>
Photobucket - Video and Image Hosting
:::Photobucket - Video and Image Hosting Selamat datang di Blog Salamaa :::
Home
About Us
Ceramah
Arsip



SILATURAHMISALAMA




Email salamaa05@yahoo.com
Gabung di Milist Salamaa

salamaa22

WEBLOG SALAMAA EDISI XXII/02/06




Assalamualaikum. wR.wB
Saudari muslimah yang dirahmati Allah SWT,
Musim dingin yang membekukan insyaAllah akan segera berlalu. Kebekuan, sedikit keengganan untuk beraktivitas, rasa rindu pada kehangatan kampung halaman, serta beragam rasa lain yang mungkin muncul seirama dengan udara yang dingin insyaAllah akan pula segera berganti dengan keceriaan menyambut musim semi. Adalah mulia jika semua itu tidak menjadi keluh kesah kita, seorang muslim, namun justru menumbuhkan kembali kedekatan kita dengan Sang Rabb tempat mencurahkan segala rasa dan doa. Mari kita jalani hari-hari dengan penuh syukur dan tawaqal. Semangat yang insyaAllah tumbuh selepas Temu Darat ke-4 (TD 4) Salamaa semoga dapat menjadi awal. Salamaa kembali menjumpai saudari muslimah sekalian di penghujung musim ini dengan asa agar Insya Allah sajian kami dapat senantiasa mengiringi perjalanan menuju syukur dan ketawaqalan.



Image hosted by Photobucket.com
Niat dan Hijrah
Oleh: Ustd. Agus Purwanto - Breda
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khathab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyadh bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Ady bin Kaab bin Luay bin Ghalib al Quraisy al Adawy r.a berkata: "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Bahwasanya semua amal itu tergantung pada niatnya, dan bahwasanya apa yang diperoleh oleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang diniatkannya.
Selanjutnya ...




Image hosted by Photobucket.com
Diabetes Melitus di Usia Muda
Oleh: dr. Eva Suarthana, Msc - Utrecht
Diabetes atau kencing manis satu jenis penyakit yang telah kita kenal bersama namun biasanya baru diketahui gejalanya saat usia telah menjelang lanjut. Ternyata penyakit ini juga dapat menyerang kaum muda disebabkan pola hidup yang kurang sehat dan faktor genetik. Mungkinkah kita juga memiliki kecenderungan untuk mengidapnya?Selanjutnya ...






Image hosted by Photobucket.com
Putri Seorang Imam
Oleh: Emine Şenlikoğlu (terjemahan oleh Emaknya Annisa)

Menjadi orang tua serta mendidik anak-anak kita adalah salah satu amanah terbesar seorang muslim yang diberikan Allah SWT. Tidaklah mudah untuk menjadi orang tua yang amanah, karena ujian akan senantiasa datang menguji. Demikian halnya dengan Imam Yakup yang mendapatkan ujiannya melalui Fatma, anak gadisnya.
Selanjutnya ...





Image hosted by Photobucket.com
Sisa-sisa Keceriaan dari TD 4 Salamaa
Oleh: Endah - Den Haag
Alhamdulillah, di tengah cuaca yang masih terasa dingin semangat serta keikhlasan Ibu-ibu Salamaa dalam mempersiapkan acara Temu Darat ke-4 Salamaa tetap menyala. TD 4 sekaligus perpisahan dengan saudari tercinta Mba Yulia selayaknya menumbuhkan banyak inspirasi dan semangat baru dalam meniti hari-hari ke depan. Selanjutnya ...





Image hosted by Photobucket.com
Jalani dengan Penuh Syukur
Oleh: Endah - Den Haag
Sesungguhnya bersabar dan senantiasa bersyukur atas ketentuan yang digariskan Allah SWT tidak mudah untuk senantiasa kita jaga. Namun hikmah dan kemudahan dari Allah akan senantiasa ada jika kita mau menyadarinya.Selanjutnya ...








Image hosted by Photobucket.com
Sup Kacang Tanah dengan Tom-tom
Oleh: Carla vd Drift
Saatnya kembali mencoba menu internasional. Sajian khas Suriname satu ini pantas diuji kenikmatannya. Paduan sup kacang tanah dengan tom-tom yang dibuat dari pisang tanduk, tentunya akan memuaskan lidah kita.Selanjutnya ...









Image hosted by Photobucket.com
Quiche (roti lapis ala Perancis)
Oleh: Herni - Den Haag
Satu sajian dengan bahan dasar roti yang praktis, bergizi, dan mengenyangkan. Cocok disantap setiap saat maupun bekal anak ke sekolah. Jangan lupa menambahkan saus sambal saat menyantapnya agar lebih nikmat. Selanjutnya ...








Silakan saudari muslimah mengirim komentar atau pertanyaan untuk tiap artikel salamaa di kolom "post comment" (baris paling akhir setiap artikel) Insya Allah pertanyaan akan mendapat respon dari penulis yang bersangkutan di halaman yang sama.

Foto: by fotosearch.com dan koleksi pribadi


Selanjutnya...

SalaMAA @ 8:54 AM





td4

TD 4 Salamaa 091

Sisa-sisa Keceriaan dari TD 4 Salamaa
Oleh: Endah - Den Haag

Alhamdulillah rencana yang semula diajukan secara spontan sebagai acara perpisahan atas kepulangan Mbak Yulia dan keluarga ke Indonesia, dapat diwujudkan dalam bentuk Temu Darat ke-4 (TD 4) Salamaa. Jauh-jauh hari para Ibu di Salamaa mengajukan usulan tempat serta merencanakan acara, mengingat kepulangan Mbak Yulia yang semakin dekat. Meskipun musim dingin masih belum lagi berakhir, namun semangat untuk bertemu muka, bekenalan, serta mengutakan kembali tali silaturahim tetap membara di hati Ibu-ibu Salamaa. Masukan untuk menyelenggarakan TD 4 di Almere pun mendapatkan tanggapan positif dari Mbak Jesty sebagai penduduk Almere. Mengapa Ibu-ibu sepakat memilih Almere sebagai tempat penyelenggaraan TD 4? Salah satu jawabnya disebabkan Almere sebagai kota terindah di Belanda, banyak dari kami yang mungkin belum pernah mendengar namanya maupun berkunjung ke sana. Dengan penuh keikhlasan dan ketulusan Mbal Jesty serta keluarga pun berkenan menerima rencana penyelenggaraan TD 4 di rumah beliau di Almere. Terima kasih banyak sekali lagi Mba Jesty sekeluarga.

Tempat sudah ditunjuk, panitia penyelenggara pun menyusul dibentuk. Aduh, sempet nggak pe de, sebab saya dan juga Salwa belum pernah ikut TD sebelumnya. Tapi karena Ibu-ibu di Salamaa juga semangat menyelenggarakan TD, kami pun harus ikut semangat dan berupaya maksimal, semua menjadi mungkin terlaksana dengan baik sepenuhnya berkat masukan, bantuan, dan keikhlasan dari anggota Salamaa. Pendaftaran dibuka, wah, ternyata betul juga, antusiasmenya tinggi, sampai-sampai sempat khawatir akan ketersediaan tempat dan juga makanan bagi seluruh peserta. Tentu saja rasa khawatir akan kendala tersebut muncul, sebab seluruh peserta yang terdaftar berikut keluarganya melebihi 100 orang, yakni 72 orang dewasa dan 41 anak-anak. Peserta dari seluruh Belanda: Almere, Den Haag, Rotterdam, Groningen, Delft, Utrecht, Breda, Amsterdam, semua kumpul, namun sayang rombongan Eindhoven dan Maastricht berhalangan hadir. Alhamdulillah Ibu-ibu di Salamaa saling membantu, memberi masukan, menyiapkan acara, menyiapkan makanan yang subhanallah rasanya dan jumlahnya sangat mencukupi untuk seluruh peserta termasuk untuk bekal pulang, sehingga kekhawatiran yang sempat muncul pun sirna. Terima kasih ya Ibu-ibu Salamaa.

Tentunya kurang lengkap kalau acara TD hanya bermanfaat untuk Ibu-ibu di Salamaa, TD 4 pun dirancang sedemikian rupa agara dapat membawa keceriaan dan silaturahim tersendiri untuk para Bapak dan anak. Kreatifitas serta keaktifan anak pun mendapat perhatian khusus di TD 4 kali ini. Anak-anak dengan dipandu oleh para Bapak yang rela berdingin-dingin di luar mengadakan acara lomba kreatifitas anak seperti membawa kelereng, mewarnai, menghitung hewan (yang semakin sulit dihitung karena hewannya berlari-larian), serta menggambar di taman bermain dan kebun binatang Kemphaan, Almere. Sambil mengasuh anak, para Bapak pun memiliki kesempatan untuk lebih mengenal satu sama lain. Sungguh indahnya ukhuwah yang Allah SWT berikan. Terima kasih ya Bapak-bapak sekalian, sungguh tanpa peran serta Bapak-bapak semua TD 4 tidak akan dapat berlangsung dengan baik.

Sementara anak-anak beraktifitas di luar, untuk Ibu-ibu Salamaa sudah ada acara khusus pula, yakni ceramah mengenai makanan halal di Belanda. Ceramah ini disampaikan oleh Ibu Yasmin dari Lembaga Sertifikasi Halal Belanda, serta Mbak Nancy dari Universitas Leiden. Ceramah pun dirancang sedemikian rupa agar dapat dilakukan secara on line sehingga para anggota yang tidak sempat hadir masih dapat ikut mendengarkan dan mendapat ilmu pengetahuan. Terima kasih untuk Pak Eka yang telah membantu memfasilitasi perangkatnya.

Selengkapnya, berikut beberapa tanggapan dari anggota Salamaa tentang TD 4.

Lina: ”Alhamdulilah kemaren acaranya seru juga walaupun saya baru pertama kali ikutan TD4. Semoga dengan berkumpulnya anggota salamaa akan terbina ikatan yang kuat di antara sesama muslimah di Belanda. Amien.”

Yulia Helmi: ”Saudari muslimah yang dirahmati Allah SWT, buat yang belum ikut TD udah-mudahan di lain kesempatan bisa mengikuti karena saya lihat dibanding dengan sebelumnya memang TD 4 lebih rame, dari semua hal baik itu acaranya, pesertanya dan makanannya. Mudah-mudahan acara TD kemarin tidak melalaikan kita, di samping berkesan mudah-mudahan ilmu dan pengetahuan tentang makanan halal yang kita dapatkan bisa diamalkan.”
Rini Duniarni: ”Turut mengucapkan terima kasih pada tuan rumah yang sudah senang hati bersedia menyediakan tempat dan semua service-nya, semoga amal dan ibadahnya diterima oleh Allah S.W.T. Saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada semua yg hadir juga pengurus yang juga menolong berlangsungnya acara TD 4. Pokoknya alhamdulillah sekali bisa bertemu teman-teman seiman lainnya, banyak sekali manfaatnya.”

Nisa: ”Ini posting pertama ku lho, padahal aku sudah lama ikutan milis Salamaa, tapi setelah ikutan TD 4 aku tidak kuat ingin kasih komentar, saking seru dan berkesannya TD 4. Rombongan bapak-bapak dan anak-anak mereka pergi ke kebun binatangn, aduh jadi bikin iri sebab sudah lama tidak pernah liat monyet.”

Senaz: ”Menu makanannya... wow... wenak tenannnn... aduuuuh.. minta resep-resepnya donk, semuanya ya, tak terkecuali. Semua jenis makanan yang dihidangkan betul-betul nikmat, mulai dari .ayam balado, ayam kfc, cumi pedes, ikan panggang, gudeg, tempe bacem, dan telor pindangnya, tribol (teri main bola), sate padang, rendang, sop sosi, sayur lodeh, tumis kacang panjang, keripik kentang tipis, aduh apalagi yah? Wuah, pokoknya komplit deh. Cemilannya juga enak-enak, kapan nih TD 5?”

Mba Jesty: ”Alhamdulillah..., kami juga bersyukur dan senang sekali dengan adanya TD 4 kemarin. Suasana yang ramai, ceria, kekeluargaan dan hangat membuat hati kami tambah bahagia, rasa capek pun jadi banyak terobati oleh perasaan bahagia itu.”

Elly Bakker: ”Buat tuan rumah Pak Eka dan Mbak Jesty terima kasih atas kesediaan tempat serta kelapangan dada. Buat pengurus Salamaa yang baru selamat beramal ,untuk pengurus yang lama kami mengucapkan terimakasih atas kerja amalnya di Salamaa, juga teradakannya TD 1 sampai TD 4. Sehingga terlaksanakanlah pertemuan darat yang menumbuhkan keinginan akan perlunya pertemuan dalam kebaikan. Semoga silaturahim untuk menjalin persaudaraan itu yang akan dapat ridho dari Allah SWT.”

Semoga insyaAllah kita selalu diberikan keistiqomahan oleh Allah SWT dalam menjaga tali silaturahim dengan saudari seiman, mengais ilmu di setiap kesempatan, serta melakukan muhasabah atas seluruh perbuatan dan perkataan yang kita lakukan untuk mencari ridho Allah SWT semata.

Foto-foto TD 4 dapat diakses di:
sini dan di sini.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 11:50 PM





quiche

DSC00064
Quiche (Roti lapis ala Perancis)
Oleh: Herni – Den Haag

Bahan isi:
10 batang Buncis
1 buah Wortel
½ potong dada Ayam fillet (tanpa tulang dan kulit)
½ siung Bawang Bombay
1 siung Bawang Putih
Garam secukupnya
Lada secukupnya
Minyak Zaitun untuk menumis
Penyedap rasa jika suka
Daun Basil secukupnya

Bahan lapisan luar:
1 buah kuning telur
150 ml susu
Roti untuk melapisi secukupnya
Margarin untuk mengoles secukupnya
Smoked cheese parut untuk taburan

Membuat isi:
Potong buncis dan wortel kecil-kecil
Potong dada ayam berbentuk dadu kecil
Iris bawang Bombay dan bawang putih kecil-kecil
Panaskan minyak zaitun di wajan kemudian tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum, masukkan dada ayam dan tumis sampai matang.
Masukkan potongan sayuran, jangan ditambahi air, masak hingga setengah matang
Masukkan garam, lada, daun basil, dan penyedap rasa
Aduk-aduk hingga matangnya cukup

Membuat lapisan luar:
Ambil pinggan tahan dan olesi seluruh permukaannya dengan margarin
Lapisi dengan roti hingga seluruh permukaan pinggan tertutup roti
Masukkan adonan isi merata di atas roti, taburi parutan smoked cheese
Tutup kembali atasnya dengan roti, jika suka bagian atas roti dapat pula ditambahi parutan smoked cheese
Aduk kuning telur dengan susu kemudian sirami lapisan quiche pelan-pelan hingga susu merata di seluruh bagian

Terakhir, masukkan quiche ke dalam microwave atau kukusan.
Masak lagi selama kurang lebih 20 menit (dengan kukusan) atau 15 menit (dengan microwave) dengan panas 180 derajat.
Keluarkan saat sudah matang dan siap dihidangkan.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 9:19 AM





diabet

diabetes
Diabetes Mellitus di Usia Muda
Oleh: dr. Eva Suarthana, MSc - Utrecht

Diabetes Mellitus (DM) oleh awam dikenal sebagai penyakit kencing manis karena memang orang yang mengalami DM memiliki kadar glukosa (gula) darah yang tinggi. DM dapat disebabkan oleh kelainan genetik yang turun-temurun atau didapat akibat gaya hidup yang tidak sehat. Normalnya makanan akan dipecah menjadi glukosa dan selanjutnya glukosa dipecah menjadi energi untuk aktivitas tubuh. Glukosa yang berlebih akan disimpan ke dalam jaringan tubuh oleh hormon insulin sebagai cadangan energi. Jika terdapat kelainan hormon insulin maka kadar glukosa dalam darah tetap tinggi.

Perjalanan Penyakit DM
Berdasarkan proses timbulnya, DM dibedakan menjadi DM tipe 1 dan tipe 1. DM tipe 1 disebabkan oleh rusaknya sel-sel beta pankreas; sel-sel yang berfungsi memproduksi hormon insulin. Akibatnya jumlah hormon yang diproduksi tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Tipe 1 ini berhubungan dengan kelainan genetik dan dengan demikian sifatnya turun-temurun. Pasien DM tipe 1 biasanya berusia muda dan harus mendapatkan suntikan hormon insulin untuk mencukupi kebutuhan tubuh.

Pada DM tipe 2 disebabkan oleh asupan (konsumsi) glukosa yang terlalu tinggi, yang melebihi kapasitas jumlah hormon insulin yang diproduksi oleh sel pankreas. DM tipe 2 biasanya berhubungan dengan pola makan yang tidak sehat. Pola makan yang sehat adalah jumlah kalori sesuai dengan kebutuhan tubuh (baca artikel Salamaa tentang Penuntun Diet Praktis) dan dibagi dalam 3-4 porsi makan secara seimbang. Hal ini dikarenakan hormon insulin dilepaskan secara terus-menerus dalam jumlah yang relatif konstan. Bila seseorang yang makan sebanyak 2 porsi sekaligus, kelebihan kadar glukosa tidak dapat seluruhnya disimpan karena jumlah hormon insulin yang dilepaskan pada waktu tersebut tidak mencukupi. Demikian pula halnya orang yang selalu makan dengan jumlah kalori melebihi kebutuhan tubuhnya, kelebihan kadar glukosa tidak dapat seluruhnya disimpan sehingga kadar glukosa dalam darah tetap tinggi.

Faktor Risiko
Berdasarkan proses timbulnya dapat disimpulkan bahwa orang yang berisiko mengalami DM adalah mereka yang memiliki riwayat DM dalam keluarga. Pasien DM tipe 2 umumnya dewasa usia 40-an dan mengalami kegemukan (obesitas). Seseorang dinyatakan obes bila berat badannya melebih 120% dari berat badan ideal (baca artikel Salamaa tentang Penuntun Diet Praktis). Akan tetapi, dengan pesatnya perkembangan ekonomi, angka obesitas pada anak meningkat tajam. Data skrining di Amerika menunjukkan 8-45 dari 100 anak dan dewasa mengalami DM tipe 2.

Selain itu, orang yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol darah tinggi (hiperkolesterolemia), ibu yang melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4kg juga berisiko mengalami DM.

Komplikasi
Kadar glukosa darah yang senantiasa tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil dan besar, yang dapat berakibat berkurangnya aliran darah ke organ tubuh. Oleh karena itu, pasien DM sangat mudah mengalami komplikasi, mulai dari telapak kaki dan ujung-ujung jari yang terasa kebas atau kesemutan, berkurangnya penglihatan akibat katarak dan kerusakan retina, kelainan jantung, sampai kelainan ginjal. Pasien juga lebih mudah mengalami penyakit infeksi jamur khususnya di daerah lipatan yang lembab. Penyakit infeksi ini umumnya sulit sembuh karena kuman tumbuh subur akibat kadar gula darah yang tinggi. Selain itu, proses penyembuhan luka juga lebih lama karena secara umum sistem pertahanan tubuh menjadi lebih lemah.

Anjuran
Bagi mereka yang memiliki riwayat DM di keluarga dianjurkan untuk skrining DM pada usia 20 tahun. Bagi mereka yang tidak memiliki faktor risiko, skrining dapat dilakukan setelah berusia 40 tahun. Skrining DM berupa pemeriksaan kadar glukosa darah setelah berpuasa selama 8 jam (GDP), serta kadar glukosa darah 2 jam setelam makan (GD 2 jam PP). Jika anak mengalami obesitas sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk konsultasi nutrisi dan pemeriksaan lebih lanjut.

Selanjutnya, tentu saja menjaga pola makan yang sehat. Caranya adalah tidak makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat (nasi, roti, ketela, gula) dan lemak secara berlebihan, serta selalu membagi porsi makan seimbang antara pagi, siang, dan sore. Selain itu, perbanyak aktivitas fisik dan menghindari kegemukan!

Bahan bacaan:
American Diabetes Association. Diabetes in the Young: The Evolving Epidemic. The International Diabetes Federation Consensus Workshop. Diabetes Care 2004; 27 (7): 1798

Selanjutnya...

SalaMAA @ 9:01 AM





syukur2

flower
Jalani dengan Penuh Syukur (2)
Oleh: Endah - Den Haag

Babak baru dalam kehidupanku kembali kujalani. Dengan penuh suka cita, harap-harap cemas, bahagia dan do’a aku mencoba menjalaninya dengan penuh rasa tawaqal.

Hari-hari setelah menikah sangat menarik dan mengukir banyak cerita. Seminggu setelah kami menikah, suami langsung membawa aku pindah ke kamar kosnya, cukup besar untuk kami berdua dan tempatnya pun nyaman. Aku pun meninggalkan rumah orang tua dengan diiringi do’a dan restu mereka. Tinggal di kamar kos hanya berdua membuat kami banyak belajar untuk mengenal karakter dan kebiasaan masing-masing. Suamiku pun mendukung penuh niatku untuk mencari sekolah di luar negeri, meskipun kami sama-sama menyadari bahwa niat itu akan dapat memisahkan kami berdua untuk sementara waktu.

Saat itu suamiku masih berkutat dengan disertasinya, aku berusaha membantu apapun yang dapat aku lakukan, mengedit tulisannya, mengantarnya bertemu promotor, dll. Ah, betapa menyenangkan mengingat masa-masa penuh perjuangan itu, terasa nikmatnya kini. Kami menikmati hidup kami yang sederhana apa adanya. Di kantor kami jarang bertemu, kalaupun bertemu, dapat terlihat bahwa suamiku merasa agak risih atau sungkan berbicara berlama-lama dengan aku. Lucu, dia bilang dia malu untuk berakrab-akrab denganku di kantor, padahal kami sudah menikah.

Aku sempat memupus keinginan untuk sekolah di luar negeri, bahkan aku berpikir toh sama saja apakah itu sekolah di dalam atau di luar negeri, rasanya di Indonesia pun cukup berkualitas, hanya masalah geografis saja. Namun atasan dan suami mempunyai pikiran berbeda serta mengingatkan bahwa ada nilai lebih tersendiri bagi orang yang bersekolah di luar negeri, yakni pengayaan pengalaman hidup dan interaksi antara dosen dan siswa yang sangat baik. Beberapa kali mencoba aplikasi beasiswa, rupanya lagi-lagi Allah belum menentukan hal itu bagi aku, aku sempat merasa inilah akhir perjuangan aku mencari sekolah dan beasiswa.Teman-teman dan beberapa senior telah berangkat dan yang telah selesai menuntut ilmu pun kembali berdatangan, sementara itu aku merasa jenuh dengan pekerjaan. Aku merasa ada satu sisi dalam diri ini yang tidak berkembang jika terus menerus bekerja. Aku tidak suka merasa jenuh dan inferior—walaupun inferioritas itu mungkin hanya ada di dalam pikiranku sendiri.

Aku sempat beberapa kali meminta suami untuk membiayai sekolah di dalam negeri. ”Sudahlah, aku sekolah di sini saja, di UI almamaterku sendiri pun sudah bagus. Tolong ya Sayang, bayari uang kuliahku”, kataku setengah merajuk.

”Boleh, tapi kamu nggak boleh nyerah gitu donk”, tandas suamiku.

”Pokoknya tahun ajaran depan aku mau ambil formulir pendaftaran program master di UI”, tambahku lagi.

Hari berlalu sampai suatu saat aku menerima kabar via telepon untuk melakukan proses wawancara sebuah beasiswa yang semula sudah tidak terpikir lagi kansnya olehku. Kami sudah menikah selama hampir satu setengah tahun saat itu, dan alhamdulillah suami telah berhasil menyelesaikan doktoralnya.

”Sayang, aku dapat panggilan untuk wawancara beasiswa”, laporku pada suami saat ia pulang dari kantor.

”Oya, kapan?”, balas suamiku tidak kalah antusias.

”Dua hari lagi sih. Aku harus bagaimana ya, menghadapi wawancara kali ini?”

Suamiku pun memberikan tips-tips untuk menjalani wawancara itu. Meskipun masih pada tahap wawancara kami sudah memikirkan beberapa strategi untuk ke depannya, khususnya menyangkut aku yang saat itu tengah hamil 5 bulan. Kami sepakat untuk menegaskan kepada pihak pemberi beasiswa bahwa aku tidak akan dapat berangkat sekolah di tahun tersebut karena jika aku memang diberikan beasiswa itu, pada saat aku akan berangkat, kandunganku akan memasuki bulan kesembilan, tentunya sangat tidak mungkin untuk berangkat ke negeri orang yang jauh. Aku harus meminta penundaan selama setidaknya satu tahun untuk melahirkan dan mengasuh anakku.

Aku sempat ragu, ”Lha wong, baru wawancara dan belum tahu seberapa besar kansnya koq sudah berani nawar begitu?”, ucapku pada suami.

”Lho, memang itu kan kenyataannya. Kamu sekarang memang sedang hamil, sehingga bagaimanapun kamu tidak akan dapat untuk bersekolah tahun ini. Tapi kita juga tidak boleh menyerah, harus tetap berupaya, dan memberikan kesan bahwa kamu memang qualified untuk beasiswa tersebut. Kita nggak boleh merasa inferior”, argumen suamiku.

Selama perjalanan aku banyak berdoa memohon kepada Allah SWT agar diberi ketenangan dan kelancaran dalam wawancara, dan semoga bule-bule itu bisa menerima kata-kataku.

Wawancara pertama dan kedua aku lalui tanpa ada kejelasan dari pihak sana, sementara itu teman-teman lain yang sama-sama diwawancara bersamaku sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk keberangkatan mereka. Aku berusaha untuk tawaqal dan berpikir positif, yang jelas aku sudah berusaha yang terbaik dan menjelaskan keadaanku. Sempat terasa berat, dan muncul angan-angan, ”Barangkali kalau saja saat itu aku tidak sedang hamil, aku sudah mendapat beasiswa dan berangkat sekolah.”

”Astagfirullahaladzim...”, segera kuhapus lontaran itu dari dalam hatiku, itu sama saja artinya tidak mensyukuri berkah dan amanah yang Allah berikan bagiku dan bagi kelurga kami dengan kehamilan ini. Aku pun beristigfar dan memohon diberi kesabaran dan rasa syukur pada Allah.

“Mungkin memang rezeki dan amanah yang Allah berikan padaku di tahun ini berupa anak. Inilah yang insyaAllah adalah amanah terbesar kami sebagai orang tua. Di tahun-tahun berikutnya pasti akan terus ada rezeki dan kemurahan Allah yang lain bagiku dan keluargaku”, ucapku untuk menyabarkan dan menguatkan hati.

Di bulan Oktober 2004, tepat 4 hari sebelum ulang tahunku yang ke-26 lahirlah anak pertama kami, seorang bayi laki-laki. Subhanallah, amanah Allah tersebut memiliki kesempurnaan fisik. Aku telah berniat sebelumnya untuk dapat menyusui anakku secara eksklusif. Kelahiran anakku dan cutinya aku dari pekerjaan membuat aku menjalani babak baru dalam kehidupan. Anakku sangat aktif dan membutuhkan banyak perhatian dari orang-orang di sekelilingnya. Waktu sehari semalam sebanyak 24 jam rasanya masih terasa kurang untuk mengasuh dan memberikan perhatian bagi anakku sekaligus mencoba menjalani aktivitasku yang lama.

Aku masih terus menikmati peran baruku sebagai Ibu, dan semakin lama aku kehilangan keinginan untuk kembali memasuki dunia kerja yang aku tinggalkan untuk sementara, mungkin aku telah sampai pada batas jenuhku. Sampai pada suatu saat, setelah menjalani banyak pertimbangan dan mengikuti beberapa perubahan yang terjadi, aku memutuskan untuk keluar dari kantorku. Keputusan ini pun didukung suamiku.

”Biarlah tak mengapa aku melepas rezeki yang satu ini, insyaAllah akan ada rezeki yang lainnya”, tukasku dalam hati. Pintu-pintu rezeki dari Allah masih akan selalu terbuka. Dapat selalu bersama anakku merupakan salah satu kebahagiaan yang tidak dapat aku bandingkan dengan bekerja di kantor. Aku sering merasa tidak tenang meninggalkannya terlalu lama di rumah, meskipun ia ditemani Ibuku yang dapat menjaganya dengan baik.

Berada di rumah tetap menyita banyak waktu dan pikiranku. Suamiku memberiku beberapa tugas untuk memeriksa jawaban ujian para mahasiswanya. Dengan begitu aku juga ikut belajar beberapa pelajaran penting dan dapat terus mengasah otakku. Di lain waktu suamiku memintaku untuk membuat kliping berita-berita dari koran mengenai beberapa topik yang dianggapnya penting dan bermanfaat.

Ketika tiba waktunya aku mengetahui bahwa penawaran beasiswa untuk bersekolah di Belanda kembali dibuka untuk tahun 2005, aku kembali teringat kisah lamaku. ”Bagaimana dengan nasibku tahun ini? Masihkah aku dapat melamar beasiswa dan melanjutkan niatku untuk bersekolah, sementara aku telah lebih banyak menghabiskan waktu di rumah? Masihkan aku dapat memperjuangkan kemungkinanku untuk kembali bersekolah? Namun bagaimana nanti dengan anakku?”, pertanyaan-pertanyaan itu bergulir di kepalaku.

Bersambung....

Selanjutnya...

SalaMAA @ 8:01 PM





supkacang

sup kacang tanah
SUP KACANG TANAH dengan TOMTOM
(Masakan Suriname)
Oleh: Carla vd Drift
Untuk 2-3 orang

Sup Kacang Tanah
Bahan:
½ kg daging ayam, dipotong dadu
1 bh bawang bombay ukuran sedang, diiris kasar
3 tangkai seledri dicincang
1 botol / 370 gr pindakaas (lebih baik Surimane pindakaas seperti Swiet Moffo)
6-7 pimentkorrels dicincang
1½ ltr air
Garam dan merica bubuk
Penyedap rasa kalau suka

Cara membuatnya:

Masak ayam yang sudah dipotong dengan 1½ ltr air selama ½ jam hingga kaldu keluar.
Masukkan irisan bawang bombay, saledri dan pimentkorrels cincang, serta pindakaas. Masak ½ jam lagi dengan api kecil. Kemudian bubuhi garam, merica bubuk dan penyedap.
Siap dihidangkan panas dengan Tomtom atau nasi putih.

Catatan: Kalau menggunakan pindakaas biasa, tambahkan dengan 2 buah cabe merah dihaluskan atau dengan sambel ulek.


Tomtom
Bahan:
1 bh pisang tanduk matang
1 bh pisang tanduk muda
Garam dan air secukupnya

Cara membuatnya:

Masak air dengan sedikit garam sampai mendidih masukkan 2 pisang tanduk yang sudah dikupas dan diiris kasar kedalamnya, kemudian masak sampai matang.
Hidangkan Tomtom dengan meletakkan di mangkok kemudian disiram dengan Sup Kacang Tanah.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 7:51 PM





novel4

Image hosted by Photobucket.com
Anak Gadis sang Imam
Oleh: Emine Şenlikoğlu
Diterjemahkan oleh: Emaknya Annisa


Menjadi orang tua serta mendidik anak-anak kita adalah salah satu amanah terbesar seorang muslim yang diberikan Allah SWT.

Beberapa hari kemudian Imam Yakup tengah menimang-nimang buku harian putrinya. Dia tengah berpikir apa yang harus dilakukan pada buku tersebut. Haruskah dia membacanya. Tentunya dia tidak dapat melakukannya? Walapun Fatma itu anaknya, dia tidak boleh membacanya tanpa seizin anaknya. Dia merasa tidak bertanggung jawab untuk membalik-balikkan halaman buku harian ini. Agamanya melarang hal ini. Dia kemudian berpikir kenapa anak gadisnya meletakkan buku hariannya di atas meja. Tentu dengan alasan. Anaknya mau bahwa dia membacanya.

Dengan tangan gemetar dibukanya halaman pertama buku harian itu. Dengan tulisan besar tertulis “Tidak seorang pun boleh membaca halaman-halaman ini”. Halaman kedua berisikan hujatan yang ditujukan untuk bapaknya, “Bapak, engkau membuat aku jadi hancur. Engkau menghukum aku dengan menderita dalam satu kehidupan yang ketinggalan zaman. Aku tidak akan memafkanmu”. Di halaman ketiga tertulis mengapa buku harian selalu bersamanya kemudian dia menulis selanjutnya: “Saya sudah dua tahun memakai sepatu yang sama. Bapak sayalah yang menyebabkan saya begini, karena dia ingin menjadi seorang imam. Mode dalam dua tahun sudah empat kali berganti. Saya sudah dua tahun memakai sepatu yang sama. Saya layaknya seorang nenek-nenek tua.

Bapak saya bahagia dengan kehidupannya. Dia biarkan anak-anaknya hidup menderita layaknya penghuni gua, hanya untuk membela beberapa orang yang mengunjungi mesjid. Apakah beberapa orang itu memberi sesuatu kepada bapak saya? Tapi tidak! Mereka tidak pernah bertanya bagaimana keadaannya. Saya ingin bapak suatu kali pergi mengemis. Sehingga kita setidak-tidaknya satu hari akan lebih baik.

Saya tidak suka dengan hidup begini. Atau bapak saya harus berhenti menjadi imam atau saya…. Saya tidak bisa menyelesaikan kalimat ini, saya telah tulis sisanya di hati saya”.

Imam Yakup berlinang airmata. Kesedihannya bertambah-tambah semakin dia terus membaca. Fatma juga menulis satu halaman untuk pemuda yang cacat itu. Dia benar-benar sangat membenci pemuda itu. Buku harian ini sarat dengan kebencian.

Imam Yakup tidak sanggup meneruskan bacaannya. Dia kembalikan buku harian itu ketempat semula di mana dia mengambilnya. Ia mengusap air matanya dan selanjutnya kembali melihat ke lemari bukunya. Ia mengambil secarik kertas dan pencil. Ditulisnya kembali kalimat yang sering datang kepadanya dan menggantungkannya. Dia keluar dari ruangan dan kemudian kembali lagi. Dia baca keras-keras apa yang barusan telah dia tulis, seolah-olah orang lain yang baca….

Setelah beberapa bulan berlalu. Fatma tetap mendesak untuk mempunyai televisi. Bapaknya bilang bahwa dia tidak bisa menahan diri terhadap siaran-siaran tertentu yang berisikan acara yang mengubar nafsu. Oleh karena itu dia tidak mau ada televisi di rumah. Fatma dan ibunya berkata bahwa mereka hanya mengikuti siaran-siaran yang menyiarkan acara yang bukan anti Islam.

Anak gadis mereka sering pergi ke tetangga untuk melihat televisi. Akankah putrinya berubah seandainya ia menyediakan televisi di rumah? Akankah dia berubah? Imam Yakup tidak bisa mengambil keputusan. Dia membicarakan tentang masalah ini dengan temannya Ahmed.

“Katakan, temanku. Bagaimana kita harus bersikap di zaman sekarang ini? Bagaimana kita memberikan anak-anak dunia yang diimpikannya?”

“Kamu benar, tetapi kita tidak punya pilihan. Saya juga banyak melanggar, tetapi akhirnya saya harus menyediakan televisi. Jika saya di rumah, mereka menonton acara yang bernuansa Islam. Begitu saya pergi mereka menonton film-film gila. Kita tidak bisa tidak melanggar. Semuanya sama saja kadang sebagian siaran-siaran tv Islam lebih berbahaya dari siaran tv yang bukan Islam. Saya juga tidak tahu apa yang harus kita lakukan. Kamu tidak punya pilihan. Kamu harus menyediakan televisi”, kata Ahmed bingung.

“Mari kita bicarakan bahwa walaupun semua menginginkan saya menyediakan televisi di rumah, bagaimana saya harus membayarnya? Untuk menjenguk ibuku saja saya tidak punya uang sama sekali. Lagi pula, apa yang harus saya katakan kepada orang banyak? Jika seorang imam mempunyai televisi, tentu yang lain juga akan mengikuti?”

“Tidak usah dipikirkan apa yang dikatakan para imam. Setiap orang sudah mempunyai televisi. Siapa di daerah kita yang tidak mempunyai televisi?”

Imam Yakup masih berpikir, susah untuk memiliki televisi.

“ Ahmed, saya ingin film-film itu tidak terlalu mengubar nafsu. Dapatkah saya dengan senang hati memiliki televisi. Jujur saja sebenarnya kadang-kadang saya juga menginginkannya. Saya ingin juga sekali-sekali melihat berita dan acara-acara diskusi. Akan tetapi kalau kita lihat apa semuanya yang ditayangkan kemudian… Rusia sendiri tidak akan mengizinkan acara-acara seperti itu disiarkan. Tetapi yah….”

“Saya ingin bahwa saya dapat melakukan sesuatu. Bertahun-tahun kamu sudah menemukan jalan keluar terhadap masalah kami. Saya ingin sekarang saya bisa menolong kamu”.

Imam Yakup pulang ke rumah lewat tengah malam. Seperti biasanya dia melihat ke tempat sepatu Fatma, sepatunya tidak ada. Dia merasa di sekitarnya berputar, dia bangunkan istrinya dan menanyakan di mana Fatma.

“Dia pergi ke Tante Betűş. Dia bilang bahwa malam ini mau nginap di sana. Dia tanya kepada saya untuk disampaikan kepadamu. Saya sudah bilang bahwa dia tidak boleh pergi, tapi dia tidak mau mendengarkannya”, kata istrinya.

Imam Yakup di sini menjadi marah sekali.

“Ganti bajumu, kita pergi jemput dia”

"Pergilah sendiri, saya mau tidur ?’

“Tidak, tidak bisa. Saya tidak akan pergi tanpa istri ke rumah perempuan yang tidak mempunyai suami. Itu menentang prinsipku. Bangun, kita pergi. Jangan keberatan karena saya menjadi sangat marah”.

“Baik, baik, saya datang. Kalau saya yang begitu, kamu tiba-tiba tegas.”

Setelah beberapa menit kemudian mereka memencet bel rumah Tante Betűş. Setelah beberapa detik kemudian pintu terbuka.

“Ada Fatma?” tanya imam Yakup ketus.

“Ya, dia di sini. Saya pikir lebih baik dia malam ini tidur di sini, kata Tante Betűş setelah melihat Imam Yakup dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.

“Tidak, tidak bisa. Dapatkah anda panggil dia?”

Setelah beberapa menit Fatma muncul. Dia sudah berganti pakaian karena dia tahu bapaknya sedang marah.

Di jalan selama pulang tidak ada seorang pun yang berbicara. Di rumah Imam Yakup melihat putrinya dengan tajam dan berkata “Kamu tidak tahu kalau saya tidak membiarkan anak-anakku menginap di rumah orang lain di waktu malam? Jangan biarkan kejadian ini terulang lagi. Saya bilang ini padamu dengan baik-baik, jangan terulang lagi kejadian seperti ini. Jangan salah gunakan maksud baik saya ini”.

Fatma tidak memberi jawaban. Setelah bapaknya selesai berkata. Dia pun berkata tentang sesuatu yang lain yang tidak ada hubungannya dengan yang dibicarakan “Aku bosan. Disebabkan kerudungku aku tidak boleh sekolah. Beri aku izin untuk pergi bekerja. Hari ini saya dengar jauh dari sini ada perusahaan penjahitan pakaian. Dia mencari orang yang mau kerja. Saya juga mendengar bahwa di sana tidak ada laki-laki yang ikut kerja.”.

Imam Yakup berpikir beberapa detik kemudian berkata: “ Oh Anakku sayang, Kamu pikir hanya laki-laki saja yang berbahaya? Sekarang ini banyak orang menderita oleh kesalahan orang lain yang berjenis kelamin sama. Saya tidak tahu orang seperti apa yang bekerja di sana. Saya tidak mengizinkan anakku bekerja di tempat orang yang kita tidak kenal.”

“Memangnya apa yang akan mereka lakukan terhadapku?”

“Mereka dapat membuat kamu menjadi berpikir lain. Mereka dapat membuatmu mempunyai kepercayaan lain. Dan yang paling penting mereka dapat membuat kamu jadi berubah, anakku sayang. Jika mereka adalah orang-orang yang mengambil jarak sangat jauh dari Allah, mereka dapat merubah kamu yang kamu sendiri tidak dapat menebaknya. Saya tentu juga tahu bahwa ada perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan orang-orang baik. Nah, kita akan lihat. Jika di satu perusahaan benar mempekerjakan orang-orang baik, tentu kamu boleh bekerja. Dan jangan pikir bahwa saya melakukan ini karena saya ingin kamu membawa uang ke rumah....”

Dia tidak sanggup menyelesaikan kalimatnya.

Hari berikutnya Fatma pergi bersama ibunya ke perusahaan yang telah ia ceritakan itu. Ketika mereka masuk ke dalam, Fatma sedikit melonggarkan kerudungnya dan menarik roknya sedikit ke atas. Dia berbicara dengan seseorang dan membuat perjanjian bahwa ia boleh bekerja di sana. Pada waktu pulang Fatma mengingatkan ibunya: “Dengar bu, ibu jangan bilang bahwa gadis-gadis yang bekerja di sana tidak memakai kerudung. Ibu harus bilang bahwa mereka semua setiap hari sholat, dan bilang juga bahwa yang punya perusahaan itu seorang haji. Ibu mengertikan?”

Mereka berjalan terus dan kadang-kadang Fatma menambahkan lagi perkataannya untuk melengkapi yang sebelumnya.

“Oya, yang juga penting, katakan bahwa mereka tidak menerima kunjungan laki-laki. Ibu tidak pernah tahu apa yang dilakukan suamimu. Mungkin saya menjadi tenang kembali jika saya bekerja di sini”.

“Atau kamu ingin tersesat “, sela ibunya.

“Jangan ngomong seperti bapakku. Ibu mau kan mengatakan seperti apa yang aku bilang?”

“Apakah saya punya pilihan lain? Saya juga tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Di satu sisi saya harus memikirkan kamu di sisi lain memikirkan bapakmu”.

Dengan situasi ini Gűl untuk pertamakalinya berbohong kepada suaminya dan menjelaskan dasar untuk masa depan kehidupan putrinya.

Ketika mereka berjalan melewati mesjid, Fatma melihat pemuda yang cacat itu sedang membaca di balkon. Pemuda itu juga melihat ke mereka dan berkata: “Hai Tante Gűl, apa kabar?”

“Baik, terimakasih. Bagaimana khabar kamu?”

“Kabar saya juga baik, Sedang belajar untuk ujian”.

“Ujian? Ujian apa sih?”

“Ujian untuk masuk ke perguruan tinggi”

“Kamu mau ambil pelajaran apa?”

“Kesehatan”

“Saya harap kamu lulus ya”

“Terimakasih”.

Ketika Fatma dan ibunya hampir sampai di rumah, berkata Fatma: “Ibu dengarkan? Dia mau agar saya dengar bahwa dia ingin kuliah kesehatan”.

“Itukan pikiran kamu. Haruskah dia tidak bilang karena ada kamu?”

“Aku benci dia. Aku menjadi lebih sebal pada setiap kata yang dia bilang. Saya muak dengan suaranya.”

Selanjutnya...

SalaMAA @ 11:59 PM





borderij

borderij
Boerderij Buatan Sendiri
Oleh: Irma Giantini - Delft

Bahan:
Kotak kardus berbagai ukuran
Kardus bergerigi
Kertas warna warni
Spidol warna
Benang
Tusuk Gigi
Lem

Cara membuat:
Buat berbagai pola (lihat gambar) untuk binatang, traktor, kandang, pohon, dan pakaian jemuran pada karton. Jika karton tidak berwarna, lapisi dengan kertas warna.
Buat mata, mulut, telinga dan ekor untuk masing-masing binatang dan apel untuk pohon.
Rekatkan masing-masing pada tubuh masing-masing binatang dan pohon.
Boerderij bisa ditaruh di karpet hijau atau kertas hijau sebagai rumput.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 11:54 PM





niathijrah

sunrise in the desert
Antara Niat dan Hijrah
Oleh: Utz. Agus Purwanto - Breda

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khathab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyadh bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Ady bin Kaab bin Luay bin Ghalib al Quraisy al Adawy r.a berkata:

"Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Bahwasanya semua amal itu tergantung pada niatnya, dan bahwasanya apa yang diperoleh oleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu akan diterima oleh Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya, karena mencari dunia atau karena wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya itu hanya memperoleh apa yang diniatkannya dalam hijrahnya itu".
HR Bukhari dan Muslim


Ada dua hal penting dalam pembahasan hadist ini:

1. Niat
Hadist ini membicarakan tentang keikhlasan perbuatan seseorang. Seyogyanya niat ikhlas hanya ditujukan kepada Allah SWT dalam segala aktivitas, perkataan, perbuatan dan keadaan. Terpenting dalam hal ini adalah setiap hamba Allah yang mempunyai akal ketika mengerjakan perbuatan haruslah menyertakan niat.

Dalam syair dikatakan: "Beberapa perbuatan yang kecil akan menjadi besar ketika dibarengi niat, beberapa perbuatan besar menjadi kecil akibat niatnya". Disinilah Allah menganjurkan kepada hamba-Nya untuk menyertai niat dalam segala perbuatannya. Sehingga nanti tidak sia-sia apa yang akan diperbuatnya.

Di antara manusia ada yang menaruh niatnya setinggi langit, ada pula manusia yang menaruh niatnya serendah-rendahnya. Semua itu tentunya kembali bagaimana memahami dengan dalam sebuah niat tersebut.

Ada sebuah ilustrasi, jika kita perhatikan ada dua orang sama-sama bekerja, di mana keduanya sama-sama mempunyai kesepakatan dalam awal, akhir, pekerjaan, perkataan, perbuatan, gerak-geriknya. Namun pada akhirnya hasil diperoleh sangatlah berbeda jauh, bagi langit dan bumi. Semua itu karena berangkat dari perbedaan niatnya.

2. Hijrah

Dalam hadist ini ada tiga pengertian yang di maksud dengan hijrah:
a. Hijrah: "Berpindahnya manusia dari darrul kafir kepada darrul Islam". Misalnya seperti Amerika--sebagai darrul kufur (negara kafir)--seandainya tidak memungkinkan untuk menyebarkan agama di sana maka pindah ke negara Islam, maka itu dinamakan hijrah.

b. Hijrah karena keinginan dunia semata. Contohnya: seorang yang gemar dan cinta mengumpulkan harta, ketika mendengar di dunia Islam banyak harta dan subur, maka dia berhijrah karena keinginan tersebut. Bukan bermaksud untuk menegakkan kalimatullah dan membela agamaNya, namun kepentingannya hanya harta saja.

c. Hijrahnya seseorang dari daruul kafir ke darul Islam hanya karena ingin menikahi seorang perempuan. Jadi keinginannya untuk berhijrah bukan untuk Allah dan RasullNya, tapi demi seorang perempuan yang ingin di nikahi.

Hijrah terdiri dari:

Bagian pertama, Hijrah Tempat

Maksudnya berpindahnya manusia dari tempat yang banyak maksiat dan kefasikkan di dalamnya ke tempat yang tidak banyak kemaksiatannya. Walaupun kemungkinan tersebut di negara kafir, asalkan tidak tersebar kemaksiatan yang banyak.

Hijrah yang paling besar adalah ketika berpindah dari darul kufur ke darul Islam. Ahli ilmu mengatakan, berpindahnya tersebut jika saja manusia (umat Islam) tidak dapat mendirikan kalimatullah.

Tapi apabila mampu untuk menyebarkan Islam atau menyebarkan kalimatullah dan tidak ada larangan untuk mendirikan syariat Allah, hijrahnya bukanlah kewajiban hukumnya tapi hanya sunnah. Sebanding dengan hal itu adalah hijrah ke darul kufur, adalah lebih baik berdiam di negara yang kufur tapi memberikan kemudahan untuk mendirikan syariat Islam.

Tidaklah diperbolehkan bagi manusia untuk berpergian ke darrul kufur kecuali dengan tiga syarat :

1. Mempunyai ilmu untuk menolak subhat-subhat. Karena kaum kafir biasanya memberikan subhat terhadap agama, rasul, kitab, dan akhlak. Pada setiap sisi kehidupan selalu saja membuat orang ragu-ragu. Biasanya manusia ketika ragu dalam satu perkara maka lebih memilih untuk tidak mengerjakan.

2. Mempunyai agama yang melindungi dari pada syahwat. Karena manusia ketika tidak mempunyai agama kemudian pergi ke negara kafir, maka akan tenggelam. Karena surganya dunia di sana, seperti miras, zina, homo, dll.

3. Sangat membutuhkan, seperti sakit perlu penyembuhan ke negara kafir untuk penyembuhan. Memerlukan kepada ilmu untuk profesionalitas, karena tidak ada di negara Islam. Juga kepada perdagangan, sangat membutuhkan interaksi kepada negara non Islam.

Berpergian ke negara kafir untuk berdakwah adalah diperbolehkan. Apabila mempunyai pengaruh di negara tersebut. Karena berpergiannya adalah untuk kemaslahatan. Di mana di negara tersebut banyak orang yang awam tentang Islam.

Bagian kedua, Hijrah Perbuatan

Yaitu hijrahnya manusia atas apa yang dilarang oleh Allah dari segala maksiat dan fusuk. Rasulullah bersabda " Muslim adalah yang menyelamatkan muslim lainnya dari perbuatan lisan dan tangannya. Muhajir adalah berhijrah dari apa yang dilarang oleh Allah".


Hijrahlah dari apa yang diharamkan oleh Allah kepada kamu secara total. Baik itu berhubungan dengan hak kepada Allah atau hak kepada manusia, seperti korupsi, menggibah, mencela, membunuh, curang, memakan harta anak yatim, durhaka kepada orang tua, memutus silaturrahmi.

Bagian ketiga, Hijrah Interaksi

Interaksi terkadang dibutuhkan dalam berhijrah dalam rangka pengislahan (perbaikan). Ahli ilmu berkata "Seperti orang yang terang-terangan berbuat maksiat tidak mengindahkan akan perbuatannya, maka disyariatkan untuk menjauhinya apabila hijrahnya itu bermanfaat dan bermaslahah".

Seperti: seorang terkenal dengan curang dalam jual beli, manusia menjauhinya dan dia sadar akan perbuatannya serta taubat, maka disitulah manfaat dan maslahah.

Seorang yang senang berinteraksi dengan riba, maka manusia menjauhinya dengan tidak memberikan salam dan tidak bicara padanya. Apabila dia malu dan merasakan serta taubah. Di situlah maslahah dan manfaat baginya untuk berubah kepada kebaikan.

Demikianlah, bahwa bagi seorang muslim meluruskan niat sangat penting nilainya dan menjadi fundamental atas seluruh perilakunya. Dalam hal ini menjadikan niat atas seluruh usahanya demi mencari keridhoan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Selanjutnya...

SalaMAA @ 10:01 PM








LINKS
Daftar Makanan Haram
Radio Minaara
Binaurrijal
KZIS
Eramuslim
Kafemuslimah
Republika
Ummi
Fahima-Jepang
Kharisma-Jerman
Masjid ITS




GALERI WORKSHOP

Ito
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called workshop salamaa | delft 2007. Make your own badge here.


Jesty
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called WS Elly. Make your own badge here.

Ferry
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from workshop_salamaa2007. Make your own badge here.

Cuplikan Video Workshop

BERITA CUACA


PREVIOUS POST


Pergantian Pengurus dan Afscheid

Oleh-oleh dari KKM II ++

Kursus Kilat Menjahit II ++

Semua Numplek di TD Salamaa 2010

Temu Darat Salamaa 2010

TD dan Launching Buku Salamaa/FLP Belanda

Selamat Idul Fitri 1430 H

Pengurus Salamaa 2009-2010

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H

Selamat Datang Ramadhan


ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010

Supported by
Blogger
Blogskins

Free JavaScript from

IKLAN ANDA