Agar Tidak Cepat Tua (bag. 1) Oleh: dr. Liana - Rotterdam Soal menjadi tua ini memang sering bikin kita penasaran. Rasanya kebanyakan muslimah tidak segitunya pusing tujuh keliling untuk menjadi awet muda. Setidaknya dibandingkan dengan tipikal kaum hawa yang rela diapakan saja demi kulit licin bebas keriput dan perginya si kantung mata. Mulai dari: suntik vitamin C, suntik kolagen, mikrodermabrasi, laser sampai operasi plastik.
Tapi jujurlah, sebenarnya ada juga rasa khawatir kan? Tak jarang kita melirik krim-krim kecantikan walaupun sering tidak jadi beli karena harganya tak sepadan setelah deretan kebutuhan lain yang harus kita dahulukan. Kadang kita juga ragu apa memang itu berkhasiat?
Lalu, mengapa kita harus takut menjadi tua? Bukankan itu sudah menjadi sunatullah. That's the way it goes, katanya. Setiap jiwa akan menjadi tua dan akhirnya mati. Tapi kan juga sunatullah kalau yang namanya perempuan pasti ingin selalu cantik. Demi membahagiakan suami, kita muslimah berkilah.
Pertanyaan-pertanyaan seputar menjadi tua juga menjadi rahasia besar bagi ilmuwan kedokteran. Sejak sekitar 10 tahun yang lalu, dunia Barat diresahkan oleh booming masalah penuaan ini. Secara ilmiah, proses penuaan diakibatkan oleh menurunnya sebagian besar fungsi-fungsi tubuh akibat 'biological clock', kadar hormon menurun dan sel menjadi lelah (cell fatigue) karena kelamaan bekerja. Selain itu, juga ada teori radikal bebas, yang mengutarakan bahwa sel-sel tubuh kita menjadi rusak karena tumpukan zat-zat berbahaya yang kita peroleh selama hidup.
Nah, berdasarkan teori terakhir ini, yang menjadi isu adalah masalah penuaan dini. Akibat zaman yang modern ini dikatakan banyak manusia yang menjadi tua sebelum waktunya. Sebenarnya mencegah penuaan dini ini yang bisa kita lakukan, tanpa harus takut menjadi tua dan menafikan takdir Alloh atas diri kita. Dan inti dari resep anti-aging ini adalah hidup sehat yang juga diajarkan dalam agama Islam.
Dalam dua kelompok besar, resep awet muda bisa kita bagi dalam hal jasadiyah dan ruhiyah. Untuk yang pertama, yang lebih banyak berperan adalah pola nutrisi kita. Prinsipnya adalah batasi makanan yang membuat kita tua dan cukupi tubuh dengan makanan pembuat awet muda.
Resep awet muda 1. Kurang kalori 2. Batasi asupan lemak dan gula 3. Perbanyak sayuran dan buah-buahan segar 4. Banyak bersyukur dan tersenyum
Kurangi porsi makan dan berhentilah sebelum kenyang. Sebuah studi pada tikus yang dikurangi jatah makannya menunjukkan bahwa mereka menjadi lebih panjang umur 2-4 kali lipat. Tikus-tikus ini juga berkurang risikonya dari penyakit-penyakit yang terkait dengan usia tua (penyakit degeneratif) seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, kehilangan daya ingat (memory loss, seperti demensia dan penyakit Alzheimer), dan memiliki sistem imun yang lebih baik. Sementara pada kelompok tikus lain yang diberikan diet lebih banyak dari kebutuhannya, rentang hidupnya (lifespan) menjadi berkurang alias lebih cepat mati.
Wah-wah, ternyata banyak makan itu berbahaya ya! Rasulullah pun telah mengindikasikan ini, agar kita hanya mengisi sepertiga volume perut kita dengan makanan, sepertiga lagi dengan air, dan sisanya udara. Ini sebuah tips praktis yang bisa jadi petunjuk. Jadi, jika kita ingin makan satu piring penuh, maka sebenarnya kebutuhan kita hanyalah sepertiganya.
Memperbanyak shaum sunnah merupakan cara jitu untuk mengurangi intake kalori kita. Juga membersihkan tubuh dari kelebihan kalori yang telah kita tumpuk bertahun-tahun. Jangan takut untuk kekurangan gizi karena berpuasa dan mengurangi porsi makan, sepanjang kita tepat dalam mengkonsumsi makanan yang dibutuhkan tubuh. Tubuh kita memiliki cadangan lemak yang akan dibakar menjadi glukosa jika tubuh dalam keadaan lapar. Tips paten yang perlu dipraktikkan adalah kurangi makanan yang tinggi karbohidrat, lemak dan gula. Gantilah dengan sayuran dan buah-buahan segar.
Memilih produk-produk whole-grains adalah lebih cerdas. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa roti whole-wheat, beras merah, dan oatmeal memiliki lebih banyak manfaat dengan kandungan serat dan selenium yang tinggi. Selenium dipercaya sebagai zat anti-oksidan dan anti-kanker. Sementara beras putih, roti putih, kue-kue, dan gula (white carbohydrate) lebih mempengaruhi kadar insulin dan meningkatkan risiko akan diabetes.
ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010
