pasca
Menjadi Muslim yang Lebih Berkualitas Pasca RamadhanOleh: Bp. M. Chalid - GroningenMenjelang akhir Ramadhan ini, pertanyaan yang seharusnya kita tanyakan pada diri kita adalah sejauh mana Ramadhan mampu membuat diri kita lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya? Apakah kita sebagai muslim (ah) telah menjadikan akhlak kita sebagaimana semestinya yang diajarkan Islam?Jika kita lihat masyarakat non Islam di negara-negara non muslim, ada perilaku-perilaku mereka yang menampakkan perilaku Islam, misalnya tingkat korupsi lebih kurang dibanding di negara mayoritas muslim. Di Negara-negara muslim banyak umat Islam yang akhlaknya jauh dari yang diharapkan bahkan perilakunya seperti orang kafir. Padahal Rasulullah berkata bahwa Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam. Akan tetapi Ketinggian Islam itu sendiri kini tertutupi oleh perilaku (buruk) umatnya demikian Ustadz Yusuf Qordhowi mengatakan. Pada saat kita menjadi seorang muslim, maka kita diharapkan berislam secara kaffah, secara keseluruhan. Bukan hanya pada saat kita akan sholat saja misalnya. Akan tetapi setiap aktifitas dan desah nafas kita harus diwarnai dengan nilai-nilai Islam. Menjadikan diri kita ISlam tidaklah mudah, bisa dianalogikan seperti memegang bara. Jika bara itu dilepaskan maka akan lepaslah Islam kita dan jika kita gengam bara itu maka konsekuensinya bara itu akan melukai tangan kita yang artinya kita harus siap dengan segala konsekuensi penghinaan dan cobaan-cobaan yang akan datang kepada kita. Rasulullah SAW di saat sakaratul maut beliau berkata, "Aku berikan dua warisan yang paling berharga bagi kaum muslimin di muka bumi ini yaitu Al Quran dan Sunnah". Al Quran dan Sunnah ini perlu penjabaran yang dijabarkan oleh ahlinya yaitu ulama-ulama yang benar-benar memegangaqidah Islam yang murni tanpa ada pencampur bauran dengan kepentingan-kepentingan lain. Kondisi sekarang ini dengan maraknya berbagai isme (konsumerisme, materialisme yang sifatnya fana) membuat timbulnya suatu penyakit pada masyarakat muslim di dunia khususnya di Indonesia yaitu penyakit "wahm" . Pernah ditanyakan "apakah wahm itu ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Cinta dunia dan takut kematian" Maka pada saat itulah kaum muslim melupakan Al Quran dan sunnah dan jauh dari para ulama, mereka kehilangan arah. Seperti yang dikatakan Rasulullah bahwa "Kelak ummatku seperti buih di lautan". Dalam quran 2:30 disebutkan bahwa manusia berfungsi sebagai hamba dan khalifah. Kedua fungsi itu tidak dapat dipisahkan, karena jika dipisahkan maka akan mengakibatkan kerusakan di muka bumi. Seorang ulama besar mengatakan bahwa berdosa setiap mukmin jika ia belum mampu mendirikan sistem Islam, fungsinya sebagai khalifah di muka bumi, kecuali di dalam hati setiap mukmin ada satu hasrat yang membara bahwa Islam harus tegak di muka bumi ini. Sistem Islam beranjak pada masyarakat. Masyarakat yang terkecil adalah keluarga yang terdiri dari individu-individu, Allah SWT memberikan pelajaran bagi kita salah satunya di bulan Ramadhan ini suatu untuk membentuk kepribadian muslim agar dari hari ke hari menjadi semakin menjadi baik/bertakwa.Ramadhan merupakan bulan syahrut tarbiyyah, bulan pendidikan untuk bekal 11 bulan ke depan, sehingga perlu banyak persiapan sebelumnya. Persiapan-persiapan tersebut adalah persiapan ruhiyyah kita, jasadiyyah dengan melakukan puasa rajab dsb. Pengaruh positif bulan Ramadhan yaitu:
Pakaian takwaDengan berpuasa seseorang menjadi lebih berhati-hatidalam melakukan sesuatu sehingga Imam Al Ghozali mengatakan ada 3 tingkatan puasa bagi muslim : (1) tingkatan awam, yaitu hanya menahan lapar dan haus saja karena dia tidak menahan pandangan mata, tidak menjaga mulut dari ghibah, dll. Rasulullah SAW menyatakan bahwa betapa banyak dari orang yang berpuasa ia hanya mendapatkan lapar dan haus saja. (2) tingkatan khusus yaitu seorang muslim mempersiapkan puasa, berupaya mengendalikan diri dari apa yang dilarang Allah/hawa nafsu (3) tingkatan penting (?) selain meninggalkan hal-hal yang bersifat hawa nafsu juka melakukan zikir /mengingat Allah SWT dengan hati dan perbuatan. Sehingga banyak hal yang bisa kita lihat dari berpuasa ini sejak hari pertama sampai dengan hari terakhir dengan kebiasaan-kebiasaan kita. Berpuasa ibarat memakai pakaian putih, seseorang akan berhati-hati agar pakaian yang dipakainnya tidak kotor, dia tidak akan mau mengotori puasanya dengan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasanya sehingga dia akan meninggalkan hal-hal yang dilarang. Pelindung dari Kejahatan/maksiatDengan puasa kita akan mengendalikan diri kita dari hal-hal yang tidak benar. Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Bukhori: Puasa itu ibarat suatu benteng dan bila seseorang diantara kalian berpuasa maka hendaklah ia tidak berkata-kata yang kotor dan tidak berlaku seperti orang jahiliyyah dan jika ada orang yang berkata kotor maka katakanlah padanya bahwa aku sedang berpuasa. Puasa menjaga keharmonisan diantara kita, menghindari perdebatan yang tidak perlu yang dapat menimbulkan kebencian dst. Taqorub Ilallah
Untuk itu beberapa hal yang dapat kita lakukan di bulan Ramadhan ini adalah: Qiyyamul Lail, sholat tarawih, membaca quran, i'tikaf bagi yang mampu, dan zikir sebanyak-banyaknya. Dalam hadits Rasulullah, ada 4 amalan yang disarankan dilakukan yaitu: (1) sebanyak mungkin esensi dari syahadah (2) berharap ampunan Allah SWT (3) berharap Allah SWT menjauhkan kita dari api neraka (4) berharap agar Allah SWT memasukan kita ke surga. Semakin hari kita hendaknya semakin mendekatkan diri pada Allah SWT sehingga Allah pun akan dekat kepada kita. Mendidik KeikhlasanMasalah keikhlasan puasa tidak ada yang tahu kecuali Allah. Seperti Allah SWT mengatakan, "Puasa itu untukKu dan Akulah yang akan membalasnya, ia tinggalkan hawa nafsu dan makannya karena Aku. Orang yang berpuasa mendapat dua kebaikan ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Robbnya, bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi dari pada bau misik." Puasa melatih keikhlasan kita, bisa saja seseorang berpura-pura berpuasa di hadapan orang lain tetapi tidak bisa dihadapan Allah. Seorang ulama mengatakan syarat diterimanya suatu amal ada 3: dengan ilmu dan dengan ikhlas. Masalah keikhlasan sangat penting.Disiplin dalam BerislamKetika berpuasa, saat fajar kita menghentikan hal yang membatalkan puasa kita dan tidak membiarkan waktu kita senggang dengan membaca quran atau buku-buku yang bermanfaat. Saat buka juga hawa nafsu dikendalikan, pertama disunahkan memakan kurma, jangan banyak makan, setelah itu sholat tarawih, dan malamnya bangun untuk bersahur kembali dst. Selama 30 hari melakukan itu, maka kita telah melakukan disiplin. Memperkokoh hubungan dengan sesamaSholat berjamaah akan mempererat tali silaturahmi diantara kita. Dan disunahkan untuk berinfaq dan bersedekah. Diriwayatkan Rasulullah memotong kambing dan diberikan kepada Siti Aisyah untuk dimasak. Setelah itu dibagikan kepada tetangganya. Ketika Rasulullah lapar dan ingin makan maka Aisyah mengatakan "inilah milik kita" karena daging yang diberikan kepada tetangganya lebih banyak dari yang untuk Rasulullah dan keluarganya sendiri. Rasulullah berkata "Ya Aisyah engkau salah, engkau kurang tepat, sesungguh yang tepat adalah milik kita adalah yang kita bagikan kepada tetangga kita dan ini adalah bukan milik kita" Rasulullah memandang bahwa kehidupan ini adalah suatu perjalanan bukan akhir, kita bersedekah dan berinfak adalah untuk diri kita. Sedekah yang kita berikan bukan membuat kita jadi miskin tetapi malah menjadi berkah. Dalam suatu hadits dikatakan barangsiapa yang memberi makan bagi orang yang berbuka puasa maka akan diberikan diberikan ampunan dosa dan dibebaskan dari api neraka dan pahalanya adalah sebesar pahala orang yang berpuasa tersebut. Marilah kita renungi berapa kalikah kita bertemu Ramadhan? Berapa Ramadhan yang kita rasakan membawa pengaruh positif dalam meningkatan kualitas hidup kita? Sejauh manakah puasa kita mendidik kita menjadi pribadi yang Islam? Bagaimana jika Allah SWT menutup umur kita sebelum kita bertemu dengan Ramadhan berikutnya? Untuk itulah mari kita tingkatkan kualitas diri kita sebagai bekal menghadap Allah SWT. Wallahua'lam bishowabdirangkum dari POL Salamaa tgl 30 Oktober 2005
SalaMAA @
3:29 PM