>
Photobucket - Video and Image Hosting
:::Photobucket - Video and Image Hosting Selamat datang di Blog Salamaa :::
Home
About Us
Ceramah
Arsip



SILATURAHMISALAMA




Email salamaa05@yahoo.com
Gabung di Milist Salamaa

salamaa19


WEBLOG SALAMAA EDISI XIX/12/05





Assalamualaikum. wR.wB
Saudari muslimah yang berbahagia,
Alhamdulillah, tanpa terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2005. Saatnya bermuhasabah menelusuri kembali perjalanan hidup selama setahun kemarin sambil berdoa dan berusaha agar di tahun mendatang akan lebih banyak ibadah dan kebaikan yang dapat kita lakukan. Bicara tentang perjalanan hidup, pasti saudari muslimah juga punya kisah yang sangat berkesan dan penuh hikmah, mengapa tidak coba diurai dalam untaian kata dan kirim ke Salamaa untuk dikumpulkan dalam bentuk Kumpulan Kisah Berhikmah (Kumkis)? Kesulitan hidup pasti ada hikmahnya dan kesulitan adalah buah kenikmatan, bagaimana caranya? Baca artikelnya. Edisi kali ini juga menampilkan cerpen dan novel terjemahan, artikel seputar papsmear tentu sangat berguna untuk para Ibu dan calon Ibu.




Image hosted by Photobucket.com
Kesulitan Buah Kenikmatan
Oleh: Ustd. Agus Purwanto - Breda
Dari Abu Said dan Abu Hurairah ra dari nabi saw dimana beliau bersabda : " Seorang muslim yang tertimpa kecelakaan, kemelaratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun duka cita sampai-sampai pada tertusuk duri, niscaya Allah akan menebus dosanya dengan apa yang menimpanya itu". HR Bukhari dan Muslim.
Selanjutnya baca...






Image hosted by Photobucket.com
Wanita Teladan Dalam Islam

Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu'aith

Kehidupannya (Ummu Kultsum) adalah contoh pengorbanan dan jihad fi sabilillah (di jalan Allah). Dalam Thabaqaat Ibnu Sa'ad berkata :"Dia adalah wanita pertama yang hijrah ke Madinah setelah hijrah Nabi SAW dan para shahabatnya. Kami tidak mengetahui seorang wanita Muslim Quraisy yang keluar dari kedua orang tuanya dan hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kecuali Ummu Kultsum." Selanjutnya baca...



Image hosted by Photobucket.com
Ada Apa Dengan Pap Smear?

Oleh: dr. Liana - Rotterdam

Di sebuah artikel ilmiah baru-baru ini, saya menemukan informasi menarik bahwa respon ibu-ibu imigran di Belanda, seperti Maroko, Turki, dan Surinam, untuk melakukan Pap smear lumayan rendah.1 Entahlah, bagaimana dengan ibu-ibu asal Indonesia. Sayang sekali saya cuma bisa baca abstraknya saja jadi detil statistiknya tidak bisa diungkap di sini. Maklumlah karena artikel penuhnya dalam bahasa Belanda.Selanjutnya baca...


Image hosted by Photobucket.com
Anak Gadis Sang Imam

Oleh: Emine Şenlikoğlu
Diterjemahkan oleh: Emaknya Annisa

Salju diatas atap rumah mulai meleleh, airnya mulai merembes masuk melalui plafon kedalam rumah, membuat seluruh ruangan menjadi basah.
Fatma sibuk menampung tetesan-tetesan air tersebut dengan berbagai panci dan baskom yang mereka miliki. Sambil berteriak: “Aku sudah tidak tahan lagiii… ! Bu, dengar.., bilang sama suamimu bahwa kita harus pindah kerumah yang normal…!”.
Selanjutnya baca...


Image hosted by Photobucket.com
Gw Tunggu Loe, Bush!

Oleh: Adzimattinnur Siregar - Jakarta

Like Mother like daughter, ini berlaku untuk keluarga Teh Pipiet Senja. Seperti Ibunya, Adzimattinur juga adalah seorang penulis remaja berbakat. Dengan gaya tulisan khas remaja, Adzi berceloteh tentang dunianya. Seperti apa sih tulisan seorang ABG? Simak tulisan Adzi yang dikirim khusus oleh Teh Pipiet kepada Salamaa untuk dibaca - terutama oleh sepupunya di Blaricum Selanjutnya baca...



Image hosted by Photobucket.com
Smoothie!

Oleh: Carla vd Drift

Smoothie berasal dari bahasa Inggris, yaitu sejenis minuman segar yang terdiri dari buah-buahan dan Yoghurt. Dimusim panas banyak didapati berbagai macam buah buahan yang dijual dengan harga murah. Jadi enak sekali kalau sering sering membuat beraneka macam Smoothie dengan berbagai macam campuran buah buahan. Selanjutnya baca...





Image hosted by Photobucket.com


Yuk, Ikutan Kumkis Salamaa!

Oleh: Admin

"Hoaduuuhhh syusyaaaah... mending berbenah deh dari pada nulis!" Sebegitunyakah? Ya kalau belum pernah coba jelas iya, tapi kalau udah coba, bisa-bisa jadi pengin curhat terus sama buku atau kompi. Percaya tidak, bahwa dengan menulis ada sebagian beban hidup yang bisa dilepaskan, ada kisah hidup penuh hikmah yang dapat dibagi dimana tiap orang memiliki cara unik dalam menghadapi dan menyelesaikannya, dan tentu saja kalau bisa dibaca oleh banyak orang dalam bentuk terbitan tentu akan bernilai lebih...Selanjutnya baca...


Silakan saudari muslimah mengirim komentar atau pertanyaan untuk tiap artikel salamaa di postcomment (baris paling akhir setiap artikel) Insya Allah pertanyaan akan mendapat respon dari penulis yang bersangkutan di halaman yang sama.

Foto: by fotosearch.com dan koleksi pribadi














Selanjutnya...

SalaMAA @ 8:20 AM





kumkis

Image hosted by Photobucket.com
Yuk, Ikutan Kumkis Salamaa!

"Hoaduuuhhh susaaaah... mending berbenah deh dari pada nulis!" Sebegitunyakah? Ya kalau belum pernah coba jelas iya, tapi kalau udah coba, bisa-bisa jadi pengin curhat terus sama buku atau kompi. Percaya tidak, bahwa dengan menulis ada sebagian beban hidup yang bisa dilepaskan, ada kisah hidup penuh hikmah yang dapat dibagi dimana tiap orang memiliki cara unik dalam menghadapi dan menyelesaikannya, dan tentu saja kalau bisa dibaca oleh banyak orang dalam bentuk terbitan tentu akan bernilai lebih... Jadi, kenapa tidak mulai menulis sekarang?

Salamaa membuka kesempatan bagi saudari muslimah di Belanda untuk berbagi kisah melalui tulisan. Kisah hidup penuh hikmah yang dapat menjadi Ibroh atau pelajaran bagi orang lain. Tidak perlu berpengalaman menulis sebelumnya, kirimkan saja sesuai syarat-syarat berikut ini:

-Naskahnya belum pernah dimuat di media lain.
- Panjang naskah sekurang-kurangnya 2 halaman kertas format A4 (kalau lebih sangat bagus) dengan jarak spasi 1,5 dan diketik menggunakan font Times New Roman berukuran 12.
- Tidak menggunakan istilah yang berbau pornografi atau SARA.
- Tidak banyak menggunakan istilah bahasa asing yang sebenarnya tidak perlu, kalau pun terpaksa untuk melancarkan alur cerita, dibawah akhir cerita diterjemahkan.
- Pengiriman naskah boleh lebih dari 1 judul.
- Batas akhir pengiriman naskah paling lambat dua bulan setelah pengumuman ini (20 Pebruari 2006), dialamatkan ke salamaa_kumkis@yahoo.com.
- Naskah-naskah yang terpilih akan disatukan dan dibukukan serta dicetak di Indonesia.


Masih kurang PeDe? Silakan konsultasi dengan Tim Kumkis, boleh tanya dari A sampai Z soal menulis. Kirim tulisan maupun pertanyaan ke salamaa_kumkis@yahoo.com. Sudah saatnya menggores sejarah dengan pena.



Tim Kumkis:

Khairina (Delft)
Pipiet Senja (Jakarta)
Agnes Tri Harjaningrum (Groningen)
Dessy Nataliani (Den Haag)
Yulia Helmi (Groningen)

Selanjutnya...

SalaMAA @ 7:22 AM





papsmear

Image hosted by Photobucket.com
Ada Apa dengan Pap Smear?
Oleh: dr. Liana - Rotterdam


Di sebuah artikel ilmiah baru-baru ini, saya menemukan informasi menarik bahwa respon ibu-ibu imigran di Belanda, seperti Maroko, Turki, dan Surinam, untuk melakukan Pap smear lumayan rendah.1 Entahlah, bagaimana dengan ibu-ibu asal Indonesia. Sayang sekali saya cuma bisa baca abstraknya saja jadi detil statistiknya tidak bisa diungkap di sini. Maklumlah karena artikel penuhnya dalam bahasa Belanda.

Berhubung di satu acara silaturahmi ada beberapa ibu pernah tanya-tanya tentang Pap smear, mudah-mudahan informasi di bawah ini dapat memberikan sedikit manfaat ya.

Apa itu Pap smear?

Ini adalah sebuah tes untuk mendeteksi kanker leher rahim (kerennya disebut serviks) secara dini. Kok perlu tahu secara dini? Iya, karena kanker serviks itu sifatnya diam-diam menghanyutkan. Hampir tidak ada tanda-tanda yang bisa dirasakan di tahap awal. Gejala paling sering adalah perdarahan dari vagina, tapi ini biasanya terjadi setelah berkembang ke stadium lanjut. So, lebih baik tahu duluan kan daripada belakangan.. Soalnya dalam bentuknya yang dini, kanker serviks ini relatif mudah untuk diobati sedangkan kalau sudah lanjut jauh lebih sulit dan bisa mematikan lho.

Nama yang lucu ini diambil dari George Papanicolaou, orang Yunani yang menemukannya. Jadi salah bagi yang mengira bahwa penemunya adalah Papa T Bob. Smear sendiri artinya pulasan; karena sampel sel-sel leher rahim yang diambil akan dipulas di atas kaca preparat untuk dilihat di bawah mikroskop. Dari hasil pulasan ini bisa kelihatan apakah sel-selnya normal atau tidak. Tes ini sangat efektif untuk mendeteksi perubahan sel-sel leher rahim sebelum memasuki tahap yang lebih guaanas atau istilah kerennya prakanker yang lebih mudah diobati.

Apakah saya perlu Pap smear?

Menurut rekomendasi American College of Obstetrics and Gynecology (1995), perempuan yang sudah aktif secara seksual perlu tes Pap setahun sekali sampai usia 30 tahun. Kalau ukurannya Amerika sih dimulai sejak usia 18 tahun. Bagi kita muslimah berarti batasannya sejak menikah saja.

Di atas 30 tahun, jika didapatkan hasil negatif tiga kali berturut-turut maka tes Pap boleh dilakukan tiap 3 tahun saja dengan asumsi risiko untuk mendapatkan kanker serviks rendah. Tetapi bagi mereka yang punya risiko tinggi tetap harus periksa setiap tahun. Ini dilakukan terus hingga usia 60-an.

Siapakah yang berisiko tinggi? Alhamdulillah ya, dinul Islam menjaga kita untuk menghindari hal-hal yang membahayakan. Simak saja: aktivitas seksual yang tinggi, sering berganti pasangan seksual, turunnya kekebalan tubuh (misalnya pada penderita AIDS) serta merokok adalah faktor risiko kuat untuk terjadinya kanker serviks. Sekali lagi, kita bertambah yakin bahwa semua yang diharamkan oleh Alloh memang ada hikmahnya. Faktor lain adalah pemakaian pil KB jangka panjang (lebih dari 5 tahun), infeksi HPV (human papillomavirus), dan riwayat melahirkan banyak anak (lebih dari 7 kali).

Bagaimana tes Pap dilakukan?

Ibu akan diminta berbaring di meja pemeriksaan dan meletakkan kaki di atas penyangga seperti umumnya posisi untuk pemeriksaan alat reproduksi bagian dalam. Sebuah spekulum (alat untuk membuka dinding saluran vagina untuk melihat bagian dalam panggul) dimasukkan melalui vagina dan dibuka perlahan-lahan.

Sampel sel-sel dari saluran dalam dan dinding luar leher rahim diambil dengan hati-hati dengan cara mengusapkan dinding dinding serviks dengan spatula kayu atau plastik (spatula Ayre), juga dengan sikat kecil yang dimasukkan melalui saluran vagina.

Lalu sampel sel dipulaskan di atas kaca preparat, disemprot dengan zat fiksatif, atau dimasukkan ke dalam botol yang mengandung preservatif kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Bagaimana persiapan sebelum tes Pap?

Petugas kesehatan akan menanyakan apakah sebelumnya ibu pernah mendapatkan hasil abnormal, atau sedang dalam keadaan hamil, atau sedang menkonsumsi obat tertentu atau pil KB. Ibu diminta untuk tidak memakai tampon, tidak mencuci bagian dalam vagina dengan cairan pembersih vagina (douching), tidak melakukan hubungan seksual, dan tidak mandi berendam 24 jam sebelum tes.

Hindari menjadwalkan tes Pap saat menstruasi karena darah dan sel-sel dari lapisan dinding rahim (endometrium) dapat mengganggu akurasi pembacaan hasil Pap smear. Kosongkan kandung kemih alias pipis dulu tepat sebelum dilakukan tes.

Bagaimana rasanya?

Terus terang saya sendiri belum pernah merasakan bagaimana rasanya menjalani tes Pap meskipun sudah beberapa kali melihat dan melakukan sendiri prosedurnya. Maklum kalau di Indonesia, tes Pap ini bukan skrining rutin seperti di Belanda. Jadi harus dengan inisiatif dan pembiayaan sendiri.

Menurut teori sih dikatakan akan terasa sedikit ketidaknyamanan dan sensasi seperti ditekan. Sedikit perdarahan bisa terjadi setelah dilakukan tes. Jadi kalau muncul sedikit flek setelah tes Pap, tidak perlu terlalu khawatir. Berdasarkan pengalaman saat melakukan tes Pap sih sang ibu terlihat santai-santai saja, meski kelihatan lumayan tegang. Tidak pernah ada yang mengaduh kesakitan begitu..

Terus hasilnya gimana?

Dikatakan normal jika hasil tes Pap adalah negatif, artinya tidak ada sel-sel abnormal yang didapatkan.

Untuk hasil yang abnormal biasanya dilaporkan dalam tiga kategori: jinak (non-kanker), prakanker (terdapat sedikit perubahan sel-sel abnormal), dan ganas (sugestif ke arah kanker). Dua kategori terakhir umumnya akan ditindaklanjuti dengan tes Pap ulang (konfirmasi) dan pemeriksaan lain jika diperlukan. Jika sebelumnya tidak pernah mendapatkan hasil abnormal dan hasil tes Pap saat ini menunjukkan abnormalitas yang ringan, tes Pap akan diulangi dalam 6 bulan ke depan.

Jika hasil tes mengarah ke abnormalitas yang cukup berat atau dulunya pernah mendapat hasil Pap abnormal, mungkin dibutuhkan kolposkopi (meneropong leher rahim dengan lebih seksama) dengan atau tanpa biopsi. Setiap hasil yang abnormal harus didiskusikan dengan dokter untuk menentukan langkah selanjutnya.

Apakah ada risiko?

Tidak ada risiko atau efek samping yang dapat terjadi akibat dilakukannya tes Pap ini. Jadi, tes ini bisa dibilang aman deh!


1 de Nooijer DP, de Waart FG, van Leeuwen AW, Spijker WW. Participation in the Dutch national screening programme for uterine cervic cancer higher after invitation by a general practitioner, especially in groups with a traditional low level of attendance. Ned Tijdschr Geneeskd. 2005 Oct 15;149(42):2339-43.

Sumber utama: WebMD dan ADAM Health Encyclopedia


Selanjutnya...

SalaMAA @ 6:25 AM





smoothie

Image hosted by Photobucket.com
SMOOTHIE
Caarla vd Drift

Smoothie berasal dari bahasa Inggris, yaitu sejenis minuman segar yang terdiri dari buah-buahan dan Yoghurt. Dimusim panas banyak didapati berbagai macam buah buahan yang dijual dengan harga murah. Jadi enak sekali kalau sering sering membuat beraneka macam Smoothie dengan berbagai macam campuran buah buahan.


Bahan:


1 bh Kiwi matang
1 bh pisang matang ukuran kecil
½ Galia Meloen yang matang
250 gr Biogarde yoghurt

Catatan: Jangan biarkan pisang yang sudah dikupas dan dipotong dalam keadaan terbuka lama, sehingga warnanya berubah coklat dan membuat rasanya juga berubah.


Cara Membuatnya:

Belah dua meloen buang bijinya, kemudian kerok isinya dengan sendok. Kupas dan potong kecil kiwi dan pisang.


Semua bahan di blender halus. Setelah itu masukkan yoghurt dan blender kembali. Setelah semuanya tercampur rata, hidangkan kedalam 2 gelas besar.






Selanjutnya...

SalaMAA @ 6:16 AM





cerpenremaja

Image hosted by Photobucket.com
Gw Tunggu Loe, Bush!
Oleh: Adzimattinur Siregar (Jakarta)

Liaaat, Sodara!

Ada cowok ajaib yang selalu bertingkah aneh di depan pintu gerbang Bento. Misalnya, pas Anggie dan konco mo jajan es nongnong, entu cowok nyamperin. Eeeh, tanpa ba-bi-bu lagi langsung bikin gerakan-gerakan ajaib.

“Ngapain sih tuh cowok?”

“Nah, yang kayak gitu itu gerakan pantomim-ria,” jelas Alkindi.

“Yeee… Itu sih teaterikal namanya!” Arsenna gak mau kalah urun rembuk.

“Gw nggak ngerti deh! Kok orang itu bawa-bawa foto si Bush sih?” Anggie mehek-mehek, keheranan abis.

“Heeh, udah disilang gitu. Pake ngibarin bendera Amerika yang udah compang-camping kayak gitu!” Dee ikutan mehek-mehek, komiknya sampe mecleng saking serius merhatiin tuh makhluk.

Satpam Bento nggak bisa ngusir entu cowok. Itu kan jalanan umum, jadi orang bebas ngelakuin apa aja. Anak-anak yang nggak puas dan penasaran, akhirnya nyerah. Mencoba gak peduliin entu orang aneh.

“Nggie, udah liat belum? Sekarang gerakannya nambah lagi, lho!” Arsenna sambil nunjuk orang aneh itu pas istirahat.

Anggie ngelirik ingin tahu. “Emangnya, gerakan-gerakan itu ada maknanya, ya?” tanyanya polos.

“Yah, masa gak ngerti! Nih, gw jelasin…” Alkindi bergaya mirip politikus yang ngasih komentar. “Alouw, alouw, Sodara-sodara sebangsa daan senegara Indonesia Raya, merdeka-merdekaaa!”

“Woooi, ngapain si Al jadi ikutan aneh sih?” Dee nyureng abis.

“Iya, kurang suguhan ‘kali!” dukung Anggie.

Anak-anak yang lain ikutan ngumpul nontonin entu cowok aneh. Sekaligus ngedengerin Alkindi buka siaran pandangan mata.

“Gerakan yang ini… artinya ada Bush yang megang senjata. Nah! Yang itu tuh, tandanya Bush ngelempar bom ke Palestina! Nah, nah! Liat tuh yang itu! Ceritanya ada orang-orang yang ngebelain rumahnya…”

Wuuzzzz…! Alkindi ngerdipin sebelah matanya. Ada debu nyelonong ke mata ijonya. Huuuh!

“Trus, truuuus!” Anak-anak mulai tertarik omongan Alkindi.

“Tapi orang-orang malah dicap teroris. Akhirnya, akhirnya mereka ngedoa deh. Kayaknya ngedoain biar apa, ya? Hmm, yak, kayaknya sih… Biar si Bush mati diinjek gozzila, terus ditembak buser, kelindes kereta… Mengeeek deh!”

“Hiiiiy, syereeem!” seru anak-anak merinding-merinding.

Anggie mengangkat alis tinggi-tinggi. “Iya, Al! Kok kejam banget sih?”

“Bukannya elo kudu terima kasih, Nggie. Loe kan paling alergi sama Amrik,” sindir Arsenna.

“Elo tuh ketinggalan zaman, Senna. Sejak ditinggalin sepupu Amriknya entu, Anggie jadi lemah-lembut. Klamak-klemek kayak dara wong Solo…. Uhuuuk!” Dee kontan mingkem, pas sikut Anggie nyangkut di pinggangnya.

“Suakiiit, tauuuk!” pelotot Dee.

“Lagian, ngapain buka rahasia perusahaan,” balik Anggie melotot.

Ranar baru balik dari warung Bik Minah. Biasa, sambil petentengan bawa cilok belepotan tomat. “Ciloook, ciloook! Sapa mo beliii!”

Iklannya gak ada yang ngerespon. Taaap, matanya nyamber rombongan anak-anak di depan pintu gerbang.

“Ngapain sih pade petentengan di sini, Coy? Bukannya buru-buru beli cilok bulet-bulet…. Gak kebagian baru nyaho, nyeseeel!” cerocosnya dengan mulut penuh cilok.

Alkindi ngakak sekeras-kerasnya.

“Loooh, ngapain mangap, Al? Nyesel kan, nyeseeel?” Ranar sekarang ngelapin tangannya yang belepotan minyak campur tomat ke kaki-kakinya.

“Hmmm, sayang kan… minyak lagi mahaal!”

“Hahaha…” Alkindi gak peduli kelakuan Ranar, terus ngakak.

“Jangan-jangan…?” Dee sama Anggie saling pandang, curiga.

“Mendingan tanya gih, soal orang aneh itu,” bisik Dee nyuntrungin bodi begeng Anggie.

“Iya, iya… Al, trus gimana endingnya tadi?”

“Mau aja gw boongin! Pake nanya lagi gimana endingnya! Aduuuh, Nggie! Lo tuh polos apa bego sih?”

Ghhrr…! Anggie buru-buru nyamperin entu cowok aneh.

“Heh, Nggi! Mo ke mana?” tanya Alkindi yang masih ketawa-tawa.

“Bodo, ah! Berisik! Mending gw nanya langsung sama orangnya!” teriak Anggie keki. Alkindi yang tadinya ketawa langsung menarik tas Anggie keras.

“Anggie, apa-apaan sih! Bahaya, tau! Bisa aja dia orang jahat! Berani-beraninya nantangin bahaya! Sendirian lagi!” bentak Alkindi.

Tapi Anggie nggak ciut gitu aja. Dia narik kemejanya Alkindi.

“Eh, eh! Apaan nih!” protes cowok yang kadang pake kacamata kadang kagak itu, kaget.

“Katanya bahaya kalo sendirian. Ya, lo temenin dong! Biar sama-sama celaka kan?”

“Waaa! Anggie… gw takuuuut…”

Alkindi mulai deh sok takut sambil cengar-cengir.

“Kagak ada protes-protesan!” sergah Anggie galak, terus narikkin baju si Al. Anak-anak rame suat-suit, siuuuut!

“Iya, iya! Udah dong! Gw jangan ditarik-tarik gini. Entar orang nyangka yang nggak-nggak, lagi! Meski gw gak apa-apa, disangka pacar lo. Tapi kan malu!” Alkindi eksyen tersipu malu.

“Iiiih! Diem dong! Kenapa sih lo nggak pernah serius?”

Meski serius juga gak apa-apa, tambah Anggie dalam hati.

Jleeeg…!

Sekarang kedua anak itu sudah berhadapan dengan si cowok aneh-nyeleneh.

“Misi, Kak, alooouuuw!” sapa Anggie ramah.

Cowok itu mendongak.

“Ng… saya mau numpang tanya. Kakak ini sebenarnya lagi ngapain, ya? Jawab yang jujur, pliisss…”

Aduuuh! Plaak! Alkindi menepuk jidatnya sendiri.

Bisa-bisanya sih ini cewek blak-blakan gitu ngomongnya!

“Sekarang hari Kamis Pahing…” cetus cowok itu dingin.

Alkindi en Anggie berdiri terus. Nungguin kelanjutannya.

Tapi… setelah ditunggu-tunggu, entu orang gak ngelanjutin.

“Yeh! Gw juga tau sekarang Kamis. Bahkan lebih hebat lagi, gw tau besok tuh Jumat! Nah, Mas! Kita ni tadi… Nggak nanyain hari apa sekarang! Tapi nanya Mas lagi ngapain!”

Alkindi yang udah bawaannya gak sabaran jadi ngomel-ngomel sendiri.

Orang itu mingkem. Malah mulai jalan bolak-balik, kiri-kanan, kiri-kanan. Hihi, kayak pengawal kerajaan nyasar aja!

“Nggie, gawat neh! Punya ide kagak?”

“Mmm… Harusnya nih orang kita temuin sama Ranar ‘kali, ya Al?”

“Iya juga, ya! Kali sesama lemot mah nyambung…”

“Bisa aja, loe Al! Hihi…”

Rese juga nih anak satu! Gw bercanda diladenin serius. Eh, pas lagi serius malah bercanda! Dasar cewek aneh! Gerutu Alkindi.

Alkindi balik kanan, mo nyari si Master of Lemot!

“Ini salah satu misi saya!” cetus orang itu tiba-tiba semangat.

Terpaksa Alkindi merandek. “Ya?”

“Dalam membela negara ini, mencoba merubah kesalahan pemerintah kita… Yup! Kalo Pemerintah nolak, maka kita harus bertindak!”

“Yeee… Bukannya kalo cinta ditolak dukun bertindak, Mas?”

Cowok itu mulai mengacung-acungkan tangannya ke langit. Alkindi mundur-mundur.

“Saya ini si gembala sapi, eeit! Salah ding! Saya sedang membela Palestina. Menyampaikan protes saya dengan cara yang lebih berkelas. Saya ingin Amerika mendengar saya…”

“Haaa…?!” anak-anak melongo. Gak nyangka, gayanya patriot gini!

Semangat cowok itu kian menggebu-gebu. Terlihat dari tangannya yang mengacung kian tinggi. “Saudara-saudara sebangsa senegara…”

“Heei, itu sih omongan gw tadi, taaauuuk!” protes Alkindi nyureng.

“Biarin, pinjem istilah gak papa kan? Daripada pinjem duit, ngutang mulu ke luar negeri, ujung-ujungnya…”

“Jualin aset negara, ya Maaas?”

“Iya, Cah Bagus! Makanya, mari kita bersatu padu. Galang kekuatan. Lawaaan… Amriiik!”

Alkindi mulai bete. Lagian perutnya mulai nagih cilok juga. Iiih, ke mana sih si Anggie, Dee, Arsenna dan Ranar? Kok udah pada ngilang, gak bilang-bilang dulu? Gak solider amat!

“Mas, udah dulu, ya, misiiii!” Alkindi melambaikan kedua tangannya.

“Waaah! Keren! Ya, saya setuju dengan saudara! Kita memang seharusnya memulainya dari generasi muda! Hebat, hebat! Tuan! Bolehkah saya bergabung dengan anda dalam mencerdaskan generasi muda kita ini?”

Alkindi beneran mudeng deh kepalanya!

***

Pas istirahat kedua. Emang di Bento istirahat aja sampe dua kali. Maklum, belajarnya sampe jam tiga sore.

“Udah dong, Al! Masa sih lo bete mulu kayak gitu?” Dee ceritanya ngebujuk si Al. Biar gak bete terus-terusan. “Tenang aja, pliiis deeeh!”

“Haaa, gw disuruh tenang? Bercanda deh lo! Gw tuh sekarang jadi makin penasaran, tauuuk! Kalo didiemin gini namanya gak benaaar!” Alkindi ngotot.

Ranar yang lagi nikmat-nikmatnya nginyem cilok, ngelirik.

“He, ada ape ma gw?” tanyanya ngerasa namanya disebut-sebut.

“Iiih! Ge-er deh loe, Nar! Gak ada yang manggil, juga!” Arsenna nimpalin.

“Psssst, jangan ikut campur!” bisik Anggie sama Dee kompak, nyilangin telunjuk di bibir masing-masing.

Ranar tambah semangat.

“Bener tuh kata mereka, Al, Senna! Tampang kayak gw ini pantesnya jadi personel campur sariiii! Cihuuuuy! Asyiiik, mo jadi seleb juga neh!” serunya sambil jejingkrakan.

Anak-anak karuan aja jadi melongo.

“Ah, beneer nih! Tadi kan gak jadi!” Alkindi nepok jidatnya sendiri.

“Beneran kan, Al? Gw pantesnya jadi nasyidan, ye, yeee?”

Alkindi gak nyahut, ditariknya tangan Ranar kenceng-kenceng.

“Heee, mo dibawa ke mana tuh?” teriak anak-anak kaget.

“Gw mo miting nih anak sama orang aneh itu!” teriaknya gemes.

“Woooi, iya, iya, Al! Nyadar ngape! Rambut gw emang udah kriting dari sononya, Al. Ngape sih lo jadi ngeributinnya sekarang? Dasar lemot lo, Al, makin parah ajeee!” cerocos Ranar yang terus saja diseret-seret sama Alkindi.

Hhhhh, entar ya, baru rasain, geram Alkindi.

***

Pas di depan pintu gerbang. Alkindi dorong-dorong punggung Ranar.

“Buruan sana giih, deketiiin! Trus, tanyaiin!”

“Iya, iya, sabar ngape lo, Al! Gini-gini gw calon negarawan, tauuuk!” Ranar kumat lagi pede tingkat tingginya.

“Cepetaaan, sanaaa!” pelotot Alkindi.

Dari kejauhan Arsenna, Anggie dan Dee merhatiin.

Dee kerjanya ngucel-ngucel ujung jilbabnya yang udah kucel bin kumel. Anggie lain lagi, gigitin ujung-ujung kukunya sampe berdarah. Sementara Arsenna si pemerhati sikon, buru-buru ngeluarin notes semplek-sempleknya.

“Hmmm, ‘kali aja nih bisa jadi bahan skripsi gw kelak,” pikirnya serius.

“Siang, Mas…” Ranar mulai mindik-mindik, ngedeketin cowok aneh itu.

Kelihatannya dia lagi merhatiin daun-daun yang berguguran sebelum waktunya. Dadanya turun-naik, napasnya sengak-sengik.

“Kebetulan sekali, saat ini saya memang butuh tensoplas…”

Tuiiing… Cowok itu menunjuk jempolnya yang berdarah.

“Wah, makasih banget deh, Mas. Bikin gw malu, iiihh!” Ranar eksyennya mulai jelas. Dan lemotnya makin kumat!

“Sodara orang Palestina, ya?”

“Oooh! Aduuuh! Apa emang iye gw seganteng itu, Mas? Sampe Mas pun ngacungin jempol buat saya?” kata Ranar tersipu malu.

“Tentu saja!”

“Soal si Tina entu, ye, emang sih dulu gw naksir. Cuman…”

“Palestina itu sama sekali tidak bersalah, Sodara!” tukas si wong aneh nyeleneh.

“Aaah, masa sih? Emang Tina bilang gitu sama Mas?” Ranar nyureng.

“Iya, Sodara! Israel lah yang merebut segalanya dari tangan orang yang tidak bersalah!” teriak cowok itu tiba-tiba.

“Yeee… Ini gimana sih? Dari si Tina kok ujug-ujug basah-basah gitu? Siape yang mandi, siapeee?” Ranar mulai gegetun.

“Memang kurang ajar itu, Bush!”

“Yeee… Kita belon kelar ngerumpiin si Tina, Coy! Kok mau pake bas-bus segala?”

“Pemerintahan Amerika itu… Si Bush itu… Hhhh, Dajaaal!”

“Perasaan tadi ulangan gak banyak salahnya deh!”

“Dajaaaal!”

“Oooh, gagal ya? Kalo Mas gagal, ya, gapapa lah. Kan ada ulangan susulan enih!” Ranar mulai bingung. Kepalanya ngedadak sernut-sernut!

Rasa-rasanya ada yang salah neh, pikirnya curiga.

Dari kejauhan anak-anak terus menyimak obrolan Ranar dengan cowok aneh-nyeleneh itu. Kadang keduanya nepok jidat masing-masing. Kadang nuding hidung sendiri-sendiri. Kayaknya gak ada yang mo ngalah tuh!

“Nggie,” bisik Dee mulai ketakutan. “Kok jadi ngalor-ngiduul, gak karu-karuan, ya?”

“Hooh, tauk tuh! Al, elo kudu tanggung jawab, pliiis deh!” teriak Anggie.

“Wah, gawat surawat neh!” Alkindi jadi panik.

“Kenapa, kenapa?” Arsenna, Anggie dan Dee nanya bareng.

“Ranar aja nggak bisa nyambung sama dia! Padahal sesama lemot seharusnya kan kalo ngobrol nyambung…”

“Iya tuh, gimana kalo si Ranar mendadak sakit kepala?” Dee ketakutan.

“Emang udah kesakitan tuh, liaaat!”

Anggie nunjuk-nunjuk Ranar yang megangin kepalanya.

“Kayaknya kita kudu lapor Pak Kepsek neh!” usul Arsenna.

Alkindi celingukan. Anak-anak lain pada ke mana sih? Udah masuk! Kayaknya tinggal mereka berlima yang masih nguyek di luar.

“Aduuuh, gimana neh? Mat-mat deh, ah!”

Ngeeeng… ngooong… ngeeeng…

“Ambulans!” teriak anak-anak.

Siuuut… ngiiiiik!

Ambulans itu mendadak berhenti pas di depan pintu gerbang SMP Bento. Lima lelaki berseragam putih turun, berlarian ke arah si cowok aneh nyeleneh. Ranar kelihatan mundur-mundur. Jelas kebingungan dan ketakutan.

“Ayoooo! Bantuuu diaaa!” ajak Alkindi ngerasa paling bertanggung jawab terhadap keselamatan Ranar.

Arsenna, Dee dan Anggie serentak begerak. Berlarian menuju Ranar yang makin kebingungan dan ketakutan. Bodinya yang ceking muter-muter kayak gasing. Sementara orang-orang itu berhasil giring si cowok aneh naik ambulans.

“Paaak!” seru anak-anak penasaran.

“Ya, anak-anak! Jangan banyak tanya. Kami harus secepatnya bawa kembali pasien ini ke RSJ,” sahut salah seorang petugas itu.

“Emang si Tina sekarang gebetannya, ya Pak?” Ranar sempet-sempetnya nanya. Padahal kepalanya makin keleyengan.

“Namanya Marikot, mantan aktivis LSM anti Amerika. Suatu kali kepalanya ada yang gebukin. Gitu deh, rada-rada…”

“Ooooh!”

Ambulans itu sudah bergerak meninggalkan TKP. Samar-samar masihkedengaran teriakan histeris.

“Gw tunggu loe, Bush…!”

Anak-anak termenung-menung. Anggie yang paling terpengaruh. Matanya mulai basah, basah, sengguk aja nangis!

“Loh, loh, ngapain nangis, Nggie?” Dee jadi ikutan sedih.

“Gw jadi kepikiran neh. Kayaknya kalo gw terus-terusan alergi Amrik, membabi buta gitu… Hikkksss!” Tangisnya makin menjadi-jadi.

“Yeeeh…?” seru anak-anak kaget.

“Bisa-bisa gw jadi kayak gitu ‘kali, ya?”

“Nggie, udah lah. Kita ambil hikmahnya aja, ya?” Dee ngehibur, tapi gak urung matanya ikutan basah.

“Makanya segalanya jangan berlebihan…”

“Iya, iya, Tuan Bijak Bestari!” Arsenna nyikut perut Alkindi.

“Heee, ngapain tuh si Ranar?”

Alkindi baru ngeh kalo anak itu sudah nyingkir. Dia jalan sempoyongan di koridor sambil megangin kepalanya.

“Naaar… Mo ke manaaa?” seru anak-anak berlarian ngejar tuh anak.

“Mo cari aspiriiiin!”

Ha, sekali ini kayaknya nyambung deh!

***

Selanjutnya...

SalaMAA @ 5:49 AM





novel1

Image hosted by Photobucket.com
Anak Gadis sang Imam

Oleh: Emine Şenlikoğlu
Diterjemahkan oleh: Emaknya Annisa

Salju diatas atap rumah mulai meleleh, airnya mulai merembes masuk melalui plafon kedalam rumah, membuat seluruh ruangan menjadi basah.

Fatma sibuk menampung tetesan-tetesan air tersebut dengan berbagai panci dan baskom yang mereka miliki. Sambil berteriak: “Aku sudah tidak tahan lagiii… ! Bu, dengar.., bilang sama suamimu bahwa kita harus pindah kerumah yang normal…!”.

Fatma berteriak dan terus berteriak. “ Aku malu punya rumah seperti ini, aku tidak bisa mengajak temen-temenku datang kerumah…”.

Ibu Fatma bisa mendengar jelas teriakan anaknya dari dalam rumah yang hanya mempunyai dua kamar tidur dan satu kamar tamu. Rumah ini dulunya losmennya mesjid. Ibu Fatma juga turut merasakan apa yang diderita anaknya.

“ Oh anakku sayang, bersyukurlah apa yang kita miliki ini, orang lain belum tentu bisa mendapatkannya. Bapakmu sebentar lagi pulang, dia hampir selesai sholat saya pikir. Orang-orang mungkin mendengar suaramu dari dalam mesjid, bicaralah dengan pelan….” bujuk ibunya dengan lembut.

Ketika Fatma menuangkan baskom-baskom yang dipenuhi air ke parit, dia berteriak lebih keras lagi.” Ibu selalu bilang yang sama, nanti bapakmu dengar, nanti bapakmu dengar ! Biar saja dia dengar, aku tidak peduli siapa pun yang mau dengar. Aku sudah tidak tahan lagi…! Apakah sebelumnya ibu pernah bertanya waktu melahirkan aku? Apakah bapak pernah bertanya juga padaku? Aku masih ingin bicara banyak lagi, tapi….sialan, kalian mendorong aku untuk tetap tegar. Aku sudah beribu kali bilang; aku tidak tahan lagi..!!! Aku tidak bisa hidup begini terus. Waktu aku nongol didunia ini tidak ada seorang pun yang menanyakan pendapatku”.

“Anakku sayang, kamu memang benar-benar bingung. Kenapa Allah akan bilang dulu kepadamu, jika dia ingin menciptakan sesuatu? Jika kamu ingin menanam bunga-bunga atau menyemai biji tanaman di halaman kita, kamu juga tidak bertanya dulukan kepada bunga-bunga dan biji-bjian tsb? Mungkin mereka juga tidak mau hidup ditanah yang kotor itu. Jika kamu memindahkan kursi ini dari sini ke pojok sana, kamu juga tidak bertanya lebih dulu ke kursi. Mungkin kursi ini juga tidak mau berada disana. Allah melakukan yang sama juga seperti kamu ketika kamu ingin menanam bunga dihalaman menurut keinginanmu. Jadi.. anakku sayang, bagaimana kami dapat menanyakan terlebih dahulu kepadamu? Sebelum kamu dilahirkan, kamu belum ada didunia ini”.

Fatma tidak mau memikirkannya, dia hanya berteriak “ Suatu hari nanti aku akan menentang bapak…”

Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, dia berlari melintasi rumah dan sesekali melihat ke arah pintu keluar mesjid.

“Orang-orang suci itu juga ! Kenapa lama amat sih sholat malamnya! Saya mau suamimu, yang tukang memandikan mayat itu, lihat situasi kita, sedang ngapain kita sekarang. Makanya aku sengaja melambat-lambatkan kerjaan ini, tapi dia tidak muncul-mucul juga…..”

Gűl, ibu Fatma, melihat dengan tercengang kearah anaknya, tidak tahu apa yang harus dikatakan. Dia tatap anaknya dan dengan lirih berkata: “Jangan, tolong jangan bilang kepadanya. Jangan berkata seperti itu kepada bapakmu. Saya takut nanti dia kena serangan jantung jika dia mendengar kamu seperti itu”.

“Saya tidak peduli, saya toh tidak membeli dia?”.

Gűl menjadi sangat marah ketika dia mendengar itu. “Apa kamu bilang! Apakah dia akan lebih berharga jika kamu membeli dia? Jawab..! Kamu akan menghargai dia jika kamu telah membeli dia?”

Fatma menjawab dengan cueknya sambil mengunyah permen karet. Dia ingin menunjukkan sikap yang meremehkan.

“Ah, bapakku sudah di beli oleh pemerintah, dan dengan harga yang begitu murah. Semua pegawai negri bekerja 48 jam perminggu untuk beberapa cent, sementara suamimu kerja 350 jam perminggu”.

Fatma seorang anak yang pintar, banyak sudah buku yang dia baca. Karena dia seorang Hafiz Qur’an, dia juga selalu ingat apa yang sudah dibaca. Kadang-kadang dia mengatakan sesuatu yang berarti jika dia berbicara.

Lamunannya buyar ketika ibunya berkata,: “Dari mana kamu tahu bahwa jamnya segitu banyak?”

“ Apakah itu bohong? Bisakah dia meninggalkan mesjid barang sebentar? Dia selalu disini toh siang dan malam? Dia juga bekerja sebagai tukang keamanan, menjaga agar karpet mesjid tidak dicuri orang? Dia juga memandikan orang-orang mati yang kotor? Yang paling parah lagi menurutku adalah masih selalu tidak ada orang yang puas terhadap dia. Coba lihat bagaimana kehidupan kita. Anjing pun tidak akan bisa hidup seperti ini, tapi disebabkan suamimu kita hidup seperti ini”.

Gűl menjadi sangat sedih, dia sudah menyusunkan kalimat untuk mengatakan ke anaknya, tapi tidak diteruskan. Gűl seorang perempuan yang lebih banyak berpikir dan sedikit bicara. Dia tidak banyak mengenyam pendidikan, tapi sering pandai menggunakan kata dalam berbicara.

“Anakku sayang, bapakmu itu seorang imam. Karena pekerjaan sebagai imam menuntut banyak pengabdian, jadi mempunyai tempat yang sangat khusus di masyarakat. Jangan menghina, hati-hati, bisa saja nanti terjadi bahwa Allah tidak memberikan seorang imam pun untuk datang mensholatkan kamu disaat penguburanmu. Kamu juga bukan syuhadah, sehingga malaikat harus melakukannya untukmu”.

“Kan aku sudah mati kalau itu terjadi. Aku sudah banyak tahu koq tentang itu. Kita juga tidak belajar yang lain selain itu”, jawab Fatma cuek.

“Kamu pikirkanlah itu. Nanti kamu akan tahu sudah seberapa jauh kamu belajar, setelah kamu mulai bisa menghargai ilmu pengetahuan”, lanjut ibunya.

Fatma melihat kembali ke pintu keluar mesjid. Pintu-pintu mesjid itu kelihat sangat dingin untuknya. Ketika dia berusia delapan tahunan, waktu sedang bermain dekat mesjid, dia mendengar dua orang laki-laki tanpa kumis berbicara. Seorang laki-laki yang penampilannya sangat rapi mengatakan bahwa dia membenci para imam. Sejak saat itu Fatma mulai menyepelekan bapaknya. Seperti yang dikatakan orang yang gagah itu bahwa dia membenci para imam, kemudian mengatakan itu bukanlah pekerjaan yang membagakan, itu yang dipendamnya selama ini.

Kemudian hari dia pun sering kali melihat apa yang dialami bapaknya, hanya karena dia seorang imam, ia menjadi terasing. Dia seringkali harus keluar masuk penjara. Jika ada orang di mesjid tidak setuju dengan sesuatu, segera bapaknya dihujat. Orang-orang menghina dia, karena dia anak seorang imam. Seolah itu semua tidak cukup, sekarang dia harus mencoba mengurus rumah ini agar tetap kering.

Dengan bengong dilihatnya sekali lagi pintu yang sama. Koq orang belum juga selesai sholat? Apakah sholat hari ini memang lebih lama atau hanya kelihatannya aja seperti itu?

Fatma lebih memperlambat pekerjaannya, dia ingin memperlihatkan ke bapaknya betapa menderitanya dia. Dia sengaja melambat-lambatkan, tetapi seolah-olah dia sedang bekerja keras. Sekali waktu dia memutarkan tubuhnya dan melihat ke arah lemari bukunya. Semua buku sudah menjadi basah.

“ Ah, buku-buku itu sudah tidak berarti lagi”, pikirnya. Dia sudah bertahun-tahun duduk membaca buku. Apa manfaatnya buat dia? Dia belum tahu bahwa kemudian hari dia banyak mengambil manfaatnya.

Sesaat kemudian dia mengarahkan pandangannya ke rumah kayu yang berhadap-hapan dengan rumah mereka. Dilihatnya seorang anak muda yang punya masalah dengan berjalan melihat keluar dari balik jendela. Dia banyak berusaha mencari perhatian Fatma. Fatma kemudian menoleh ke ibunya dan berkata: “ Ibu..!”

“Ada apa, anakku sayang”

“Bu, bilang sama ibu si Pincang itu bahwa dia harus punya cara untuk mengajarkan anaknya. Si Pincang itu mencoba menjadikan aku pacarnya. Bisakah ibu bayangkan, bahwa si Pincang itu ingin mencoba aku menjadi pacarnya. Terpikirkah ibu bahwa aku akan membiarkan dia menjadi pacarku? Kenapa dia tidak mengerti dan kenapa dia tidak melihat kedirinya sendiri?”

“Kamu juga cacat, bukan cacat jasmani tetapi cacat rohani. Kamu tidak melihat! Bagaimana kamu bisa merasa lebih berharga dari dia?“ celetuk ibunya.

Fatma mengangkat roknya hingga ke lutut dan berkata: “Lihat, aku mempunyai kaki bak peragawati, sedangkan kakinya tidak mampu untuk berjalan”.

“Apa gunanya? Sama aja kaki pragawati dengan kaki kuda, semakin banyak mereka berjalan semakin banyak orang lain yang mengambil untung. Si empunya kaki hanya bangga dia mempunyai kaki bagus. Anak muda yang tidak kamu hargai itu, lebih berharga dari seratus anak gadis seperti kamu. Dia itu tentu saja tidak sombong. Dia tahu siapa dirinya dan betapa berharganya dia”.

Fatma menjawab dengan sinis: “Hanya pada kenyataannya dimataku kelihatan bahwa dia menyombongkan diri. Ah.., emangnya gua pikirin. Ngapain aku ngomongin tentang dia. Dia kan tidak berharga”.

Fatma melanjutkan membersihkan lantai ketika dia menyadari kedatangan bapaknya. Imam Yakup berjalan dengan tenang menaiki tangga.

“ Ya Allah, jangan kasih aku beban yang aku tidak bisa memikulnya”, gumam Imam Yakup.

Dia melihat Fatma sedang menggosok lantai, ketika dia melangkah kedalam. Dicarinya istrinya, kemudian bertanya dimana istrinya berada. Gűl segera keluar dari kamar dengan membawa karpet dan berkata akan segera kembali. Imam Yakup bersandar kepintu dan berkata kepada istrinya dengan menatap: “Kenapa Fatma menggosok lantai? Kan saya bisa melakukannya setelah sholat”.

“Karena salju dan hujan membuat semuanya menjadi basah”.

Imam Yakup melihat ke arah Fatma dan menjawab: “Kan tidak apa-apa, saya biasa bekerja sampai larut malam. Saya tidak mau membiarkan anak gadisku menjadi sedih.”

Disini Gűl menjadi marah. “Oh suamiku sayang, kamu satu-satunya yang membuat dia menjadi manja. Bapak saya juga dulu seorang imam, tapi jelas dia juga seorang bapak. Jika kamu tetap bersikap seperti ini, akan terjadi sesuatu terhadap anak gadis ini…..”

Imam Yakup menatap istrinya dengan nanar dan kemudian melepaskan jas winternya. Dia ingin balik berkata, tapi tak dilakukannya. Dia berpaling dengan sedih kearah istrinya.

“Duhai istriku sayang, cara untuk bergaul dengan manusia adalah dengan keramahan”.

Sambil menggosok Fatma datang mendekati ibunya dan berkata sambil menggerutu tanpa didengar bapaknya: “Bilang pada suamimu bahwa dia tidak perlu bersikap begitu terhadap aku. Itu akan membuat aku lebih marah lagi”.

Imam Yakup mendengar apa yang dikatakan putrinya, tapi dia bersikap seolah dia tidak mendengarkannya.

Fatma terus aja menggerutu: “Bilang pada laki-laki itu bahwa dia seharusnya jangan begitu baik denganku. Saya menjadi sangat marah”.

Gűl diam-diam menjawab: “ Dia tidak hanya baik terhadap kamu. Dia hanya seorang muslim yang baik, dia baik terhadap semuanya. Oke, saya mengakui bahwa dia memang lebih baik lagi terhadap kamu. Haruskah dia menjadi tidak baik karena itu yang kamu inginkan?”

Fatma melanjutkan menggosok lantai. Imam Yakup bertanya: “ Anakku sayang, kamu capek?”

Fatma menjawab dengan kesal: “Selalu aja lagu yang sama. Setiap tahun lagu yang sama. Di Hakkari, Elaziğ, Erzurum atau Bolu kita toh tidak lebih baik dari sekarang?”

“Alangkah lebih baik lagi… jika semakin bertambah penderitaan, datanglah mendekat ke Allah”, kata Imam Yakup ketika dia menuangkan ember berisi air ke parit.

“Emangnya apa jika aku tidak berniat masuk kedalam penderitaan?” kata Fatma tanpa melihat bapaknya.

“ Manusia bisa saja tidak punya niat untuk menderita tapi penderitaan itu akan tetap ada. Kamu harus menghadapi penderitaan itu tanpa protes terhadap Allah …..”

Fatma menatap bapaknya dengan sorot menantang, “ Aku tahu itu, bapak mau bilang lagi bahwa aku harus lebih mendekat kepada Allah jika aku tidak protes”.

“ Bukan, sebenarnya bukan. Kamu harus mencoba menghilangkan penderitaan itu tanpa kamu protes terhadap Allah. Saya mau bilang bahwa kamu harus lebih mendekatkan diri kepada Allah. Tidak masalah apakah kamu mau atau tidak menghilangkan penderitaanmu”.

Fatma mau bilang bahwa dia tidak mau lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dia berusaha menahan kata-katanya. Fatma merasa bosan setiap kali lagi-lagi bapaknya bicara tentang Tuhan, kehidupan akhirat atau sesuatu yang lain yang berhubungan dengan agama. Imam Yakup menyadari itu, oleh karena itu dia tidak sering lagi berbicara tentang itu.

Rumah sudah dibersihkan, tetapi raut wajah galak Fatma masih tetap tidak berubah. Imam Yakup duduk dikursi dekat meja dan menulis sesuatu yang dia pikir perlu. Dia mendapat suatu masalah yang sangat pelik, tetapi tidak bisa mencurahkan kepada seseorang. Beberapa saat kemudian dia memanggil istrinya dan meminta dengan lembut segelas karnemelk(susu karne).

Gűl datang dengan segelas karnemelk mendekati suaminya dan mulai menyesali suaminya. “ Kenapa kamu selalu begini, meminta tolong kesaya? Suruh sekali-sekali kepada anakmu”.

Imam Yakup menopang kepalanya diantara kedua tangannya dan menarik napas dalam-dalam. “Saya tidak bisa menyuruh dia, saya tahu bahwa dia tidak suka. Saya juga tahu kalau saya suruh, diam-diam dia akan bilang bahwa saya harus minum racun aja. Karnemelk ini pada kenyataan akan menjadi racun juga buat saya. Jika kamu yang bilang itu, bagi saya tidak apa-apa tapi kalau anak perempuanku yang bilang…. Saya serasa mau mati aja”.


Bersambung...

Selanjutnya...

SalaMAA @ 5:45 AM





istri7

Image hosted by Photobucket.com
Wanita Teladan Dalam Islam
Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu'aith


Kehidupannya (Ummu Kultsum) adalah contoh pengorbanan dan jihad fi sabilillah (di jalan Allah). Dalam Thabaqaat Ibnu Sa'ad berkata :"Dia adalah wanita pertama yang hijrah ke Madinah setelah hijrah Nabi SAW dan para shahabatnya. Kami tidak mengetahui seorang wanita Muslim Quraisy yang keluar dari kedua orang tuanya dan hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kecuali Ummu Kultsum."

Dia keluar dari Mekkah sendirian dan ditemani oleh seorang laki-laki dari Khuza'ah hingga tiba di Madinah pada waktu gencatan senjata. Dia dikejar oleh kedua orang saudaranya. Kedua orang itu tiba pada hari kedua setelah kedatangannya. Keduanya berkata :"Hai Muhammad, kami menuntuk syarat, maka penuhilah syarat itu." Maka Ummu Kultsum berkata :"Wahai, Rasulullah, aku seorang wanita. Wanita itu lemah. Aku khawatir mereka mengganggu dalam agamaku,sedangkan aku tidak sabar, sehingga Allah membatalkan janji pada wanita."

Kemudian Allah SWT menurunkan ayat Imtihan (ujian) dan memutuskan dengan keputusan yang mereka sama-sama menyepakatinya. Disebutkan :"Hai, orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu wanita yang beriman, maka hendaklah kami uji (keimanan) mereka...." dan seterusnya, dua ayat (QS. Al-Mumtahanah, 60:10-11) Kemudian Rasulullah SAW menguji dia dan wanita-wanita sesudahnya : "Tidaklah kalian keluar, kecuali karena cinta Allah dan Rasul-Nya serta Islam, bukan karena cinta suami dan harta." Apabila mereka
mengatakan hal itu, maka mereka tidak dikembalikan.

Ibnu Sa'ad berkata : Karena tidak mempunyai suami di Mekkah, maka dia pun dinikahi oleh Zaid, Az-Zubair, Abdurrahman bin Auf, lalu Amru bin Ash, kemudian wafat sebagai isterinya.

Sesungguhnya, ketika masih muda dan belum menikah, dia tidak pernah berpisah dari ayah-bundanya. Kemudian iman memasuki hatinya, maka dia keluar dari Mekkah sendirian dan hijrah kepada Allah dan RasulNya SAW. Kedua saudaranya mengejar untuk mengajak dia kembali.

Pada waktu itu Rasulullah SAW telah berdamai dengan Quraisy pada persetujuan Hudaibiah dengan syarat beliau setuju mengembalikan orang-orang Muslim yang datang kepada mereka. Ketika para wanita datang kepadanya, Allah tidak setuju Nabi SAW mengembalikan kepada kaum Musyrikin, maka turunlah ayat-ayat yang menyuruh menguji mereka :(Maka ujilah keimanan
mereka) dengan bersumpah :Apakah mereka wanita Muslim yang sebenarnya atau tidak ?

"Adalah Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu'aith termasuk orang- orang yang keluar kepada Rasulullah SAW dan waktu itu dia masih muda belia. Kemudian keluarganya datang meminta kepada Rasulullah SAW agar mengembalikan kepada mereka, sehingga Allah SWT menurunkan ayat-ayat tentang wanita-wanita beriman." (HR Bukhari dari Al-Miswar bin Makhramah)

Dalam Siyar A'laamin Nubala', Imam Adz-Dzahabi berkata :Ummu Kultsum bin Uqbah bin Abi Mu'aith masuk Islam dan berbai'at. Dia tidak sempat hijrah hingga tahun 7 Hijriah, dan keluarnya di jaman perdamaian Hudaibiah. Kedua saudaranya adalah :"Al-Walid dan Ammaroh.

Ummu Kultsum lulus dalam ujian dan berhasil menyelamatkan agamanya dari kaumnya. Diriwayatkan :Ujian itu dilakukan dengan cara mengucapkan sumpah :"Aku tidak keluar,kecuali karena mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan aku tidak keluar untuk mencari dunia maupun membenci suami." Ada yang menga- takan :"Kami bersaksi dengan perkataan yang baik. Aku telah bersaksi di hadapan beberapa saksi : Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa
Muhammad adalah Rasulullah SAW."

Ummu Kultsum mempunyai kedudukan mulia di antara kaum Muslimin. Hal itu menjadi jelas dari riwayat sebagaimana dalam Al-Ishaabah dan diriwayat- kan oleh Ibnu Mandah, bahwa Umar bin Khaththab r.a. bertanya kepada Ummu Kultsum binti Uqbah, isteri Abdurrahman bin Auf :"Apakah Rasulullah SAW berkata kepadamu :"Nikahilah pemimpin kaum Muslimin, Abdurrahman bin Auf ?" Ummu Kultsum menjawab:"Ya."

Haditsnya terdapat dalam Shahihain dan ketiga kitab Sunan, dia berkata :"Aku tidak mendengar Nabi SAW mengizinkan suatu dusta dalam perkataan yang diucapkan orang-orang, kecuali dalam tiga perkara.... alhadits." Nasai meriwayatkan sebuah haditsnya yang lain dalam Al-Kubra, mengenai keutamaan :"Qul huwallaahu ahad."

Ummu Kultsum meriwayatkan dari Nabi SAW 10 hadits, di antaranya sebuah hadits diriwayatkan dalah shahihain, yang disepakati Bukhari dan Muslim. Ummu Kultsum binti Uqbah telah beriman sendirian, tanpa seorang laki-laki pun di rumahnya. Dia tinggalkan tempat pingitan dan keamanan
serta ketenangannya di bawah kegelapan seorang diri. Kedua kakinya berjalan melalui gunung-gunung dan padang pasir di antara Mekkah dan Madinah, menuju tempat perlindungan agama dan negeri hijrahnya. Dia berhijrah kepada Rasul Allah SAW kemudian disusul oleh ibunya yang mengikuti jejak dan berhijrah seperti dia. Dia tinggalkan para pemuda dalam keluarganya dan orang-orang tua mereka yang tetap terombang-ambing dalam kesesatannya. [Al-Ishaabah,
juz 8, halaman 275].

Kata-kata Ummu Kultsum kepada Rasulullah SAW akan tetap menjadi cahaya yang menerangi jalan bagi setiap wanita muda yang beriman kepada Tuhannya :"Wahai, Rasulullah, apakah Anda akan kembalikan aku kepada orang-orang kafir yang menggangguku, supaya aku tinggalkan agamaku, sedang- kan aku tidak bisa bersabar ? Dan bukankah telah Anda ketahui keadaan wanita yang lemah ? Sesungguhnya ada perjanjian yang menyebutkan syarat untuk me- nolak setiap orang yang masuk Islam dari Mekkah dan berhijrah ke Medinah, baik laki-laki maupun perempuan."

Maka turunlah ayat Al-Qur'an :"Apabila datang kepadamu wanita- wanita beriman yang berhijrah, maka ujilah (keimanan) mereka." Maka Nabi SAW bersabda :"Demi Allah, tidaklah kalian keluar, kecuali karena mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya SAW serta Islam. Kalian tidak keluar karena suami maupun harta. Apabila mereka ucapkan itu, maka mereka tidak kembali kepada orang-orang kafir."


sumber: isnet dot org






Selanjutnya...

SalaMAA @ 5:41 AM





sulit

Image hosted by Photobucket.com
Kesulitan Buah Kenikmatan
Oleh: Ustd. Agus Purwanto (Breda)

Dari Abu Said dan Abu Hurairah ra dari nabi saw dimana beliau bersabda : " Seorang muslim yang tertimpa kecelakaan, kemelaratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun duka cita sampai-sampai pada tertusuk duri, niscaya Allah akan menebus dosanya dengan apa yang menimpanya itu". HR Bukhari dan Muslim.

Dalam kehidupan manusia selalu saja diiringi oleh kesenangan, kesulitan, kesedihan, kegundahan. Semua menyatu dalam menjalani kehidupan didunia. Bisa jadi satu hari gembira, besoknya sedih, besoknya gundah gulana. Semua serba kemungkinan dan akan terjadi, demikian yang kita alami dalam mengarungi kehidupan.

Namun perlu di ketahui bersama, bahwa semua itu adalah kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia. Jikalau orang selalu gembira saja ataupun sedih saja maka hidupun akan terasa bosan. Allah memberikan segala kesulitan, musibah dll. Tidak lain adalah untuk menghapus dosa dan kesalahan-kesalahan manusia yang telah diperbuat baik di sengaja atau tidak.

Adalah sunnahtullah bahwa manusia tidak selamanya dalam keadaan gembira, selalu diiringi kesedihan atau musibah. Baik itu musibah dari diri sendiri berupa sakit, musibah badan seperti keseleo, musibah dalam masyarakat seperti lingkungannya tukang narkoba dan miras, musibah dalam keluarga seperti senang mengadu domba. Semua itu bagi seorang mukmin disikapi dengan baik, setiap musibah maka bersabar karena itu memang terbaik baginya. Ketika mendapat kegembiraan maka bersyukur dan juga terbaik buatnya.

Seorang mukmin selalu saja mensikapinya baik baginya, entah itu berupa musibah atau gembira. Karena semuanya itu adalah nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Sekaligus membuktikan apakah yakin dengan apa yang Allah berikan terhadapnya, semua itu pasti terbaik bagi hambanya pada saat itu. Tidak ada musibah yang Allah berikan kepada hambanya, menjerumuskan kepada kenistaan atau kesengsaraan.

Musibah terbagi menjadi dua:

a. Apabila manusia ditimpa musibah, mengingat pahala dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Maka akan didapatkan pada diri seorang mukmin adalah pertama mengahapus dosa-dosa, kedua ditambahkannya kebaikan bagi dirinya.

b. Sekali-kali manusia lupa dengan musibah tersebut, sehingga menyempitkan dadanya. Lalai bahwa pahala dan menyerahkan penuh kepada Allah. Musibah tersebut semua itu akan dapat mengampuni dosa-dosanya.

Dalam kesempatan ini manusia akan memilih apakah dia akan mendapat keuntungan berupa dihapuskan kekejian dan dosa-dosanya. Atas kesabaran dan mengingat bahwa Allah akan memberikan pahala atas segala kesabarannya. Atau malah tidak mendapatkan apa-apa. Karena tidak sabar malah yang ada adalah umpatan dan hujatan terhadap nikmat yang Allah berikan kepadanya.

Seyogyanya manusia ketika mendapatkan musibah walaupun tertusuk duri, ingatlah bahwa itu adalah nikmat pemberian Allah kepadanya. Menyadari bahwa nikmat Allah itu menunjukkan wujud Allah dan kemulianNya. Dimana memberikan cobaan kepada mukmin kemudian ditetapkan baginya pahala terhadap mereka yang sabar dan meyakini keagungan Allah.


Selanjutnya...

SalaMAA @ 5:35 AM





salamaa18


WEBLOG SALAMAA EDISI XVIII/12/05



Assalamualaikum. wR.wB
Saudari muslimah yang berbahagia,
Weblog Salamaa edisi kali ini akan dipenuhi cerita seputar acara Temu Darat 3 di Utrecht. Alhamdulillah ajang silaturahmi ini sukses dilaksanakan dan semoga makin mempererat tali persaudaraan muslimah Indonesia yang bermukim di Belanda. Ikuti juga ceramah relay kerjasama Salamaa dan PKS-ANZ setiap Rabu pagi di weblog Salamaa, semoga banyak hikmah yang bisa kita dapat.

Image hosted by Photobucket.com
Jadikan Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah Sebagai Amalan
Setiap Saat
Oleh: Bunda Siti - Amsterdam
Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam Fathul Bari 11/213 dan Muslim 4/2076,
Rasulullah,bersabda: "Wahai Abdullah bin Qois!.Maukah kamu, aku tunjukan perbendaharaan syurga ?.Aku, berkata: aku mau, wahai Rasulullah !, Rasul berkata: Bacalah: Laa haula walaa quwwata illa billah. Selanjutnya baca...




Image hosted by Photobucket.com


Image hosted by Photobucket.com

Menggapai Cahaya ILlahi (bag.2)
Oleh : Ibu Enni - Blaricum

Kisah hidup yang gelap dan berliku terus mengiringi langkah Ibu Enni. Berbagai cobaan harus dihadapi, sampai akhirnya fitrah dan nuraninya membawa langkahnya kembali kepada Cahaya Allah. Ikuti lanjutan kisah mengharukan Ibu Enni dan pergulatan hatinya untuk tetap memilih Islam sebagai imannya Selanjutnya baca...


Image hosted by Photobucket.com



Image hosted by Photobucket.com

Istri-istri Teladan dalam Islam
Oleh : Admin

Dia adalah wanita pertama yang dinikahi Nabi SAW sesudah Khadijah r.a. Adalah para sahabat -radhiyallahu 'anhum- memperhatikan kesendirian Nabi SAW sesudah Khadijah r.a. wafat dan berharap kiranya beliau menikah, barangkali dalam pernikahan itu ada yang menghibur kesendiriannya. Akan tetapi, siapa yang berani bicara kepada beliau soal itu ? Selanjutnya baca...




Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Badai Pasti Berlalu di Utrecht
Oleh: Admin

Alhamdulillah, dalam setahun ini acara Temu Darat Salamaa telah digelar 3x, yang pertama pada bulan Maret di tempatnya Arie di Rotterdam, yang kedua musim panas Agustus lalu nun jauh di ujung Belanda - Groningen - tepatnya di rumah Senaz, dan yang paling anyar disela-sela cuaca dingin bulan November kemarin di rumah Mbak Nita - Pak Yusuf yang hangat di Utrecht.
Selanjutnya baca...


Image hosted by Photobucket.com



Image hosted by Photobucket.com
Dikilik voor Niks!
Oleh: Emaknya Annisa - Delft


“Ah…tidak perlu Mevrouw kecuali kalau anda diopname di sana…” jawabnya lagi sambil tersenyum dan melangkah keruang dokter dengan membawa map arsip pasien selanjutnya ditangannya. Kebetulan saat itu ada pasien yang baru keluar dari ruang dokter.Oaaalaaaa…! Ketiak dan lubang hidungku sudah dikilik kilik ternyata tidak ada gunanya…….! Selanjutnya baca...


Image hosted by Photobucket.com



Image hosted by Photobucket.com
Salata
Oleh : Carla vd Drift

Salad ini adalah salah satu salad yang terkenal dan termasuk salad yang paling digemari di Yunani. Di hampir setiap restorant dan teras-teras kecil di Yunani Selatan bisa didapati. Salad ini bisa dimakan disiang hari dengan stokbrood atau jenis roti lainnya. Juga bisa dimakan sebagai makanan pembuka untuk makan besar sebelum makanan utama. Selanjutnya baca...


Image hosted by Photobucket.com




Tahu Isi
Oleh: Dessy - Den Haag
Gorengan memang tidak pernah membosankan. Salah satunya tahu isi. Kalau membuat tahu isi siapkan juga kulit lumpia, biar sekalian kerja karena bahan isiannya bisa dijadikan isian lumpia. Sekali mendayung dua jenis camilan terlampaui Selanjutnya baca...







Image hosted by Photobucket.com


Silakan saudari muslimah mengirim komentar atau pertanyaan untuk tiap artikel salamaa di postcomment (baris paling akhir setiap artikel) Insya Allah pertanyaan akan mendapat respon dari penulis yang bersangkutan di halaman yang sama.

Foto: by fotosearch.com dan koleksi pribadi









Selanjutnya...

SalaMAA @ 2:08 PM





TD3

Image hosted by Photobucket.com
Badai Pasti Berlalu di Utrecht
Catatan Temu Darat Salamaa 3

Alhamdulillah, dalam setahun ini acara Temu Darat Salamaa telah digelar 3x, yang pertama pada bulan Maret di tempatnya Arie di Rotterdam, yang kedua musim panas Agustus lalu nun jauh di ujung Belanda - Groningen - tepatnya di rumah Senaz, dan yang paling anyar disela-sela cuaca dingin bulan November kemarin di rumah Mbak Nita - Pak Yusuf yang hangat di Utrecht.

Perjalanan, sejauh pengamatan, sebagian besar dilakukan secara berombongan, peserta datang bergelombang dari penjuru Delft, Den Haag, Rotterdam, Rijswijk, Eindhoven, Groningen, Amsterdam dan sekitarnya. Rombongan Den Haag dan Delft sempat nyasar bareng, tapi Pak Yusuf sang tuan rumah, dengan sigap segera berada di tempat kejadian, menjemput 3 rombongan mobil yang pasrah ngetem di parkiran Gamma. Wah, Pak Yusuf ini memang selalu stand by untuk urusan jemput dan antar.


Alhamdulillah...peserta banyak juga yang hadir, padahal beberapa hari sebelumnya Belanda sempat dilanda badai dan sebagian wilayah malah sudah ada yang dibanjur salju, di beberapa tempat, lintasan transportasi juga terganggu. Karenanya acara jadi berubah dari jadwal yang telah ditetapkan. Nggak apa-apa deh, setelah sholat berjamaah, acara diteruskan makan-makan sambil ngobrol berbagi kabar. Sementara itu, Mbak Nita sibuk terus bolak-balik mengurus ini itu.



Seperti TD sebelumnya di TD3 kali ini juga ada yang unik, peserta adalah gabungan wajah baru dan lama, ini bukan masalah tua dan muda lho ya ..., selain peserta emak-emak sebagian yang hadir juga banyak mbak-mbak mahasiswa, jadi makin berwarna deh. Kalau selama ini kita seringnya kontak-kontakan melalui dunia maya di milis, atau sekedar say hello di Shoutbox, atau kumpul bareng pas acara pengajian online maka jadi nggak pernah saling lihat wajah ataupun sekedar foto. Jadi jangan heran kalau ada yang bertanya dan mencari "yang namanya Mbak X yang mana ya?", "Oooo...ini toh si Mbak Z itu..." sambil buru-buru menghapus bayangan wajah yang sempat dikarakterkan sendiri di dalam kepala, soalnya salah total euy, hehehe.... Yang udah lama penasaran kayak Mbak Johanna juga akhirnya plong setelah ketemu langsung dengan Mbak Yulia. Vivi juga udah ketemuan sama saya dan Nunu yang temen temennya itu, atau kayak Mbak Rita dan Mbak Nita yang sama-sama dari daerah Jambi, obrolan pun jadi lancar.



Untuk tahu nama masing-masing ternyata juga nggak sulit, karena Mbak Herry yang memang sejak TD2 lalu sudah dinobatkan sebagai pembuat name tag, langsung membagi-bagikan name tag ke masing-masing peserta, kalau ada yang nggak dapet berarti di TD2 dulu sempet ngembat hehehe...langsung acung tangan, Mbak! Satu lagi yang unik di TD3 kali ini ada Trio Rini (Rini Driebergen, Rini Delft dan Rini Amsterdam). Mbak Rini Driebergen sampai terkaget-kaget kalau ada yang panggil nama Rini, pada nengok bareng kali yee...


Begitulah, pembicaraan terus bergulir dari mulai soal masakan, cerita anak-anak, sampai urusan prospek bisnis, yang nggak ketinggalan tentu lobi dan bujuk kiri-kanan (Mbak Nina malah udah sadar diri) supaya mau kirim tulisan untuk Salamaa. Juga nemu beberapa pujangga puisi seperti Diah Chaerani dan ahli (berbalas) pantun macam Mbak Herry & Mbak Nina. Semua obrolan tumplek blek. Oya, masakan kali ini juga sangat beragam dan lekkerrrr...sayang nggak sempet diabadikan, soalnya keburu laper. Yang sempat inget ada ayam lapis, mie goreng, soto daging, cap cay, gulai daging, teri main bola, martabak, aneka cake - banyak banget sih macamnya, pisang rebus yang sedih karena nggak ditemani bajigur (hiks, rombongan Breda sakit semua, semoga cepat sembuh ya), dan ada si onde-onde yang jadi primadona, sampai rebutan soalnya... ternyata bikinnya pake resep khusus: ikhlas dan baca Laa haula walaa quwwata illa billah...alhamdulillah.



Acara dilanjutkan dengan ceramah interaktif, Bunda Siti menyajikan wejangannya tentang kekuatan Laa haula walaa quwwata illa billah. Peserta juga saling menceritakan pengalaman hidup penuh hikmah tentang kepasrahan pada Allah SWT.
Sementara itu para bapak dan anak-anak punya acara sendiri, berkunjung speeltuin dan boerderij yang lokasinya kebetulan dekat rumah Mbak Nita. Para bayi dan anak-anak yang ngantuk dan kurang sehat memilih tinggal di rumah karena diluar memang dingin. Anak-anak senang orang tua pun senang, soalnya bapak-bapaknya juga ikutan main di speel tuin seeehh...


Sebelum pulang, seluruh peserta berfoto bersama ada 26 orang ibu (semoga nggak ada yang pulang duluan). Begitu juga para bapak nggak mau kalah ikutan foto bersama. Dan sesi terakhir adalah sesi bersih-bersih...bukan bersih-bersih bantu Mbak Nita, tapi bersihin makanan alias ngegembol hehehe....termasuk anak-anak yang juga dioleh-olehi smarties, mau dong Oom gitu kata Evi hehehe...Alhamdulillah semoga semua berkah ya.


Demikian sedikit catatan dari TD3 di Utrecht, Insya Allah TD berikutnya bisa diselenggarakan di waktu mendatang, karena silaturahmi dan saling kenal selain memperluas persaudaraan juga banyak dipetik manfaat lainnya. Terima kasih kepada seluruh peserta yang tidak dapat disebutkan satu per satu namanya khususnya para ibu dan Mbak, para bapak dan ananda yang telah bersusah payah untuk bisa hadir, juga yang telah membawa makanan dan minuman, PJ dan panitia yang menjembatani terselenggaranya acara ini, dan spesial terima kasih untuk Tuan Rumah yang telah berkenan dengan hangat menerima kedatangan kami dan telah menyediakan segala sarana prasarananya. Akhir tulisan, berikut oleh-oleh pantun dari pujangga melayu kita, Mbak Herry...


Jalan ke Utrecht berliku-liku
Udara dingin membalut bumi
Pertemuan TD tiga ini sungguh seru
Tidur nyenyak terbawa mimpi

Burung dara terbangnya rendah
Hinggap sebentar mencari makan
Kalaulah ada penyampain yang salah
Ampun dan maaf kami mohonkan

Utrecht, 26 November 2005






Selanjutnya...

SalaMAA @ 5:41 AM








LINKS
Daftar Makanan Haram
Radio Minaara
Binaurrijal
KZIS
Eramuslim
Kafemuslimah
Republika
Ummi
Fahima-Jepang
Kharisma-Jerman
Masjid ITS




GALERI WORKSHOP

Ito
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called workshop salamaa | delft 2007. Make your own badge here.


Jesty
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing photos in a set called WS Elly. Make your own badge here.

Ferry
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from workshop_salamaa2007. Make your own badge here.

Cuplikan Video Workshop

BERITA CUACA


PREVIOUS POST


Pergantian Pengurus dan Afscheid

Oleh-oleh dari KKM II ++

Kursus Kilat Menjahit II ++

Semua Numplek di TD Salamaa 2010

Temu Darat Salamaa 2010

TD dan Launching Buku Salamaa/FLP Belanda

Selamat Idul Fitri 1430 H

Pengurus Salamaa 2009-2010

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H

Selamat Datang Ramadhan


ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010

Supported by
Blogger
Blogskins

Free JavaScript from

IKLAN ANDA