>
Photobucket - Video and Image Hosting
:::Photobucket - Video and Image Hosting Selamat datang di Blog Salamaa :::
Home
About Us
Ceramah
Arsip



SILATURAHMISALAMA




Email salamaa05@yahoo.com
Gabung di Milist Salamaa

salamaa25

WEBLOG SALAMAA EDISI XXV/02/06




Assalamualaikum. wR.wB
Saudari muslimah yang dirahmati Allah SWT,
Musim panas akan segera tiba di Belanda, cuaca yang panas mengingatkan akan hari-hari yang biasa kita alami di tanah air. Bersamaan dengan menjelang datangnya musim panas, kami dari Salamaa kembali hadir menyapa mengulurkan tangan untuk menguatkan ukhuwah, menyalakan kembali semangat yang mungkin sempat melemah, serta mengajak untuk bersama-sama bersabar dan berikhtiar sebaik mungkin dalam menapaki jalan ketaqwaan. Sajian kali ini dipersiapkan di tengah-tengah suasana yang cukup sibuk dalam menjalankan tugas sehari-hari, namun kami tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik. Semoga sajian ini senantiasa berkenan dan membawa hikmah tersendiri di hati saudari muslimah sekalian yang kami cintai.



Image hosted by Photobucket.com
Masihkah Kita Perlu Berbohong?
Oleh: Ustd. Agus Purwanto - Breda


Jika berbicara tentang jujur dan bohong, maka banyak hal yang membuat manusia seakan gerah membicarakannya. Karena di zaman ini kalau jujur itu buntung, jujur itu miskin, jujur itu selalu terbelakang. Nipu dikitlah, biar semua urusan lancar dan sukses. Apalagi kalau bohongnya itu untuk kemaslahatan pribadi, dan menyikut orang lain.
Selanjutnya ...






Image hosted by Photobucket.comSerba-serbi Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Oleh: dr. Eva Suarthana, Msc - Rotterdam

Sebenarnya, apa sih pengertian tekanan darah tinggi yang istilah medisnya hipertensi itu? Tekanan darah tinggi berarti terdapat tekanan yang tinggi dalam pembuluh darah arteri seseorang. Arteri adalah pembuluh darah yang bertugas mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi bukan berarti tekanan emosi yang berlebihan atau mudah marah, walaupun stres dan tekanan emosi juga dapat meningkatkan tekanan darah.
Selanjutnya ...







Image hosted by Photobucket.com
Di Langit Masih Ada Bintang
Oleh: Pipiet Senja - Jakarta

Aku telah merasakan bagaimana berat dan rumitnya melakoni kehidupan menjanda, dan menanggung beban itu seorang diri. Bahkan belakangan aku pun harus menanggung beban orang tua, ikut membiayai adik-adik dan membayari utang ibuku kepada rentenir.
Selanjutnya ...






Image hosted by Photobucket.com
Sepatu Kayu Khas Nederland
Oleh: Gunaryadi - Den Haag

Ketika kita mendengar atau membaca tentang Belanda, biasanya dengan serta-merta kita menghubungkannya dengan simbol khas dari negeri tersebut seperti keju, kincir angin, atau tulip. Asosiasi semacam ini hampir sama dengan pemahaman bahwa Belanda itu identik dengan “negeri keju”, “negeri kincir angin”, atau “negeri tulip”.
Selanjutnya ...





Image hosted by Photobucket.com
Nasihat Ibnu Umamah Kepada Putrinya
Oleh: Admin

Nasihat-nasihat dari kaum shohabiyah yang dikenal akan kesalihan akhlak serta kemuliaan budi pekertinya tiada salahnya kita tengok kembali untuk menumbuhkan lagi motivasi di dalam diri saudari muslimah sekalian dalam membentuk pribadi yang salehah.
Selanjutnya ...






Image hosted by Photobucket.com
Osik Daging
Oleh: Julia Setyowati - Den Haag

Sajian kali ini masih mengambil tema Jawa Timur-an. Masakan berbahan utama daging sapi yang dikenal dengan ciri khasnya yang selalu menggunakan terasi.
Selanjutnya ...







Image hosted by Photobucket.com
Kue Bapel
Oleh: Rini Duniarni - Driebergen

Cara membuatnya mudah, bahan-bahannya sederhana, namun ada satu kunci dalam membuat kue yang cocok dihidangkan baik pagi maupun sore hari ini, yakni kesabaran dalam menunggu adonan mengembang selama 4-5 jam. Selamat mencoba!
Selanjutnya ...





Kami dari Redaksi Salamaa memohon maaf karena kelanjutan Cerbung "Anak Gadis Sang Imam" bagian ke-7 belum dapat ditampilkan pada edisi kali ini. Kelanjutan kisahnya Insya Allah akan kembali dapat dinikmati pada edisi mendatang. Silakan saudari muslimah mengirim komentar atau pertanyaan untuk tiap artikel salamaa di kolom "post comment" (baris paling akhir setiap artikel) Insya Allah pertanyaan akan mendapat respon dari penulis yang bersangkutan di halaman yang sama.
Foto: by fotosearch.com dan koleksi pribadi


Selanjutnya...

SalaMAA @ 3:21 AM





nasihat

flower
Nasihat Umamah binti Al Harits Kepada Putrinya
Oleh: Admin

Nasihat dan wasiat Umamah binti Al Harits yang ditujukan kepada putrinya pada hari pernikahannya:

Wahai putriku,
Andai saja nasihat itu tidak berguna bagi orang yang memiliki keutamaan dalam akhlak maupun keturunan yang terhormat, pastilah engkau tidak membutuhkan nasihat. Namun nasihat ini untuk mengingatkan orang yang mungkin lalai, ataupun sebagai bahan pertimbangan bagi seseorang yang berakal.

Wahai putriku,
Andai saja istri tidak membutuhkan suami karena merasa cukup dengan keberadaan orang tuanya dan kecintaan keduanya yang sangat terhadap putrinya, maka engkaulah orang yang paling tidak membutuhkan pernikahan. Namun sudah kodrat, bahwa wanita dicipta untuk menjadi pasangan pria. Dan sebaliknya, pria tercipta untuk menjadi pasangan wanita.

Wahai putriku,
Kini, engkau telah meninggalkan lingkunganmu yang dulu dan rumah tempat engkau dibesarkan ke dalam alam yang serba baru bagimu bersama pasangan yang sebelumnya engkau tidak mengenalnya. Maka sejak hari ini, engkau telah menjadi milik seseorang. Jadilah engkau sebaik–baik pelayannya, niscaya ia akan menjadi hamba bagimu.

Wahai putriku,
Jaga sepuluh perkara yang akan kuberikan kepadamu, niscaya akan menjadi kekayaan berharga dan kenangan bagimu. Pertama dan kedua, temanilah suamimu dengan sifat qana'ah (apa adanya) dan dengar serta patuhilah perintahnya. Sesungguhnya dengan sifat qana'ah, hatimu akan tenang. Dan mendengar serta patuh kepadanya, engakau akan mendapatkan ridha dari Rabb-mu.

Ketiga dan keempat, jagalah hidung dan matanya. Jangan sampai matanya melihat pada dirimu sesuatu yang tidak menyenangkannya. Atau pun hidungnya mencium darimu, kecuali bau yang harum. Maka celak adalah sebaik–baik hiasan mata dan air cukup untuk menghilangkan bau.

Kelima dan keenam, ingatlah waktu makannya dan tenanglah ketika tidurnya. Sebab biasanya gejolak lapar akan dapat membakar amarah. Sedangkan kurang tidur akan menimbulkan emosi.

Ketujuh dan kedelapan, hormati dan pelihara keluarga, anak–anak dan hartanya. Jika engkau dapat menjaga hartanya, pastilah engkau akan mendapatkan kehormatannya. Jika engkau menjaga hak keluarga dan anak–anaknya maka akan membuatnya bersikap baik kepadamu.

Kesembilan dan kesepuluh, jangan sampai engkau membeberkan rahasianya dan menentang perintahnya. Jika engkau membocorkan rahasianya, jangan harap engkau selamat dari pembalasannya. Jika engkau menentang perintahnya maka engkau akan membuat dadanya bergejolak.

Kemudian janganlah engkau bergembira ketika ia sedih ataupun bersedih ketika ia sedang bergembira. Sebab, yang pertama adalah wujud kurangnya perhatianmu. Dan yang kedua akan mengeruhkan hubunganmu dengannya. Upayakan semaksimal mungkin untuk menghormatinya niscaya dia akan memberikan penghormatan untukmu.Seperti itu pula, jadilah engkau sahabat yang paling setia padanya, pastilah dia akan berbuat serupa terhadapmu.

Ketahuilah wahai putriku, bahwa engkau mustahil mendapatkan cintanya sampai dirimu rela untuk mengalah dan mengutamakan apa yang diinginkannya daripada harus mengikuti apa yang engkau inginkan. Semoga Allah selalu memberikan kebaikannya kepadamu dan menjagamu.

Referensi: Majalah As Sunnah, Edisi 10/VII/2003 M, hal. 52-53, dinukil dari Kitab Syakhsiyyah Mar'ah Muslimah karya Dr. Muhammad Ali Hasyim hal. 165-166.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 2:01 AM





bapel

Bapel
Kue Bapel
Oleh: Rini Duniarni – Driebergen

Kue ringan yang cocok buat snack sambil minum kopi atau teh di sore hari, namun untuk pengganjal perut di pagi hari pun layak. Butuh sedikit kesebaran saat mengolah adonan, bahan-bahannya sangat sederhana serta mudah didapat, membuatnya pun sangat sederhana dan mudah. Selamat mencoba.

Bahan-bahan:

6 butir telur, 350 gr gula halus, 250 gr terigu, 1 sdm mentega, cairkan, vanili secukupnya, 350 gr santan kental/kanil dari 2 buah kelapa

Untuk biang:

1 sdm ragi instan, 150 gr terigu, 200 cc air dingin/air es, aduk semua bahan dan diamkan selama 15 menit

Cara membuat:

Kocok telur, gula dan vanili hingga putih dan mengembang. Sisihkan. Campur biang dengan tepung terigu dan santan kanil, tuangkan mentega cair ke dalam kocokan telur, aduk rata. Diamkan selama 4-5 jam. Panaskan cetakan khusus kue bapel. Olesi mentega. Tuang adonan, tutup dan panggang selama 15 menit. Angkat, siap dihidangkan.


Selanjutnya...

SalaMAA @ 1:50 AM





osik

osikdaging2
Osik Daging
Dari: Julia Setyowati – Rijswijk

Adalah masakan khas Jawa Timur yang memiliki ciri khas yakni selalu menggunakan terasi.

Bahan:
600 gr daging runderlapen
700 cc santan
2 daun salam
6 bawang merah
3 bawang putih
1 sdm ketumbar
1 sdt jinten
5 biji kemiri
1/2 sdt laos
3 cabe merah buang isi iris halus
1/2 sdt merica
1/3 sdt jahe
1/3 sdt kunyit
1/3 sdt kencur
terasi secukupnya

Cara membuat:
Bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, kemiri, cabe merah, merica, jahe, kunyit, dan kencur dihaluskan.
Tumis bumbu halus hingga harum ditambah daun salam, kemudian masukkan daging setelah berubah warna.
Masukkan santan.
Tutup panci dan gunakan api kecil hingga daging empuk.
Empuk atau tidak daging tergantung selera, tunggu kurang lebih 2-3 jam.

Selamat mencoba!

Selanjutnya...

SalaMAA @ 1:43 AM





klompen

klompen 2
Sepatu Kayu Khas Nederland
Oleh: Gunaryadi – Den Haag

Ketika kita mendengar atau membaca tentang Belanda, biasanya dengan serta-merta kita menghubungkannya dengan simbol khas dari negeri tersebut seperti keju, kincir angin, atau tulip. Asosiasi semacam ini hampir sama dengan pemahaman bahwa Belanda itu identik dengan “negeri keju”, “negeri kincir angin”, atau “negeri tulip”. Bahkan ada julukan khas yang biasa digunakan orang Belanda menyebutkan negerinya yaitu kikkerland atau “negeri kodok” karena di mana-mana terdapat air. Selama ini simbol-simbol dominan tersebut ternyata telah mengaburkan asosiasi kita bahwa Belanda ternyata memiliki ikon yang lain. Oleh karena itu, feature ini memperkenalkan sebuah ikon khas Belanda yang selama ini mungkin belum akrab dalam asosiasi pemikiran kita yaitu sepatu kayu, clogs kata orang Inggris atau klompen dalam bahasa Belanda.

Secara historis, sepatu kayu itu sudah dikenal di Belanda sejak tahun 1270 M. Sepatu kayu tidak saja populer di Belanda tetapi dalam Abad Pertengahan juga banyak dipakai oleh para petani dan buruh di negara Eropa lainnya. Variasi dari sepatu kayu tadi adalah trippe atau terompa kayu dalam bahasa kita, yakni sandal kayu yang memiliki tali dari kulit. Di kawasan Vlaams (Belgia bagian utara yang berbatasan dengan selatan Belanda), istilah klompen itu merujuk pada sepatu kayu bagi wanita, sedangkan untuk pria, sepatu tersebut dinamai holleblokken.

Dari sisi kultural, sepatu kayu ini seakan melekat pada karakter asli Belanda baik secara filosofis maupun material. Secara filosofis, karakter bangsa Belanda identik dengan mentalitas “panggaleh” yang zakelijk, hemat, praktis, ulet dan ekonomis, serta kredo “tungku tigo sajarangan” versi Belanda yang dikembangkan oleh Adalbero van Laon tahun 1000 M, yaitu bidden yang bermakna ibadah, vechten atau berjuang, dan werken yang berarti berkarya (De Nederlandse geschiedenis in een notendop, 1998). Karena itu, klompen yang sederhana tapi punya banyak kelebihan, bahannya mudah diperoleh dan dibuat, sangat digemari masyarakat Belanda.

Sedangkan dari sudut material, sepatu kayu itu memberikan kehangatan pada kaki di musim dingin dan kesejukan pada musim panas karena kayu memiliki daya serap suhu yang baik, melindungi kaki saat melangkah di jalanan yang kotor di Abad Pertengahan, mencegah agar kaki tidak terbenam di tanah yang lunak dan berlumpur karena tipologi tanah semacam ini jamak di Belanda. Bagi petani, pandai-besi, atau yang memerah susu sapi, tentu klompen ini sangat bermanfaat melindungi kaki saat bekerja.

Manfaat lainnya dari sepatu kayu ini adalah sebagai wadah menyimpan barang-barang kecil, celengan penjaga jembatan atau pintu air untuk mengambil uang dari perahu atau kapal yang menggunakan fasilitas tersebut, sebagai vas bunga, kapal mainan, bahkan sebagai palu, dan kalau sudah usang bisa dijadikan sebagai kayu bakar untuk pemanas di musim dingin. Bahkan ada anekdot yang sedikit senofobis mengatakan bahwa klompen bisa digunakan sebagai pelampung kalau terjadi banjir.
Setiap wilayah biasanya memiliki sepatu kayu yang secara simbolik mencirikan daerah masing-masing. Bahkan di Belanda terdapat dua daerah yang diberi nama “De Klomp”, yaitu sebuah kampung di Ede (Provinsi Gelderland), dan sebuah tempat di Weesp (Provinsi Noord-Holland).
Dari sudut ekonomi, klompen bernilai signifikan karena mendukung industri pariwisata, sebuah sektor yang cukup penting bagi perekonomian Belanda. Tahun 2003, kontribusi pariwisata terhadap GNP lebih dari 2,5% dengan pemasukan sekitar € 8 milyar. Dalam periode yang sama, sekitar 9,2 juta wisatawan mengunjungi Belanda (‘Toerisme en recreatie in cijfers 2004’, Centraal Bureau voor de Statistiek, 12/11/04). Dari sektor pariwisata ini, sepatu kayu tersebut menjadi salah satu souvenir yang paling khas dari Belanda. Dalam ukuran kecil, biasa juga dibuat sebagai gantungan kunci, atau miniatur kapal layar, atau keramik Delft blue.

Di zaman dahulu, hampir di setiap kampung dan daerah memiliki pembuat sepatu kayu. Tetapi saat ini hanya tersisa sekitar 30 pembuat saja, yang menghasilkan sekitar 800 ribu pasang klompen per tahun. Di zaman sekarang, tidak banyak lagi yang mengenakan klompen di Belanda dalam kehidupan sehari-hari. Hanya sebagian petani, nelayan, atau orang yang bekerja membersihkan kebun atau halaman yang masih menggunakannya. Dengan kata lain, klompen yang dahulunya merupakan perangkat untuk keperluan sehari-hari menjadi lebih simbolik dan bernilai ekonomis.

Setidaknya ada dua pelajaran yang bisa kita ambil dari kultur klompen Belanda ini yaitu pentingnya memelihara tradisi yang khas, dan mengembangkannya sehingga memiliki nilai ekonomis.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 1:07 AM





bintang

stars2
Di Langit Masih Ada Bintang
Oleh: Pipiet Senja - Jakarta

Aku telah merasakan bagaimana berat dan rumitnya melakoni kehidupan menjanda, dan menanggung beban ituseorang diri. Bahkan belakangan aku pun harus menanggung beban orang tua, ikut membiayai adik-adikdan membayari utang ibuku kepada rentenir.

"Baiklah, semuanya terserah kepadamu," demikian komentar ayahku saat kusampaikan permintaan rujuk dari ayah anakku. Bapak tampak mulai lelah, karena harus beberapa kali keluar-masuk rumah sakit dengan penyakit urologi yang sudah kronis. Sebelum resmi menjawab rujuk itu, aku memboyong anakku dari Cimahi ke sebuah rumah sewa milik seorang ulamadi Cibubur. Rumah sewa berukuran empat kali lima, sebuah kamar, ruang depan, kamar mandi dan tanpa dapur. Beberapa bulan lamanya, di sinilah kami berdua tinggal.


Suatu malam di musim hujan, pukul dua dinihari tiba-tiba air masuk dari lubang-lubang di tembok yangmenghalangi kamar dengan rumah sebelah. Aku tersentak karena anakku sudah terbangun lebih dulu, kemudianmengguncang-guncang tanganku. "Mama… kata orang ada banjir," bisiknya dengan sorotmata ingin tahu dan penasaran. Samar-samar memangkudengar suara gaduh di luar. Agaknya sungai kecil di belakang kompleks perumahan sewa itu meluap.
Aku meloncat dari dipan bertingkat, gegas kunaikkan jagoan kecilku ke bagian atas, dan aku berpesan wanti-wanti kepadanya. "Diam-diam di sini, ya Nak, Cinta…"

"Mama mau ke mana?" tanyanya sambil menggosok-gosok matanya, tentu masih mengantuk.

"Mama mau lihat keadaan sebenarnya, Nak." Tapi akhirnya aku tak sempat lagi melihat-lihat, karena air bagaikan bah menerobos masuk, dalam hitungan menit pun sudah melewati paha orang dewasa. Kuselamatkanbarang-barang kami yang tak seberapa. Sesungguhnya yang berharga hanya mesin ketik tua, baju, sedikit makanan kering dan buku-buku.

"Mama, itu si Mot Monyet! Duh, basah… kasihan!" seru anakku menunjuk-nunjuk buku favoritnya, serial Mot Monyet yang sudah mengambang di atas permukaan air. Gegas aku memungut dan memberikannya sambil kubujukbahwa buku favoritnya pasti bisa diselamatkan.

“Kita akan menjemurnya kalau hari sudah terang, ya Nak."

"Makasih, Mama…" gumam anak laki-laki berumur tiga tahun setengah itu, seraya memandangi gambar Mot Monyet yang mendelong kosong ke arahnya. Aku memalingkan muka dan mulai berpikir keras untuk sebuah penyelamatan, tanpa harus membekaskan luka dalam jiwa anakku. Sementara di luar hujan semakin deras, air kian meluap memasuki rumah petak kami. "Lahaola walla quwwata ila billahi aliyyul adziiim…" Maka kusingsingkan lengan baju dan mulai berjibaku mengantisipasi banjir.

"Hujan datang, hujan datang, banjirnya…. Tuhan, jangan lama-lama hujannya. Jangan lama-lama banjirnya, kasihani Mama, kasihani Ekal, kasihani kami… duaan!" celoteh anak yang baru duduk di bangku kelas Nol Kecil TK Ananda itu. Sementara aku berjibaku menyiuki air, membuangnya keluar rumah, anakku terus berseru-seru menyemangatiku. Kadang aku mendatanginya, mengingatkan agar tidak berisik, kemudian kubuatkan perahu-perahu dari kertas. Dia memainkannya dari atas ranjang tingkat dua itu dengan sapu lidi sebagai pengaitnya. Dua jam berlalu sudah, hujan masih turun bahkan semakin deras, dan air tetaplah bergeming.

Keringat, peluh, banjir dan air mata mulai mengaduk-adukperasaanku. Inilah saat-saat paling sengsara yang belum pernah kami berdua alami. Ketakutanku lebih disebabkan sebuah tanggung jawab yang harus kupikul, demi menyelamatkan nyawa kami berdua. Aku harus jujur, sesungguhnya merasa takut sekali tak sanggup menunaikan amanah yang telah diberikan Sang Pencipta di pundakku ini; anak! Pikiranku serasa buntu dan membeku. Lelah lahir, lelah batin…
Kupandangi wajah mungil yang kini tampak kelelahan pula, sepasang matanya balik menatap sayu kearahku, tapi mulutnya sudah berhenti mengoceh sejak beberapa saat berselang. "Sudah, yah Ma… sini, kita doa aja, yah Ma, yaaah," ajaknya tiba-tiba.

"Iya yah, Nak… kelihatannya kita emang kudu mengalah sementara," sahutku sambil bersimbah air mata, keringat, campur aduk menjadi satu. Di situlah, di atas ranjang tingkat, mengisi waktu menjelang subuh, aku memeluk tubuh kecil sambil mulutku tak putus berzikir dan berdoa. Seminggu hujan turun terus-menerus, air bagaikan dicurahkan dari langit. Banjir di mana-mana, meluap di kawasan perkampungan belakang kompleks perguruan Islam itu.
Berkali-kali air datang di malam hari, kemudian surut menjelang siang. Acapkali kami berdua sama sekali takbisa berbuat apa-apa untuk mencegah air masuk, atau menyiukinya saat banjir datang. Paling kami hanya memandangi pemandangan ajaib itu dari ranjang bertingkat selama berjam-jam, tak jarang harus menahan rasa haus dan lapar hingga air surut kembali.

Suatu petang yang terbebas dari hujan, saat kami sudah kehabisan bekal, tak ada makanan kering, tak ada beras sebutir pun… Kocekku kosong sama sekali! "Mama… gak punya uang lagi, ya?" usik anakku, menatap dengan sorot mata yang memelas. Kupikir dia mulai tersiksa menahan rasa lapar. Sepanjang hari itu hanya kuberi semangkuk bubur pemberian tetangga, dan beberapa potong kue basah.

"Iya, Nak… Baru besok pagi kita ke kantor redaksi mengambil honor," sahutku sambil berpikir keras, bagaimana mendapatkan makan untuk mengganjal perutnya malam ini.

"Kenapa besok?"
"Yah… naskahnya belum jadi nih…" Tidak, sesungguhnya bukan hanya itu alasannya. Aku tak punya ongkos. Besok ada tetangga yang menjanjikan meminjamiku uang alakadarnya.

"Oh…" kesahnya mengambang di antara genangan air di bawah kami. Kutahu dia pun mulai tersiksa dengan bunyi lagu keroncong yang setiap saat diperdengarkan oleh perut kami. Aaah, kubuang jauh-jauh rasa cengeng itu! Aku kembali melanjutkan menulis cerita bersambung sambil menekan rasa bersalah yang meruyak. Kulihat sepintas makhluk kecil itu mulai mencari-cari sesuatu untuk melampiaskan pikiran dan perasaannya. Ya, kutahu persis demikian kebiasaannya. Benar saja, begitu dia berhasil menemukan buku Mot Monyet dan robot-robotan Megalomannya, maka dengan cekatan tangannya memainkan si robot.

"Alkisah di zaman sekarang, si Mega lagi musim kebanjiran… jrek-jrek jrek-jrek… nooong!" Bibirku niscaya mengerimut menahan senyum.

"Emak si Mega lagi sibuk kerja, bikin cerita biar bisa dijual… jrek-jrek jrek-jrek… nooong!" Bibirku niscaya kian mengerimut… menahan geli.

"Uangnya nanti bakal beli makanan anaknya… jrek-jrekjrek-jrek… nooong!" Ah, anak ini bisa saja kalau sudah menghibur ibunya, pikirku. Jari-jemariku semakin sibuk ngebut menulis. Tinggal satu bab lagi dan… selesai!

"Aduuuh, si Mega sekarang lagi kelaparan… jrek-jrekjrek jrek… duuuh, duuh…"
"Soalnya berhari-hari cuma makan bubur… jrek-jrekjrek-jrek… nnnn… mmm, mmm…"
Dadaku mulai berdebar, tapi kutahankan untuk tidak terpengaruh. Jari-jemariku, pikiran dan perasaanku masih berkutat pada ending cerita tentang sebuah keluarga yang berbahagi.

"Ya Robb, kuatkan anakku," jeritku mengawang langit.

"Adduuh… Tuhan… Ekal kepingin makan… Tuhan… di mana makanannya… yah? Yo olooooh…?"

Aku masih melanjutkan menulis, tapi tak ada suara apapun lagi dari sebelahku. Kuhentikan berjibaku dengan si Denok, demikian kunamai mesin ketik kunoku, kulirik dalang jejadianku tersayang yang telah membuat ibunya merasa geli… Ya Tuhan, apa yang terjadi atas dirinya?Anak itu, buah hatiku tercinta, belahan jiwaku, seluruh benteng pertahananku… Ya Tuhan, tampaklah dia menekuk kedua lututnya, memeluk robotnya erat-erat, sedang buku Mot Monyet sudah terlepas dari tangannya, mengambang di permukaan air yang menggenang di bawah kami….

"Naaak… Cintaaa, maafkan Mama, ya, maafkan Mama!" kuraih dan kupeluk tubuh mungil yang sudah tak tahan lagi dengan rasa laparnya itu erat-erat. Ada gigilan yang aneh mengalir dari tubuhnya. Ya Tuhan, jangan, jangan biarkan anakku sakit. Jangan di saat-saat begini, jangaaan!Benteng pertahananku pun jebol sudah, air bening melaut dari sudut-sudut mataku, seolah-olah ingin menyaingi air banjir yang telah menggenangi tempat mukim kami selama berhari-hari.

"Mari kita pergi, Nak, Cinta," desisku gemetar.

"Ke mana kita, Ma?" lirihnya lemah saat kugendong dia dengan segala kekuatan yang masih kumiliki, tak peduli kusibak air sebatas lutut yang telah membuatku merasa terhalang untuk mencari nafkah lebih keras lagi. Malam telah membalut sekitar kami, tapi apa peduliku?

"Pssst, diamlah… Kita berdoa, kita akan cari makanan, ya Nak," bisikku di telinganya.

"Siiip!" serunya mengagetkan.

"Turunkan Ekal, Ma! Nanti limpa Mama sakit lagi…," pintanya pula serius sekali.

"Baik… tapi hati-hati, ya Nak." Berjalan kaki menembus tanah becek yang tiada terkira, kuperas otakku sedemikian rupa… bagaimana caranya mendapatkan makanan untuk anakku? Nah, ada warung nasi, tapi dari mana uangnya?

"Tunggu dulu di sini sebentar, ya Nak," kulepaskan genggaman tangannya beberapa meter dari warung nasi itu. Tanpa banyak tanya, ini sesuatu pengecualian, biasanya sangat cerewet, dia mengangguk, membiarkanku berlalu. Maka, kulempar segala perasaan malu, kudatangi pemilik warung nasi.

"Ibu… maaf, bisa saya minta tolong ya Bu?" ujarku niscaya terdengar memelas. Perempuan paro baya bertubuh subur itu memandangiku. Apakah dia masih mengenaliku? Ada beberapa kali aku membeli makanan ke sini.

"Ya, ada apa?" tanyanya balik menatapku lekat-lekat.

"Saya butuh makanan, sebungkus nasi rames, ya Bu… Tapi bayarnya besok, ya Bu…."

"Ooooh…," desahnya mengambang di udara, membuat dadaku berdebaran keras. Tidak, kutekan terus rasa malu itu, mumpung tak ada siapapun selain si ibu.

"Ibu kan kenal saya yang nyewa di rumah Ustad Fahri… Nah, ini, kalau gak percaya… mmm, saya jaminkan KTP ini, ya Bu…," kukeluarkan KTP dari saku gamisku.

"Oalaaa… Neng, Neng, yo wis… pake jamin-jaminan KTP segala," tukasnya sambil tersenyum ramah. Kutelan airmata yang seketika terasa asin, dan berjejalan hendak tumpah berderai dari sudut-sudut mataku.

"Monggo, mau apa saja… Jangan sungkan-sungkan tho, Neng…." Begitu sayang Allah kepada kami, kataku dalam hati. Selang kemudian telah kujinjing dua bungkus nasi rames lengkap dengan lauknya; ayam goreng dan perkedel. Kaki-kakiku serasa mengapung saat kutinggalkan warung nasi itu.

"Semoga diberi rezeki oleh Allah berlipat-lipat, ya Bu," kesahku membatin.

"Makanannya dapat, ya Ma?" sambut anakku sambil menatap kantong kresek di tanganku lekat-lekat. Aku mengangguk dengan mata membasah.

"Horeee… asyiiik!" serunya berjingkrak kegirangan. Kami bergandengan tangan kembali ke rumah petak yang masih terendam oleh air sungai dan meluap kemana-mana. Tampak di belakang kami kegelapan mulai menyelimuti jalan setapak. Namun kutahu ada ribuan bintang sebagai suatu kekuatan maha hebat, yang tetap mengawal langkah-langkah kami berdua. Tahukah Saudara kekuatan apakah itu? Dialah Sang Maha Menggenggam yangtelah menjanjikan kepada kita, bahwa di antara kesulitan senantiasa disertai-Nya pula kemudahan.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 12:59 AM





ht

hiper
Serba-serbi Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Oleh: dr. Eva Suarthana, MSc. - Rotterdam

Intro
Dokter: "Ibu, apa ada anggota keluarga ibu yang menderita tekanan darah tinggi?"
Pasien: "Hmm, ada... ada, Dok. Bapak saya orangnya pemarah, jadi termasuk darah tinggi kan, Dok?"

Percakapan di atas seringkali ditemui dalam praktik sehari-hari. Sebenarnya, apa sih pengertian tekanan darah tinggi yang istilah medisnya hipertensi itu? Tekanan darah tinggi berarti terdapat tekanan yang tinggi dalam pembuluh darah arteri seseorang. Arteri adalah pembuluh darah yang bertugas mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi bukan berarti tekanan emosi yang berlebihan atau mudah marah, walaupun stres dan tekanan emosi juga dapat meningkatkan tekanan darah.

Normalnya seseorang memiliki tekanan darah (TD) 120/80; TD antara 120/80 dan 139/89 disebut “pre-hipertensi”; TD 140/90 mmHg atau lebih tinggi disebut tekanan darah tinggi. Seseoarang dinyatakan mengalami hipertensi jika dari dua kali pengukuran pada dua waktu yang berbeda didapatkan TD 140/90 mmHg atau lebih tinggi.

Peningkatan TD ini dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terjadinya kelainan ginjal, penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), pengerasan pembuluh darah, kerusakan mata, dan strok (kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak). Oleh karena itu, makin awal diketahui dan diterapi makin baik, dalam rangka mencegah terjadinya komplikasi jangka panjang tadi. Hipertensi ini menjadi masalah besar, misalnya saja di Amerika 1 dari 4 orang dewasanya mengalami hipertensi. Di negara berkembang, termasuk Indonesia, angka kejadian hipertensi makin meningkat setiap tahunnya. Bahkan survei di daerah pedesaan menunjukkan 1 dari 5 sampai 10 penduduk dewasanya mengalami hipertensi, khususnya mereka yang berusia 50 tahun ke atas.
Penyebab Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, ada 2 macam HT, yaitu HT primer dan HT sekunder. HT sekunder adalah HT yang disebabkan oleh adanya kelainan organ tubuh lainnya, misalnya gagal ginjal. Sedangkan HT primer disebabkan oleh berbagai macam faktor (multifaktorial), yang di antaranya berhubungan dengan penuaan, kegemukan (obesitas), faktor keturunan, kebiasaan merokok, pola makan yang banyak mengkonsumsi garam, serta kurang aktivitas fisik. Sebagian besar (95%) kasus HT termasuk ke dalam kelompok ini.

Apa Tanda dan Gejala Tekanan Darah Tinggi?
Bila tidak terdapat komplikasi (uncomplicated hypertension), pada umumnya pasien tidak menunjukkan keluhan atau gejala. Akibatnya, banyak yang tidak terdeteksi sejak awal karena mereka tidak memeriksakan TD secara rutin. Oleh karena itu, hipertensi kerap disebut "the silent killer" karena penyakit ini dapat memburuk tanpa keluhan sampai akhirnya terjadi komplikasi yang fatal, misalnya serangan jantung atau strok.

Walaupun demikian, ada sebagian pasien hipertensi tanpa komplikasi yang mengalami sakit kepala (tension headache), pusing, sesak napas, dan pandangan kabur. Adanya keluhan inilah yang akhirnya membawa pasien ke dokter, sampai akhirnya terdeteksi mengalami hipertensi. Sayangnya, tidak sedikit pasien yang datang ke dokter setelah mengalami komplikasi berat, yaitu serangan jantung atau strok. Oleh karena itu, perlu dilakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan komplikasinya, sehingga terdorong untuk memeriksakan tekanan darah sebelum timbul komplikasi.
Modifikasi Gaya Hidup yang Bermanfaat dalam Terapi Hipertensi
Beberapa modifikasi gaya hidup, yaitu mengubah pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan tertentu, sudah terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan respons terapi obat hipertensi yang dijalani.


Kebiasaan minum alkohol
Penelitian menunjukkan bahwa minum lebih dari 2 gelas alkohol sehari dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi hampir dua kali lipat. Hubungan antara kebiasaan minum alkohol dan hipertensi makin kuat pada mereka yang minum alkohol secara berlebihan (lebih dari 5 gelas sehari).


Merokok
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko komplikasi kerusakan pembuluh darah (penyakit kardiovaskular dan strok) pada pasien hipertensi. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah 5-10 mmHg.

Kopi
Penelitian menunjukkan bahwa minum kopi lebih dari 5 cangkir sehari dapat meningkatkan tekanan darah pada pasien hipertensi berusia lanjut. Selain itu, orang yang memiliki kebiasaan minum kopi dan merokok, dapat mengalami peningkatan tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya minum kopi. Oleh karena itu, pasien hipertensi sangat dianjurkan untuk membatasi konsumsi kafein dan nikotin.

Konsumsi garam
The American Heart Association merekomendasikan konsumsi garam kurang dari 6 gram/hari pada orang dengan tekanan darah normal, dan kurang dari 4 gram/hari bagi pasien hipertensi. Untuk mencapai konsumsi <>


Obesitas
Kegemukan dapat meningkatkan tekanan darah. Orang yang obes memiliki risiko 2 kali lebih tinggi untuk mengalami hipertensi. Disebut obes bila berat badan melebihi 120% dari berat badan ideal (baca artikel petunjuk praktis diet). Penurunan berat badan untuk mencapai berat badan ideal dapat menurunkan tekanan darah 0.32 mmHg untuk setiap penurunan 1 kg.

Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang sifatnya aerobik dan dilakukan secara teratur dapat menurunkan tekanan darah untuk jangka panjang. Aktivitas seperti jogging, bersepeda, atau berenang selama 30-45 menit/hari dapat menurunkan tekanan darah 5-15 mmHg. Makin banyak dan lama aktivitas fisik yang dilakukan, makin rendah tekanan darah.


Terapi Hipertensi
Mengingat proses kerusakan organ akibat hipertensi berlangsung kronis, maka terapi hipertensi diupayakan sedini mungkin, sebelum timbul komplikasi. Oleh karena itu, program promosi kewaspadaan hipertensi dan skrining tekanan darah sangat penting. Dengan memulai terapi pada fase uncomplicated hypertension dan seawal mungkin, maka risiko komplikasi serangan jantung, strok, atau gagal ginjal dapat diturunkan.

Umumnya, pasien dengan tekanan darah menetap tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) diterapi dengan mengubah gaya hidup dan pemberian obat antihipertensi. Masalahnya, karena pengobatan hipertensi bersifat jangka panjang, kebanyak pasien yang tanpa komplikasi tidak meminum obat secara teratur, atau merasa bosan sehingga tidak minum obat. Oleh karena itu, peran anggota keluarga sangat penting dalam menjaga kepatuhan berobat pasien hipertensi. Selain itu, anggota keluarga juga harus senantiasa memotivasi pasien untuk menjalani pola hidup yang sehat.

Ada beberapa terapi alternatif yang telah terbukti efektif menurunkan tekanan darah, yaitu metode relaksasi, seperti yoga dan meditasi yang dilakukan secara teratur setiap hari. Sediaan herbal pada umumnya masih membutuhkan uji klinis untuk membuktikan efektivitasnya dalam menurunkan tekanan darah, sehingga biasanya tidak direkomendasikan dalam pengobatan hipertensi.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 12:22 AM





jujur

liar
Masihkan Kita Perlu Berbohong?
Oleh: Ustadz Agus Purwanto - Breda

Dari Ibnu Mas’ud r.a dari Nabi saw beliau bersabda, "Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu membawa ke surga, seseorang itu akan selalu bertindak jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan dan sesungguhnya kejahatan itu membawa ke neraka, seseorang akan selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta." HR. Bukhari dan Muslim.
Jika berbicara tentang jujur dan bohong, maka banyak hal yang membuat manusia seakan gerah membicarakannya. Karena di zaman ini kalau jujur itu buntung, jujur itu miskin, jujur itu selalu terbelakang. Nipu dikitlah, biar semua urusan lancar dan sukses. Apalagi kalau bohongnya itu untuk kemaslhatan pribadi, dan menyikut orang lain. Biarin ajah deh, yang penting diriku selamat.

Kenapa harus jujur, itulah pertanyaan yang menggelitik. Apakah orang jujur itu merugi. Dan orang yang bohong itu selamat. Sebagian orang awam mengatakan bahwa bohong itu akan selamat. Tapi saudara muslim yang baik dan punya tanggung jawab kepada Allah akan mengatakan "orang jujur lebih selamat dan berkah." Kabar (berita) itu ada yang disampaikan dengan lisan dan arkan. Dengan lisan adalah dengan perkataan, sedang arkan dengan perbuatan. Demikian halnya dengan jujur. Bila jujur dengan lisan berarti khabar yang disampaikan itu sesuai dan benar. Jujur dengan arkan adalah apabila perbuatan anggota badan sesuai dan benar dengan apa yang ada di hati.

Albiiru (kebaikan) artinya banyaknya kebaikan, dan juga salah satu Asmaul Husna. Yaitu Al Barru atau banyaknya kebaikan dan ihsan Allah Ta'ala. Sudah barang tentu bahwa birru adalah hasil dari kejujuran. Dalam hadist dikatakan "kebaikan itu membawa ke surga". Orang yang banyak berbuat kebaikan maka Allah akan memberikan ganjaran kepadanya surga. Sebagaimana kita idam-idamkan Allah merahmati untuk masuk ke dalam Surga-Nya. Maka dari itu manusia diperintahkan untuk meminta kepada Allah untuk dimasukkan ke surga dan dilindungi api neraka. Firman Allah QS 3:185: "Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung." Rasulullah saw bersabda; "seseorang tidak akan dikatakan jujur hingga Allah menulisnya sebagai orang jujur."

Jujur merupakan martabat kedua kenikmatan yang Allah berikan kepada hamba-Nya, sebagaimana firmannya, QS 4:69: "Dan Barangsiapa mentaati Allah dan rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shaleh." Allah juga memberikan keistimewaan bagi wanita yang jujur dalam kehidupannya, sebagaimana firman-Nya QS 5:75: "Al Masih putra Maryam itu hanyalah seorang rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar."

Abu Bakar merupakan sosok sahabat yang meneguhkan kejujuran. Awal ketika diajak untuk masuk Islam maka tidak ada keraguan pada dirinya untuk memeluk agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Beliau orang yang mempercayai nabi ketika kaumnya mendustakan. Juga mempercayai ketika peristiwa Isra dan Mi'raj. Ditanya oleh para sahabat tentang kepergian Nabi dari Makkah ke Quds dalam satu malam, jawab beliau, "Jika memang demikian yang dikatakan nabi, maka aku percaya." Semenjak kejadian itulah maka beliau mendapat gelar "as shiddiq" (yang selalu membenarkan). Tentang bohong (kazzab) Nabi saw mensinyalir dalam sabdanya, "Hati-hatilah dengan bohong, karena bohong bisa membawa kesesatan dan kerugian kepada pelakunya." Karena orang bohong itu biasanya akan selalu tidak jujur, karena sudah terbiasa.

Munafiq adalah pembohong, tampaknya dia seorang muslim namun sesungguhnya kafir. Karena dia berbohong dengan perbuatannya, maka disebut sebagai orang pembohong. Lisannya mengatakan muslim namun perbuatannya mengingkari apa yang telah digariskan oleh Allah. "Wa innal kazzabba yahdii ilal fuzur (dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan)." Al Fuzur yaitu keluar dari ketaatan kepada Allah. Karena insan berbuat fasiq, melebihi batasan yang Allah tentukan sehingga keluar dari ketaatan kepada Nya. Sementara fuzur yang terbesar ialah kafir.

Mereka orang-orang yang kafir sesungguhnya adalah durhaka. Sebagaimana firman-Nya QS 80:42: "Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka." Juga dalam ayat lain disebutkan QS 82:14: "Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar dalam neraka." Bohong secara jelas adalah sebuah perkara yang dilarang oleh Allah SWT, sebagian ulama mengatakan bahwa perbuatan itu adalah termasuk dosa besar, karena Rasulullah telah menjanjikan bahwa yang berbuat bohong itu ditulis oleh Allah sebagai orang yang bohong.

Bohong yang paling besar adalah seseorang dengan menulis makalah berisi kebohongan belaka agar manusia itu terhibur dan tertawa atas tulisan tersebut. Rasulullah bersabda, "Celakalah barangsiapa berbicara dan berbohong agar kaum itu tertawa, celakalah dia, celakalah dia." Ini adalah ancaman bagi kebanyakan manusia yang banyak memandang mudah perkara ini. Semua yang berbentuk kebohongan adalah haram hukumnya, semua itu mengajak pada kesesatan. Kecuali pada tiga hal: pertama, dalam peperangan; kedua, mendamaikan di antara manusia; dan ketiga, mendamaikan kedua suami istri. Hanya di dalam ketiga perkara itulah kita boleh berbohong.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 12:21 AM








LINKS
Daftar Makanan Haram
Radio Minaara
Binaurrijal
KZIS
Eramuslim
Kafemuslimah
Republika
Ummi
Fahima-Jepang
Kharisma-Jerman
Masjid ITS




GALERI WORKSHOP

Ito
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called workshop salamaa | delft 2007. Make your own badge here.


Jesty
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called WS Elly. Make your own badge here.

Ferry
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from workshop_salamaa2007. Make your own badge here.

Cuplikan Video Workshop

BERITA CUACA


PREVIOUS POST


Pergantian Pengurus dan Afscheid

Oleh-oleh dari KKM II ++

Kursus Kilat Menjahit II ++

Semua Numplek di TD Salamaa 2010

Temu Darat Salamaa 2010

TD dan Launching Buku Salamaa/FLP Belanda

Selamat Idul Fitri 1430 H

Pengurus Salamaa 2009-2010

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H

Selamat Datang Ramadhan


ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010

Supported by
Blogger
Blogskins

Free JavaScript from

IKLAN ANDA