapi temanmu kupu-kupu hitam tidak!”, “karena dia akan mengotori tempatku” Jawab sang bunga putih.

“Itu tidak benar dia tidak akan mengotori tempatmu” Jawab kupu-kupu putih.

Akan tetapi bunga putih tetap tidak mau. Kemudian kupu-kupu putih mengajak kupu-kupu hitam pergi mencari tempat yang lain.

Selanjutnya mereka melihat setangkai bunga merah dan mendekatinya. Sekarang kupu-kupu hitam yang bertanya .

“Kami mencari tempat berlindung dari hujan, boleh kami berlindung dibawah mu?”

“Ya, kamu boleh tapi tidak untuk temanmu si putih. Dia akan mengotori tempatku” Jawab sang bunga merah.

“Dia tidak akan mengotori tempatmu, aku tahu itu” bela si kupu-kupu hitam.

Sama seperti sebelumnya bunga merah tetap tidak mau kalau kupu-kupu putih ikut berlindung.

Akhirnya mereka terbang kembali mencari tempat berlindung berdua dan sampailah mereka pada sebatang pohon besar dengan daun-daunnya yang lebar. Mereka juga melihat ada beberapa serangga yang berlindung dibawahnya. Akhirnya mereka pun ikut berteduh di bawah salah satu daunnya sampai hujan berhenti dan matahari bersinar lagi.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju matahari dengan sangat riang gembira, bahkan lebih gembira dari sebelumnya.

“Tahukah kalian mengapa mereka lebih gembira?” Tanya Oma, kulirik mereka.

Kedua cucunya menggelengkan kepala.

“Karena sambil terbang kupu-kupu putih berpikir: ‘Ah, aku sekarang mempunyai teman sejati’…”

“Sementara itu kupu-kupu hitam juga berpikir: ‘Ternyata kupu-kupu putih teman yang baik’…”

“Nah….anak-anak jadilah seperti dua kupu-kupu tadi bermain bersama-sama dalam senang dan susah” kata si Oma “sekarang kalian boleh bermain perahu kembali dan giliran adikmu yang menaikinya ” Kata Oma kepada sang kakak.

Si Kakak mengangguk kemudian menarik tangan adiknya menuju ke danau dimana perahu mereka berada dan menaiki adiknya kemudian mendorongnya ketengah. Kelihatan dengan gembira si adik menggunakan tangannya sebagai pendayung mendorong perahunya agar bisa bergerak sang kakak melambai-lambaikan tangannya gembira….

Aku menengadahkan kepalaku dan meluruskan kakiku, tidak terasa karena keasyikan mendengar cerita wanita itu aku tidak mengubah posisi dudukku sehingga terasa aliran darah tidak mengalir lancar keseluruh tubuh serta leher dan punggungku terasa pegal.

Sambil menatap ke langit yang biru pikiranku masih dikuasai dengan cerita sang Oma tadi. Ceritanya sederhana tapi mengandung pelajaran. Ada pesan yang disampaikan yaitu ‘persahabatan sejati’.

Aku teringat teman sekostku dulu si Utet (panggilan sayang untuk Butet) disuatu sore marah bercampur sedih datang ke kamarku. Dia merasa kecewa sekali dengan sahabat dekatnya satu jurusan, teman tempat saling “mencurhat”, begitu tega “makan tulang kawan” istilah si Utet. Pada suatu kali mereka mendapat kesukaran dalam satu mata kuliah wajib, sehingga mereka berusaha mencari orang yang kira-kira bisa membantu mengajari mereka dalam mata kuliah tersebut, si Utet kuliah di jurusan Biologi. Secara diam-diam sobat kentalnya mendapatkan seseorang yang dicari dan belajar dengannya diluar sepengetahuan si Utet. Alangkah kecewanya dia setelah tahu, ternyata temannya hanya ingin belajar dan menolak si Utet ikut.

Saat itu aku hanya menghiburnya dengan kata-kata: “Sudahlah, Tet jangan dimasukin ke hati, segala ilmu itu hanya milik Allah manusia itu hanya meminjamnya. Memang kadang kala manusia itu tidak bijak dalam bersikap, seolah-olah ilmu yang sedikit ia dapati hanya miliknya seorang. Itu adalah pelajaran buat kita untuk lebih bijak dalam bertindak”.

“Iya, ya Kak Allah itu Maha luas ilmu-Nya, seandainya Allah itu tidak Maha Pengasih dan tidak Maha penyayang bagaimana nasib makluk di bumi ini…?” Kata si Utet terhibur.

Ya, apakah sekarang ini masih banyak pertemanan yang sejati?. Dijaman orang saling sikut, saling salib hanya untuk mengejar kepentingan pribadi. Dijaman orang masih bisa tertawa ria setelah bisa menyingkirkan temannya sendiri?.

Masih adakah persahabatan dimana saling turut gembira dengan setulusnya disaat teman kita bahagia dan turut merasakan kesedihan dan penderitaan teman yang tertimpa musibah dan berusaha untuk menolongnya dengan ikhlas?.

Persahabatan sejati itu sesuatu yang indah, tapi kadang kala susah untuk dilaksanakan……!

Maam..kami haus pengen minuum..pengen minuum..! teriak Nisa sambil berlarian dengan Iris ke arahku menyentakkan lamunanku…..!



Delft, Musim Panas 2003

Buat: Seseorang bersabarlah dalam mencari ilmu Allah……!


SalaMAA @ 11:27 AM








LINKS
Daftar Makanan Haram
Radio Minaara
Binaurrijal
KZIS
Eramuslim
Kafemuslimah
Republika
Ummi
Fahima-Jepang
Kharisma-Jerman
Masjid ITS




GALERI WORKSHOP

Ito
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called workshop salamaa | delft 2007. Make your own badge here.


Jesty
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called WS Elly. Make your own badge here.

Ferry
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from workshop_salamaa2007. Make your own badge here.

Cuplikan Video Workshop

BERITA CUACA


PREVIOUS POST


bugar

istri3

pol3

wingko

bajigur

pizza

buntut

alih

salamaa14

syubhat


ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010

Supported by
Blogger
Blogskins

Free JavaScript from

IKLAN ANDA